ya, Haechan dan rekan kantornya sekarang sudah di bar dan jalan ke arah meja yang sudah di reservasi. walaupun sempat ada drama sedikit saat mereka di perjalanan menuju ke bar, alasannya karna Haechan tidak ingin mengalah dengan Renjun tentang siapa yang memiliki bangku depan di sebelah Jaemin. Renjun tentu saja menang, Haechan terlalu payah untuk pertengkaran kecil ini. namun bila sudah di arena, atau barnya. itu ialah tempat kuasanya.
"jangan minum banyak banyak, nanti kakak marah" ucap Jaemin menyamakan nada biasa Marknya berbicara
"berisikkk! awas aja ya lo-" ucapan Haechan terpotong. ia berjalan sambil menatap sinis temannya itu
"halo cantik" ucap seorang yang tiba tiba mendekat ke arah Haechan dan temannya, lihatlah. walaupun Haechan jelas jelas terlihat bersama namun tetap saja ada orang yang berusaha menggodanya
Haechan hanya memberi senyuman tipis, tidak berminat ingin membalas ucapannya itu. namun melihat itu orang itu justru semakin berpikir bahwa Haechan orang yang menarik "di cuekin aja nih cantik? mau ke table gua ga? ada temen gua juga disana" ucap pria tak di kenal tersebut
"ga minat." itu bukan Haechan yang menjawab, namun Jaemin. Haechan sangat malas membalas hal ini. namun tiba tiba Haechan kesal karna tiba tiba orang tersebut memegang dagu Haechan "sok cuek banget can-"
bughh!
Mark datang. di waktu yang sangat tepat, Haechan tersenyum melihat itu.
"berani lo sentuh, gua pastiin tangan itu ga bakal bisa lagi nyentuh apapun" ucap Mark dengan menggertakkan rahangnya
pria asing itu tersenyum remeh "yaelah, jangan bilang ini pacar lo?" tanya orang itu sambil melirik Haechan, lalu ia berbicara dengan Mark di depannya "yang cantik gini pantesnya sama gua, kasih aja si" ucap orang tersebut. ia langsung menyesap vape yang sedari tadi bertengker di lehernya
"ga sudi pacar gua sama gembel modelan lo" ucap Mark sinis sambil memegang tangan Haechan dengan keras, dengan kaki kirinya Mark menendang pria tersebut yang membuat pria tersebut cukup melambung ke belakang. namun tak berhenti disitu, Mark menatap pria itu "oh, lagipun gua bukan pacarnya. tapi tunangannya" ucap Mark dengan sangat bangga lalu meninggalkan orang tersebut
...
"aduh duh kakak sakit kak!" ucap Haechan meringis saat tangannya di tarik dengan paksa oleh Mark, di tambah tangan Haechan sangat di genggam. membuat dirinya menyadari bahwa Mark sedang sangat marah saat itu
alis Mark yang menyatu langsung berubah saat mendengar ringisan Haechan. ia langsung melihat pergelangan yang ia genggam, betapa sedihnya saat ia menyadari pergelangan itu berubah menjadi merah. Mark langsung sedih, meniup pergelangan Haechan berharap sakitnya berkurang. apa yang ia pikirkan saat itu?? hanya karna ia kesal lalu melampiaskan ke kekasihnya. gila. bodoh. seluruh umpatan ia ucapkan untuk dirinya sendiri
"maaf Haechan maaf.." ucap Mark memelas, ia langsung berjongkok. membiarkan Haechan duduk di kursi yang tersedia, Mark tak berhenti mengamati pergelangan Haechan. ia meniupnya, mengelus pergelangan Haechan
Haechan yang melihat itu tersenyum lalu memberi elusan untuk rambut hitam kak Marknya, "tidak papa kakak, ini luka kecil kok. gapapaa! ayo bangun Haechan kenalin ke teman kerja Haechan" ucap Haechan dengan semangat, walaupun tangannya sakit tapi melihat Mark yang menatapnya dengan kesedihan membuatnya lebih sakit.
Mark tau kalo itu hanya kata penenang, karna ia dapat melihat dengan jelas Haechan yang masih mengelus pergelangannya sendiri. tapi Mark tersenyum dan mengikuti kekasih hatinya dari belakang, tidak. ia langsung maju ke depan sejajarkan diri dengan Haechan, dan merengkuh pinggang Haechan dengan posesif. kali ini ia tak kan biarkan Haechan tersentuh oleh siapapun
akhirnya mereka berdua tiba di meja reservasi rekan kerja Haechan, tak butuh lama. hanya beberapa langkah dari keduanya duduk tadi, dan tentu saja semua yang Haechan dan Mark lakukan tadi terlihat oleh rekan kerja Haechan. sangat. jelas.
Haechan tau itu, bagaimana tidak? Renjun dan Jaemin sudah tersenyum gila sedari tadi. cukup membuat Haechan malu.
"CEO Mark Jung?!" ucap salah satu senior Haechan
Mark tersenyum "Lee? hahaha. bagaimana kabarmu?" ucap Mark dengan sopan, melihat itu cukup menyadarkan Haechan betapa bedanya Mark sekarang
di satu sisi Haechan sangat senang
namun di sisi lain..
ucapan seniornya membuyarkan lamunan Haechan. "itu Haechan, memiliki hubungan apa denganmu tuan Mark Jung?" tanya nya sambil tersenyum
Mark semakin mengeratkan pelukannya dengan pinggang Haechan, mengisyaratkan secara tersirat. Mark tersenyum lalu berucap dengan bangga "ia pasanganku Lee. tolong ku titip dirinya di kantormu ya, aku berusaha membujuknya untuk pindah. namun sementara ku titipkan calonku" ucap Mark menekankan kata terakhirnya lalu menatap sinis orang yang berada di meja belakang
mendengar itu Haechan sangat malu, namun rekan kerja lainnya sangat heboh dengan itu. bagaimana tidak?? primadona kantor ternyata sudah memiliki pasangan?!
Mark tersenyum bangga saat mendengar bisikan bisikan dari meja belakang seperti 'kacau, ternyata udah punya calon' 'harusnya sama gue aja senior Haechan..' 'tolong tuangin lagi, ga kuat. patah hati berat' Mark sangat tau bila Haechan pasti populer di kantornya, dengan wajah secantik itu tentu saja mustahil tidak ada yang mengejarnya
"hahaha tentu saja Mark. kekasih investor terbesar perusahaan kita, mana mungkin tidak ku jaga" ucap senior Haechan
Haechan langsung melotot ke Mark, seolah bertanya 'itu.. beneran?' pertanyaan itu sangat terlihat jelas di matanya. Mark terkekeh lalu berbisik "iya, pas aku tau kantor kamu disitu. aku langsung tanda tangan tanpa lihat isinya" ucap Mark tersenyum
sedangkan Haechan mendengus kesal, lalu senior dan rekan kerja Haechan mempersilahkan mereka untuk duduk. namun kata selanjutnya yang diucapkan Mark membuat Haechan mengubah dengusan dengan banyak kupu kupu dalam perutnya
"it's not my fault for taking care of mine, is it? and you're mine, my future wife." bisik Mark di telinga Haechan
Mark yakin siapapun akan sangat gemas melihat Haechan saat ini, Haechan dengan telinganya yang merah. pipinya.. Mark sendiri tak sadar mengapa pandangannya terarah ke bibir Haechan sekarang
sejak kapan bibir Haechan semerah itu? memangnya kemarin semerah itu? how.. cute...
"Haechan, you don't know how much I want to kiss you right now" bisik Mark lagi. kali ini Haechan menatap Mark dengan tatapan kesal, namun di mata Mark tidak ada seseorang yang kesal dengan pipi dan telinga semerah tomat kan?
"just stop flirting and shut up Mark Jung." balas Haechan
"sure. but after i kissed you, Haechan Jung." ucap Mark sambil menenggak one shoot alkohol
Haechan merasa tertantang, tak kalah. Haechanpun menenggak alkohol, Haechan tak akan semudah itu untuk mabuk bagaimanapun minuman ini temannya. teman yang selalu bersama dirinya.
Haechan langsung melirik ke arah kanan dan kiri, memastikan bahwa tak ada yang menatap dirinya. setelah memastikan tak ada yang memastikan ia langsung menatap wajah bingung Mark, Mark. selalu memasang wajah tak bersalah walaupun sikapnya membuat Haechan tak pernah tak jatuh hati. dirinya sangat kesal dengan itu.
cupp!
dengan bermodalkan hanya keberanian dalam dirinya, Haechan justru mengecup bibir Mark dahulu.
Mark? tentu saja mematung, ini memang bukan yang pertama baginya. namun ini kecupan yang pertama bagi dirinya dan Haechan.
terlebih dari itu.. memangnya semua bibir semanis ini?
"sweet Haechan Lee. and how I said I was addicted to this?"
"I'll give you what you want, Mark Jung."
---
biar ga flat banget! semoga kalian ga bosen yaa (╥﹏╥) vote & follow biar aku semangat okii okiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything [ MARKHYUCK ]
Fanfic"beda sama kakak, emangnya kakak gak jijik sama orang yang kerjanya racik alkohol kaya Haechan ini??" "tidak sama sekali. lagipun kalau kamu memang ada alasan untuk tidak menerima perjodohan ini aku juga punya alasan untuk menerimanya, Seo Haechan."...