03 | ANGEL

299 16 2
                                    

LANGKAH kaki dihentikan apabila hampir menghampiri gate pelepasan pintu masuk. Tubuhnya dipusingkan menghadap keluarganya.

Matanya memandang Datin Sofia beralih pulak pada abang sulungnya , Anaqi Miftah dan diakhiri Aniq Mikdam adik bongsunya.

Bibir dikemam Nisa. Air mata di pelupuk mata mula berkaca hebat. Tidak menunggu lebih lama tubuh diganjak untuk memeluk keluarga kecilnya.

"Ummi?!" tersedu-sedan Nisa menangis di bahu Datin Sofia. Dapat dia rasakan pelukannya dibalas lembut oleh Datin Sofia.

"Ummi doakan Kak Ngah supaya selamat sampai dekat sana. Jaga diri dekat negara orang. Tak cukup duit bagitahu ummi dengan along" pesan Datin Sofia bernada sebak. Tubuh satu-satunya anak daranya dipeluk erat bagai tidak mahu lepas.

"Baik , ummi. Kak Ngah janji akan jaga diri dekat sana. Along dengan Adik pun sama tolong tengok-tengokkan ummi dekat sini. Kalau ummi sakit ke apa cepat-cepat call Kak Ngah" rambut Aniq diusap. Bibir melakar senyum apabila mata menangkap bibir Aniq yang sudah tersebik.

"Kau pun jaga diri. Kalau berlaku apa-apa kat sana terus call Along" pesan Anaqi Miftah bernada dingin.

Kepala Nisa jatuhkan. Sempat dia menyalam tangan abang sulungnya. Tangan melambai-lambai pada keluarga kecilnya yang memandang dari jauh langkahnya.

Baru beberapa langkah Nisa berjalan tiba-tiba jeritan yang datang dari Aniq Mikdam mula menghentikan langkahnya secara mendadak. Kepala Nisa menoleh memandang Aniq yang berlari ke arahnya.

"Kak Ngah" Aniq memeluk erat tubuh satu-satunya kakak yang dia ada.

Bibir Nisa melakar senyuman hambar.

"Adik jaga diri dekat sini. Nanti tengok-tengokkan ummi dekat cafe tu sekali. Belajar rajin-rajin supaya dapat keputusan cemerlang dalam SPM. Dapat banyak A Kak Ngah belanja adik okay?" janji dibuat Nisa. Air mata di benteng mata Aniq diseka lembut.

"Kak Ngah janji?" jari kelingking disua di hadapan muka Nisa.

"Ya , Kak Ngah janji adik. Dah Kak Ngah pergi dulu okay. Jaga diri elok-elok" selesai saja menyatukan jari kelingkingnya dengan Aniq. Nisa mula melambai pada Aniq yang hanya memandang kepergiannya.

Nisa menghembus nafas lemah.

Wallpaper di telefon yang baru diubah semalam dipandang bersama senyuman yang bergayut di bibir.

"Hope kita dapat berjumpa dekat sana" harapan sudah diletak Nisa di dalam hati. Gambar Aysar Emeer yang diam-diam dia screen short di instagram diletakkan sebagai wallpaper.

"Hello to all the passengers of flight number 56 flight to Italy. Please board to gate C2, and please prepare your boarding pass and make sure you bring all your luggage. Thank you"

Pengumuman yang baru dibuat beberapa saat yang lalu makin melajukan langkah Nisa untuk menghampiri gerbang tempat dia berlepas ke Itali. Sempat Nisa menoleh memandang keluarga kecilnya yang semakin hilang dari pandangan mata.

Bibir Nisa mengoyak senyuman.

'Maafkan Kak Ngah , Ummi'

Selesai saja Nisa meletakkan beg luggage dia terus menjatuhkan punggung di seat di dalam kapal terbang tersebut. Lelaki yang mengambil tempat duduk di sebelahnya diendahkan.

 Lelaki yang mengambil tempat duduk di sebelahnya diendahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
His AngelWhere stories live. Discover now