Yang sudah berhijab, hendaklah memperbaiki hijabnya. Yang telah berhijab dengan baik, bantulah yang belum berhijab. Bagi yang belum, sebelum ajal menjemputmu dan membawamu ke neraka jahanam, segeralah berhijab.
- Lentera Senja -
@nurhoiriah16_🕊🕊🕊
"Guys gue cabut duluan, ya," ujar Aksara kepada ketiga sahabatnya yang tak lain Alden, Vino dan Rifal di tempat parkir sekolah.
Alden mengernyitkan dahinya heran. "Tumben pulang sekolah langsung cabut, biasanya ngajak kita nongki dulu."
"Iya, Sa, tumben lo, mau ketemu cewek ya?" goda Rifal.
"Gak, gue mau ambil handphone sekalian beli bando buat tuh cewek rese," balas Aksara.
"Kek nya bentar lagi ada benih-benih cinta nih antara Aksara dan Alina haha...," balas Vino tertawa kemudian yang lain pun ikut tertawa.
"Apa sih lo, nggak lah!" balas Aksara.
"Sekarang sih enggak, belum tentu besok, ya, gak?" goda Alden sembari terkekeh.
Aksara tidak memperdulikan ledekan sahabat-sahabatnya itu, dia langsung memakai helm dan menaiki motor ninjanya. Kemudian langsung berpamitan kepada mereka semua dan berlalu pergi.
***
Usai mengambil handphone nya, Aksara memasuki stand aksesoris perempuan. Ini pertama kalinya Aksara memasuki stand aksesoris perempuan, kalau bukan Alina yang meminta dirinya untuk membelikan bando, dia tidak ingin memasuki stand tersebut.
Ketika Aksara masuk, banyak sekali gadis-gadis yang melirik dan memperhatikannya. Aksara tidak memperdulikan tatapan mereka walaupun sebenarnya risih ditatap seperti itu, dia langsung berjalan mencari bando.
"Duh bando nya gak ada lagi, nyebelin banget tuh cewek udah gede pakai bando, pakai hijab harusnya." Aksara menggerutu kesal ketika bando yang persis dengan bando punya Alina tidak ada.
"Bando nya kebesaran ya, Sayang? Yaudah simpan lagi di tempat semula, ya," ujar seorang pria setengah baya kepada putri kecilnya yang berusia lima tahun.
"Iya Ayah, Bintang mau cari yang lain aja," balas gadis kecil yang bernama Bintang itu.
Ketika gadis kecil itu pergi, Aksara langsung mengambil bando tersebut, sebab bando yang di simpan oleh gadis kecil itu mirip dengan bando milik Alina. Pantas tadi gak ada ternyata stok nya tinggali satu, pikir Aksara.
"Bandonya buat siapa?"
Aksara terkejut ketika Ayah dari gadis kecil tadi bertanya kepadanya.
"Emm buat teman saya, Om," balas Aksara sembari tersenyum simpul.
"Oh gitu, teman spesial ya?" tanyanya sembari terkekeh.
"Hehe... enggak juga sih Om," balas Aksara.
Pria setengah baya itu tersenyum. "Bando yang kamu pegang itu jenis dan warnanya persis banget kayak bando putri saya."
"Putri Om yang itu?" tanya Aksara sembari melirik ke arah Bintang.
"Bukan, tapi putri saya yang udah berpisah lima tahun yang lalu. Dulu sih dia berhijab, tapi setelah saya dan Bundanya cerai, dia melepaskan hijabnya, dan saya sering melihat putri saya itu memakai bando persis yang kamu pegang itu."
Aksara terdiam mengamati bando tersebut, dalam hatinya berkata, apa putrinya itu Alina?
"Usia kamu berapa tahun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Senja [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja⚠ Awas Baper! | Remaja - Islami | Bagi Alina Diatmika Pramidita, sosok Ayahnya itu seperti senja. Indah dilihat, dan hanya datang sekejap. Kemudian pergi meninggalkan semua kenangan. Terlahir sebagai anak broken home bukanlah keinginan Alina. Luka...