#. OO2

112 16 0
                                    

"ya Tuhan.. kalian ini, bisa diam tidak?!" ucap kesal Mark.

lagian, siapa yang tidak kesal? sekarang sudah pukul 3 dini hari. sedangkan saudara kandungnya ini, masih saja bersikap mengejek dirinya. demi Tuhan, Mark akan sumpahkan mereka untuk di jodohkan juga sepertinya, agar mereka merasakan apa yang Mark rasakan. padahal mereka saudara kembar, tapi mengapa bila dari sikap sangat tidak mencerminkan pria yang sudah melewati masa puber?? walaupun memang hanya dengan keluarga dekatnya seorang Sungchan dan Jeno seperti ini. tapi tetap saja?!?

"wlee wlee yang mau nikah!!" ejek Sungchan dan Mark sambil berloncat loncat di kasur Mark. sedangkan Mark hanya menghela nafas pasrah dengan tingkah mereka berdua, Mark ingin tidur..

"Sungchan, Jeno. bila kalian tak mau tidur sekarang, akan ku buat kalian tak bisa bangun sekalipun" ucap Mark yang membuat Sungchan serta Jeno terdiam sejenak. pasti omongan kakaknya kali ini tak main main. jadi mereka lebih memilih untuk tidur sekarang juga

...

pagi hari pun datang, Mark masih berguling di kasurnya. seolah tak mau ada yang boleh mengganggu tidurnya sekarang. setidaknya itu beberapa detik sebelum Jeno mengguncang tubuhnya yang sedang tidur

"Mark, bangun! itu kakak iparku sudah di depan sedangkan kamu masih tidur nyenyak disini?!" teriak Jeno yang menggelegar di kamar Mark

"apasih?? mau tidur" elak Mark, ia meraba kasur kesayangannya untuk mencari gulingnya tercinta. setelah merasa mendapatkan gulingnya, ia dekap dengan erat dan melanjutkan tidurnya tanpa halangan

"gila?! HAECHAN SUDAH DI DEPAN MARK JUNG!!" teriak Sungchan di depan telinga Mark, Mark terkejut setengah mati karna mendengar nama calonnya itu

hah? calon?, persetan dengan itu. ia langsung loncat dari kasur dan bergegas mengambil handuknya, lalu pergi menuju kamar mandinya

"brengsek! bila aku tak mendapatkan penampilan yang sempurna nantinya, akan ku bunuh kalian berdua karna sudah membuatku kesiangan" ancam Mark dari kamar mandi

sedangkan Sungchan dan Jeno sudah cekikikan daritadi. walaupun ini bukan rencana mereka, namun mereka tak kesal juga. lagipun, penampilan sempurna katanya? seperti mau mengadap boss perusahaan terbesar di Asia saja pakai penampilan sempurna. tapi jujur, saat melihat Haechan di depan tadi, bila mereka berdua tak menampar satu sama lain agar sadar itu tunangan kakaknya sendiri. mungkin mereka sudah berantem untuk memperebutkan seorang Seo Haechan. karna.. demi Tuhan, penampilan Haechan sangat imut. dominant mana yang tak suka bila di suguhi modelan Haechan seperti itu.

akhirnya Mark sudah selesai mandi, sangat amat wangi. okelah, mungkin Mark ini mau mencari perhatian sang calon mertuanya. dan bila boleh ngelunjak, Mark juga sekalian mengambil hati Haechan juga. dengan bergegas Mark mencari jas santai miliknya, dan memakainya dengan terburu buru. tak lupa juga ia memakai parfum kesayangannya, acara ini padahal harusnya biasa biasa saja. namun Mark sangat berlebihan dengan tampilannya yang terbilang sangat formal.

"sudah siap wahai kakakku?" tanya Sungchan sambil tersenyum kecil, lalu di balas anggukan Mark. terdengar helaan nafas Mark saat membuka pintu kamarnya, membuat Jeno hampir meledakkan tawanya. sungguh, melihat kakaknya yang menjadi kaku ini sangat menyenangkan. terakhir Jeno melihat ekspresi wajah Mark yang seperti ini, saat ujian masuk universitas di luar negeri

tangga, Mark turuni. dan beberapa langkah setelah itu, Mark bisa menjumpai adiknya. maaf, calon istrinya maksudnya

degg!

itu Haechannya? Seo Haechan yang dulunya ia gendong? kenapa sekarang jadi pria yang sangat imut seperti ini? maksudnya dulu memang sudah imut, namun bila saat ini bertambah kadar imutnya.. lihat pipinya itu? sangat gembul, pasti dia masih menyukai kue yang berbentuk lucu. ya Tuhan, perutnya terlihat rata tapi pipinya sangat gembul seperti itu?!

"ssttt, aku tau Haechan se cantik itu sekarang. namun setidaknya tutup mulutmu itu Mark" bisik Jeno

"terpesona sampai menganga. memang luar biasa Seo Haechan" lanjut bisik Sungchan.

Mark malu, namun ia tak perduli sekarang. ia benar benar terpesona, namun setidaknya ia harus bersikap biasa saja. harus biasa saja walau hati ingin melahap pipi Haechan sekarang juga.

"ekhmm. papah? mamah?" deheman Mark, membuat semua yang berada di meja makan langsung tertuju dengan Mark

"ah, ini dia.." ucap Ten selaku mommy Haechan yang di balas Taeyong dengan anggukan

"kepada calon kakak ipar, maaf lama karna kakak kita yang satu ini agak susah di bangunin. tapi khusus hari ini dia cepet banget bangun kak!? karna aku nyebut nama kak Haec-" ucap Sungchan terpotong karna mulutnya tiba tiba di bekap oleh Mark

"Sungchan.." guman Mark Jung dengan tatapan yang tak bisa Sungchan baca, namun hanya di balas cengengesan dari Jung Sungchan

"udah udah, sini duduk kalian" ucap Taeyong

Mark, Jeno serta Sungchan mengangguk dan duduk di meja makan itu. dengan posisi Mark berhadapan dengan Haechan, walaupun gugup tapi karna ia sudah terbiasa dengan ini jadi Mark lebih bisa mengatur wajah. wajahnya memang datar, hatinya yang tak bisa diam

"jadi langsung ke intinya, karna Haechan. selaku anakku belum aku beritahu tentang ini" ucap Johnny

"memang ada apa??" tanya Haechan sambil menatap papinya, ia bingung sebenarnya acara apa ini

"kamu akan di jodohkan, Haechan" ucap Johnny

"hah?! kok gitu? yah, Haechan masih mau berkarir. Haechan masih mau ngejar karir Haechan. kenapa jadi di jodohkan gini?" ucap Haechan sambil memandang Johnny, lalu Haechan memandang Ten selaku bundanya

"bun? bunda tau sendiri gimana Haechan, Haechan gak mau nikah di umur segini!" ucap Haechan memandang bundanya dengan tatapan kesal, Ten memaklumi itu. bagaimanapun Haechan masih kecil, masa dimana dia harusnya bermain main

"chan? kamu tau kenapa ayah sama bunda jodohin kamu?" ucap Ten melihat anaknya yang cemberut, ia tau anaknya ini sedang ngambek

Haechan yang menunduk sambil menggembungkan pipinya sontak menoleh ke arah buna nya "kenapa bun?" tanya Haechan

"kakekmu dan kakek Mark waktu itu bersahabat, waktu itu mereka sedang santai di taman kecil, lalu tiba tiba kakek Mark berucap bila nantinya mereka berdua mempunyai cucu. bagaimanapun caranya, harus di jodohkan." ucap Ten sambil tersenyum

Everything [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang