Dua Belas

93 15 3
                                    

Di sebuah ruangan, terlihat yeoja cantik duduk santai kedua tangannya terlipat sambil menatap dua orang yang merupakan siswa dan siswinya tengah berdiri disebelah mejanya.

Mata tajam terus menyorot tingkah keduanya yang saling menyalahkan.
Hwang jung Eum yang merupakan wali kelas baru Sehun memijit pelipis mendengar perdebatan dua manusia itu. Sebelumnya ia sudah memberi keduanya ceramah panjang tapi itu tak membuat keduanya terdiam mengakui kesalahan mereka. Kini wali kelas baru atau Hwang Jung Eum masih terdiam melipat tangan menonton tingkah keduanya.

Setelah berdebat panjang. Karena mereka pikir tidak ada gunanya. Sehun dan Jiyeon saling berbisik karena wali kelas baru Sehun itu terdiam. Jiyeon dan Sehun bertingkah membuat wali kelas itu marah dan segera mengusir mereka dari ruangannya.

"Aku tidak tahu kalau ada wali kelas baru." Ujar Sehun melirik Hwang Jung Eum Saem.

"Awas saja kau tergoda, dia keliatannya genit." Balas Jiyeon berbisik. Namun Hwang Saem masih mendengarnya.

"Omoo.. Jiyi, Hun tidak mau digoda saem baru itu." Ujar Sehun merajuk lalu keduanya tertawa geli dengan tingkah sendiri.

"Diam ! "Seru wali kelas baru tersebut. "Park Jiyeon, apa yang kau lakukan di kelas Sehun."Tanya Hwang Saem akhirnya.

Jiyeon menunjuk dirinya bingung."aku, bukan aku saem Sehun yang melakukannya. Dia menarikku duduk diatas pangkuannya."

"Next dia mulai mendekatkan wajahnya melihat itu, akupun mau saem. Eh tiba-tiba belum sempat bibir kami menempel saem sudah datang." Lanjut Sehun tanpa beban.

Wali kelas Sehun mengorek telinganya kesal. Ia tidak tahu kalau Jiyeon dan Sehun sudah menikah.

"Kalian benar-benar. Dengan perbuatan kalian Teman yang ingin belajar tidak bisa masuk dan menunggu diluar. Kalian malah mesra-mesra dipojok kelas mempertonton adegan tidak layak."

"Mianhe saem. Kami belum masuk ke tahap adegan tidak layak. Aku juga tidak tahu kalau ada saem, wali kelas baru datang."

"Sekarang kau sudah tahu." Jawab Hwang Saem kesal.

Sehun mengangguk.
"Saem jangan marah-marah nanti kau keriputan tidak baik untuk kulitmu. ?"

"Nanti saem tidak bisa dapat pacar." Celetuk Jiyeon sambil terkikik.

Hwang Saem meremas tangannya kesal. "Umurku masih muda tidak perlu khawatir tentangku." Jawab Hwang saem sengit.

"Oh iya pantas saja saem masih terlihat cantik dan segar dibandingkan saem yang lain." Goda Sehun.

Jiyeon menyikut perut Sehun dengan keras. Namja itu mengerang kesakitan.
"Jangan masukkin ke hati Saem, dia milikku." Dia mengangkat tangan Sehun dan memperlihatkan cincin melingkar di jari manis keduanya.

"Kami sudah menikah."

Saem menatap keduanya tidak percaya. Masih sekolah mereka sudah menikah. Hwang saem menelan ludahnya. Sementara ia masih menjomblo di usianya sekarang.

"Wae saem, iri iya karena saem masih Jomblo alias tak punya pasangan."ledek Jiyeon.

Wajah Hwang saem merah padam setelah mnerima fakta ia belum punya pasangan. Dia memukul meja mengusir kedua bocah nakal itu lalu terduduk lagi mengusap-usap wajahnya setelah berhadapan Jiyeon dan Sehun benar-benar membuat kepalanya langsung pening. Bagaimana kepala sekolah tahan menampung keduanya.
Hanya saja Hwang Saem tidak tahu penderitaan Kepala sekolah sebelum ada dia disini.
.
.
.

Sepulang sekolah Jiyeon mampir kerumahnya bersama Sehun. Tn Park Maupun Tn. Oh sangat senang melihat keduanya rukun dan damai.
Tak lupa Ny. Oh ikut membantu Ny. Park setelah Jiyeon menelpon sang eomma untuk membuatkan makanan yang banyak karena dia ingin mengadakan pesta kecil-kecilan diappartemen mereka atas keselamatan pernikahan mereka dari Cerai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smile For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang