Warning Typo!!!
Nyonya Park menatap dua orang dihadapannya dengan kesal. Disaat-saat seperti ini mereka sempat-sempatnya beradu mulut. Yeoja paruh baya itu menghela nafas kemudian melirik sahabatnya yang merupakan milik Butik tersebut dengan gelengan kepala.
"Tae-ah, Menurutku mereka Lucu. Seperti di drama-drama saling membenci tapi akhirnya jatuh cinta. "Kata Hyori merasa tidak terganggu dengan adegan Sehun dan Jiyeon yang menjambak sesaat lalu.
Jiyeon dan Sehun langsung melotot. Apa-apaan itu. Pikir mereka kemudian saling tatap lalu membuang wajah, bibir mereka bergerak menggerutu.
Hyori semakin gemas dengan tingkah mereka. "Uhm, aku tahu gaun seperti apa yang cocok untuk Jiyeon. "Katanya seraya berlalu.
Nyonya Park berkacak pinggang. "Ada apa lagi ini?"tanyanya. Keduanya terdiam masih posisi sama, membuang wajah. "Diam, baik. Kau Jiyeon, datang langsung menarik kepala Sehun, wae? "
"Balasan untuknya eomma, Dia sudah men... "Jiyeon langsung menutup mulutnya, matanya terbelalak hampir mengatakan yang sebenarnya. Aigo pasti eomma nya itu akan salah paham. Pikirnya.
"Kenapa? "Tanya nyonya Park lagi.
Jiyeon melirik Sehun yang tengah memberikannya senyuman evil padanya. Jiyeon mendengus.
"Aniya. "Jawabnya.
Nyonya Park lagi-lagi menghela nafas. "Aniya, tidak mungkin Jiyeon pasti ada sesuatu yang terjadi."
Jiyeon mendengus.
"Sehun? "
"Akh, aku tidak tahu eomonim. Mungkin karena aku meninggalkannya di mobil karena itu dia marah padaku. "
"Mwoyah!!! "Teriak Jiyeon melotot.
"Dia bohong eomma, sebenarnya dia... "
"Akh Jiyeon ! Coba gaunnya, ajjuma sudah menyiapkannya diruang ganti. Eommamu pasti menganga melihat pilihkanku untukmu. " kata Hyori datang memotong ucapan Jiyeon. Yeoja itu mendesah lega, tidak jadi mengatakan yang sebenarnya. Tapi, disini dialah yang disalahkan. Alasan namja itu benar-benar membuatku gerah saja. Batin Jiyeon.
Jiyeon tidak terima itu.
Kemudian, Jiyeon beranjak dari duduknya, melangkah menuju ruang ganti sambil memikirkan cara membalas Sehun.
Kemudian Hyori menatap Sehun. "Dan kau namja tampan, aku sudah menyiapkannya juga diruang ganti sebelah Jiyeon. "
Sehun mengangguk lalu segera beranjak. Sebenarnya ia malas dalam hal ini tapi apa boleh buat. Pikirnya.
"Gaunnya bagus kan? "Tanya nyonya Park. Hyori tersenyum misterius.
"Yang pastinya kau akan terkejut nantinya. "Sahut Hyori kemudian duduk disamping sahabatnya sambil menunggu dua orang itu.
Disisi lain, Jiyeon mulai melepas seragamnya, lalu dilihatnya gaun yang tergantung disampingnya. Mulutnya terbuka beberapa detik dengan mata berbinar-binar, lalu tersenyum puas.
"Yeah, aku suka."gumamnya seraya mengenakan gaun tersebut. "Tapi, aku belum menemukan rencana membalas Si Sehun. "Katanya lagi. Tangannya bergerak menaiki resleting gaun tersebut tapi terlihat susah. Jiyeon mendengus. Ia keluar dengan punggung terbuka disaat bersamaan Sehun juga keluar dari ruang ganti sebelah.
Sebentar mereka salkng tatap dari atas hingga kebawah.
"Hentikan tatapanmu itu. "Kata Jiyeon sinis.
"Kau juga Park Jiyeon. "Balas Sehun tak kalah sinis.
"Menyebalkan."umoat Jiyeon namun masih terdengar oleh Sehun. Namja itu hendak membalas umpatan yeoja itu, namun sepertinya Jiyeon terlebih dahulu memutar tubuhnya, memungunginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Smile For Me
FanfictionMenikah? apa yang akan terlintas dibenak seorang Park Jiyeon dan Oh Sehun ketika mendengar satu kata itu keluar dari bibir ke dua orang tua mereka. Dua orang yang tidak pernah akur, selalu terlibat persaingan dan pertengkaran, bagaimana bisa bersam...