"selamat atas keberhasilan perusahaanmu Mark, padahal di usia mu yang lumayan masih muda. justru kamu sudah berada di titik atas sekarang" ucap seorang wartawan yang memegang mic dan tiada hentinya untuk memotret wajah Mark. Mark membalasnya dengan senyuman kecil lalu mengangguk.
sampai di titik sekarang bukanlah hal yang mudah. ia sudah berapa kali berada di titik ingin menyerah, depresi akan semua hal dan lain lain. tapi saat di posisi itu, ia selalu menengok ke arah belakang. dimana semua pengorbanan Mark berada, meninggalkan masa remaja yang harusnya ia nikmati. banyak waktu yang terbuang hanya untuk membaca buku, ikut ayahnya meeting, atau terjun secara langsung di rapat saat ayahnya masih menjabat pun Mark hadapi. tapi dengan ini ia juga bangga, bangga terhadap dirinya sendiri. walaupun ini masih di bilang awal mula bahkan mungkin ini masih ¼ dari hal yang benar benar Mark harus korbankan untuk membangun perusahaan ini, namun Mark yakin. Mark bisa.
semua wawancara nya berjalan lancar, Mark tersenyum lega. ia menaiki lift untuk ke lantai parkirnya, dan di sebelahnya ada Sekertaris Kim. sebagai sekertaris pribadi milik Mark. ia sangat suka dengan kinerja sekertarisnya ini, sangat cekatan dan bisa selalu menebak hal yang bahkan Mark sendiri tak tau
"tuan, ada telfon dari papah anda" ucap sekertaris Kim, Mark mengangguk dan dengan cepat sekertaris Kim memberi telfon genggam milik Mark kepada sang pemilik
"ya pah?" ucap Mark saat panggilan terhubung
"ke rumah? aku tak tau bisa atau tidak, sebentar." ucap Mark terpotong lalu ia menengok ke arah sekertaris nya
"Kim, apa ada jadwal ku setelah ini?" tanya Mark, dan sekertaris nya menggeleng
"tak ada tuan, kebetulan malam ini anda bisa bersantai bila mau" ucap sekertaris Kim yang di jawab anggukan Mark. Mark langsung memasang hp ke telinganya lagi
"baiklah aku kesana" setelah Mark mematikan sepihak telfonnya ia langsung berucap kepada sekertaris nya "Sekertaris Kim, antar aku ke rumah keluarga ku. setelah itu baru kau bisa pergi beristirahat" ucap Mark di balas anggukan serta bungkukan dari sekertaris nya.
....
sampai di depan rumahnya Mark sedikit tersenyum, sudah lama ia tak menginjak rumahnya ini. padahal waktu kecil ia selalu disini. ternyata lumayan banyak yang berubah di lingkungan yang dulunya sangat melekat di hati Mark. tak ada lagi bunga liar berwarna kuning yang berada di halaman rumahnya, taman yang tak jauh dari rumahnya ini.. apa kabar ya??
tanpa pikir panjang, ia mengetuk pintu rumahnya setelah menyuruh sekertaris nya untuk pulang duluan saja. ia rasa pembicaraan ayahnya kali ini agak lumayan penting dan pergi masuk ke rumah besar berwarna putih
"papah? mamah?" panggil Mark, setelah berjalan ke arah ruang makan. ternyata ia menemukan papah serta mamahnya disana.
terlihat pria tua yang masih cantiknya tak pernah luntur dari wajahnya, walaupun Jung Taeyong -mamah Mark- sudah berumur. Taeyong lebih suka di panggil mamah karna katanya lebih enak di dengar. tetapi terlihat masih seperti pria yang baru saja melewati masa pubernya.. umurnya sangat tertutup hanya dengan senyumannya yang manis terpancar dari bibir mamahnya itu. serta papahnya yang mendampingi, Jung Jaehyun. pria yang sangat mapan, siapapun pasti mencintai Jaehyun. bahkan bila keluar saja masih banyak ibu ibu yang menggoda Jaehyun, untungnya mamahnya adalah pawang yang galak. jadi tidak ada yang bisa menyentuh ayahnya
ada saudara saudaranya juga, Jung Sungchan dan Jung Jeno.
"hei Mark??" sapa Jeno, Mark tersenyum dan membalas tos'an ala lelaki
"Jeno? Sungchan?, si pria yang menduduki CEO muda di korea? hahaha" tawa hambar Mark, tapi yang di panggil hanya menggaruk lehernya yang tak gatal
"ini tuan muda kita bukan?! si pria sukses terkaya sekaligus termuda, masuk dalam kategori pemilik perusahaan terbesar. cabang hampir ratusan? wah!!" ucap Sungchan berlebihan, menjadikan telinga Mark merah seketika. ia malu bila di bicarakan tentang ini
"hei lihat itu sungchan, telinga kakak kita memerah!" ucap Jeno tertawa terbahak-bahak
"memangnya kenapa?? apartement mu sekarang ada berapa ya Mark? wahh, dengan perusahaan sebesar itu sih.." ucap Sungchan sambil seolah olah ia ber andai
"diam lah kalian berdua, atau ku buat tak bisa berbicara lagi.."
"WAH, LIHAT ITU PAPAH! dia bahkan sudah berani mengancam saudaranya sendiri" ucap Jeno dan Sungchan sambil menutup mulutnya tak percaya
"sudahlah, kalian ini.. selalu saja menggoda Mark" ucap Jung Jaehyun, selaku ayah dari ketiga pria tampan tadi.
"Mark, papah mau bicara serius denganmu." ucap Jaehyun tiba tiba, membuat semua yang berada di meja makan sontak menoleh ke Jaehyun. Taeyong sejak tadi hanya tersenyum manis sambil mengelus punggung suaminya, menyalurkan semangat untuk pasangannya tercinta.
"kamu masih ingat pria kecil ini??" tanya Taeyong, selaku mamah Mark. sedangkan Mark mengamati foto tersebut.. itu foto dimana dua orang anak kecil sedang berdempetan. lokasinya juga di pantai, sampai bisa berliburan bareng seperti itu pasti hubungan mereka sangat dekat. pria yang lebih tinggi itu Mark yakin itu dirinya, namun yang sebelahnya itu... Haechan kan?
"Haechan mah?" tanya Mark yang di balas anggukan mamahnya
"iya, sekarang dia sudah jadi pria yang kuat Mark. sudah bukan lagi pria lembek yang butuh perlindungan kamu tuh" cibir Jaehyun
"tapi Mark, percaya engga nya. Haechan sekarang jadi cantik banget, kalo sekiranya gak mau sama dia. calling bray" ucap Sungchan
"iyaa, apalagi body nya. sekarang? beuhh, jempol dua pokoknya" saut Jeno, membuat Mark seketika kesal
"siapapun yang denger itu, kalian jadi seperti pedofil tau?" sinis Mark
"sudah sudah.." lerai mamah Mark, memang bila sudah mempunyai anak laki laki kadang buat pusing. apalagi ini ada tiga sekaligus
"jadi Mark, papah gak mau banyak ngomong disini. kamu papah jodohin, tidak terima penolakan" ucap papah Mark
"HUH?!?" ucap refleks Mark dan Jeno
"gak usah sok kaget, kamu kan udah tau sejak awal Jen?" cibir Sungchan
"gapapa, biar bantuin Mark"
"terserah deh"
———
sebelum lanjut, aku sekali lagi mau ngasih tau kalo ini semua just fun fiction yang artinya semua cuma hasil karanganku aja. ga ada sangkut pautnya sama kehidupan mereka, aku juga buat ini cuma mau ngasih hasil imajinasiku aja. mau ngajak kalian halu bareng aja kok ₍ᐢ˶• ˔ กᐢ₎i hope you like it, enjoyy semuaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything [ MARKHYUCK ]
Fanfiction"beda sama kakak, emangnya kakak gak jijik sama orang yang kerjanya racik alkohol kaya Haechan ini??" "tidak sama sekali. lagipun kalau kamu memang ada alasan untuk tidak menerima perjodohan ini aku juga punya alasan untuk menerimanya, Seo Haechan."...