Sepasang mata menatap Sehun dihadapannya dengan tajam. Giginya bergemetuk kesal. Tangannya mengepal kuat. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu.
Sementara Sehun menatap balik Jiyeon datar. Sangat datar. Apa yang salah dengannya ?. Ia mengangkat kedua bahunya tidak peduli lalu melepas tasnya disamping rak sepatu mengabaikan Jiyeon tengah menatapnya.
Sedetik kemudian Jiyeon melangkah memutar tubuhnya dengan kaki terangkat mengenai pipi Sehun. Namja itu sontak memegang pipinya tak sampai disitu Jiyeon menendang betis Sehun membuat namja itu berlutut, tangan sebelah mengelus tulang kering yang sakit..
"Kau !!!!!" Teriak Jiyeon kesal. Mengambil bantal disofa lalu memukul kepala Sehun secara bertubi-tubi. Rasanya tidak ingin berhenti menghukum Sehun.
"Yak !! Berhenti !" Seru Sehun berusaha menahan pukulan Jiyeon.
"Mwo berhenti !! Aku belum selesai bodoh" Jiyeon merasa tidak puas, terlihat mencari sesuatu lagi. Dilihatnya vas bunga di meja makan ia berlari meraihnya.
"Yak !! Jiyeon jangan !!" Teriak Sehun memegang kepalanya menghindari lemparan Dari Jiyeon.
Prank !!!!
Vas bunga terlempar. Suara pecahan jatuh berhamburan diatas lantai.
Sehun memegang kepala dan Merabanya pelan lalu melihat kedua telapak tangannya yang basah tapi itu bukan noda darah.Sehun menoleh dimana vas bunga itu jatuh dan matanya terbelalak kaget melihat ikan kesayangan yang menemaninya sepekan ini sudah tergeletak dilantai. Ususnya keluar terurai sudah tidak bernyawa.
Jiyeon tersenyum puas melihat Ikan cupang Sehun yang baru dinjaknya.
"Aaaarggggh...!!!" Teriak Sehun histeris berlari mengangkat ikannya. Ia beralih menatap Jiyeon. " dasar kau yeoja Gila !!!."
"aku tidak peduli !!. Rasanya aku ingin meninju mulut kotormu itu." Balas Jiyeon kesal mengacak rambutnya frustasi. Ia melihat Sehun sebentar dengan ikan kesayangannya lalu pergi begitu saja.
"Wae ? Wae ? Apa yang salah dengan mengajaknya bercerai ? Omo huni~ah hiks.."
Sehun mengambil tisue membungkus ikannya dengan hati-hati."Mianhe, aku tidak bisa menyelamatkanmu."guman Sehun Sedih.
.
.
.Baekhyun melipat tangan menghela nafasnya panjang melihat Jiyeon menangis tersedu dipelukan Ny. Byun. Sahabatnya datang kerumahnya, keadaannya benar-benar seperti Tarzanwati. Rambut Acak mengembang, mata sembab dan kaki telanjang. Ia hampir tidak mengenalnya.
Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia ingin tertawa namun ditahan."Sudahlah..cup cup.." Terdengar suara lembut Ny. Byun menenangkan Jiyeon.
"Kalau dipikir-pikir, aku setuju dengan tindakanmu." Ucap Baekhyun kemudian setelah mendengar perkelahian Jiyeon dan Sehun. Ny. Byun langsung menendang betis Baekhyun yang berdiri didepannya dengan kesal.
"Diam !! Kau hanya memperkeruh masalah saja."
Baekhyun mengecrut bibirnya.
"Ajjuma aku tidak ingin bercerai. Aku.. hiks..hiks mencintai Sehun." Ucap Jiyeon terisak-isak.
"Iya ajjuma mengerti. Seharusnya kamu mengajaknya bicara dengan pelan dan tanyakan kenapa dia mengamblil keputusan sebesar itu. Atau mungkin saja Sehun lagi bercanda mencari perhatian darimu."
"Aah betul eomma. Jangan berpikir sempit. Setidaknya kau tanyakan dulu bukan langsung membantainya." Ucap Baekhyun melirik Jiyeon.
"Itu karena aku tidak bisa berkata-kata lagi. Emosiku sudah memuncak. Salahnya dia pulang-pulang mengajak Jiyi pisah hiks." Lagi-lagi Jiyeon terisak.
![](https://img.wattpad.com/cover/88383645-288-k535511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile For Me
Fiksi PenggemarMenikah? apa yang akan terlintas dibenak seorang Park Jiyeon dan Oh Sehun ketika mendengar satu kata itu keluar dari bibir ke dua orang tua mereka. Dua orang yang tidak pernah akur, selalu terlibat persaingan dan pertengkaran, bagaimana bisa bersam...