Haechan Seo. seseorang yang bercita cita menjadi bartender terkenal, meracik minuman alkohol di bar bukan lagi hal yang asing baginya, menurutnya aroma dari berbagai minuman membuat masalah yang daridulu ia alami seperti hilang. karna dahulunya ia bartender yang sudah bersahabat dengan banyak sekali racikan minuman, membuat Haechan memiliki toleransi alkohol yang lumayan kuat.
jika kalian berpikir bahwa menjadi seorang bartender ialah pekerjaan pokoknya, kalian salah. Haechan atau biasa di panggil Mr.Bear di bar sangat berbeda dengan Haechan Seo di kantornya. ya, Haechan juga pria perkantoran
seperti pria kantor biasa, Haechan pagi ini terbangun dengan alarm yang berbunyi pada pukul 06.00 pagi. Haechan langsung bergegas ke kamar mandi untuk bersiap diri ke kantornya. jangan pernah samakan Haechan Seo si pria gagah serta ramah, dan Mr.Bear si imut penakluk alkohol di bar itu.
sebenarnya hasil dari barnya tentu saja sudah sangat cukup untuk Haechan, namun terkadang ia seperti merasakan hal aneh bila menjawab pertanyaan orang orang yang menanyakan apa pekerjaan lalu Haechan jawab dengan jawaban "bartender." ya menurutnya itu bukan sebuah pekerjaan yang harus ia umumkan, jadi biarkan ia menjadi Haechan Seo saat di kantor. lalu berubah ribuan kali lipat saat malam hari datang.
"Haechan, nanti rencananya akan ada acara minum minum untuk divisi kita. karna perayaan ketua sudah naik jabatan sekaligus merayakan dirimu menjadi karyawan tetap. waktu itu kita belum sempat merayakannya kan?" ucap senior di meja seberangnya.
Haechan mendengar itu ingin mengelengkan kepalanya, namun ia melirik Renjun dan Jaemin yang dari seberang melototinya sambil tersenyum sambil mengangguk, dari jauh Jaemin juga membuat isyarat 'terima saja! kapan lagi?' akhirnya Haechan menghela nafasnya dengan berat
Haechan akhirnya mengangguk "baik senior, aku akan ikut"
senior itu terlihat tersenyum "baiklah! untuk lokasinya akan aku kirim ya nanti" ucapnya yang di angguki Haechan
melihat sang senior yang menjauh, berbeda dengan dua temannya. Renjun dan Jaemin justru dengan bergegas mendorong diri agar roda kursinya mendekat ke arah Haechan. lalu berbisik "minum gratis" bisik Renjun
sedangkan Haechan hanya memutar matanya malas "emangnya kapan kalian ga minum gratis kalo sama gue?!" ucap kesal Haechan. seolah olah mereka baru pertama kali mendapat traktiran
"kan beda lagi, pokoknya disana harus minum banyak! kan perayaan lo juga, mana ada orang yang di rayain malah ga muncul?" cibir Jaemin"yang gue takutin itu cuma.. izin ke kak Mark" ucap Haechan dengan di akhiri oleh sedikit bisikan
Renjun dan Jaemin reflek terkekeh "iya juga ya, nanti calonnya marah lagi gara gara kita ajak minum"
Haechan mendengus kesal, walaupun dalam hatinya cukup terguncang walau hanya dengan kata 'calonnya' itu. seperti hanya dirinya yang bisa di ejek dengan kata kata 'calonnya mark'
calonnya.. Mark...
kak Mark itu calonnya...
calonny— ddrrtttt!
lamunan Haechan sontak buyar karna sebuah notifikasi dari Marknya. oh? Mark maksudnya.
Kak Mark.
Haechan, kamu pulang jam berapa?
mau kakak jemput?gini kak...
ya? kenapa Haechan?
Haechan takut kakak marah.
ga akan marah Haechan
coba ngomong, kenapa hmm? lembur?engga.. lebih parah *sedikit
call from "kak Mark" incoming..
Haechan yang membaca layar hpnya yang kini telah berubah reflek takut. dirinya tau persis apa yang akan terjadi, bagaimanapun walau baru beberapa hari terakhir kak Marknya datang, namun Haechan yang sudah bersama dengannya dari kecil tentu saja tau bagaimana. berbeda dengan dirinya yang sangat berbeda, Mark justru tidak terlalu banyak berubah dengan sikapnya bila di teliti dengan baik.
ia langsung mengeser icon hijau pada panggilannya "halo kak Mark?" ucapan pertama Haechan. Renjun dan Jaemin yang sedang sibukpun reflek menoleh hanya karna mendengar nama Mark yang diucapkan oleh Haechan.
"kenapa? apa yang lebih parah dari lembur maksud kamu Haechan?" ucap Mark, Haechan bisa mendengar ada suara kertas yang bergesekan beberapa detik saat Mark mengobrol. Haechan yakin meski mereka sedang telfon, Mark tetap tidak ada berhentinya untuk bekerja. maniak kerja.
"Haechan mau.. minum. sama rekan kerja yang lain, kakak" cicit Haechan dengan suara yang kecil
Mark di balik telfon tersenyum kecil "hahaha how cute??" ucapnya, Mark langsung berhenti bekerja dan memilih untuk senang membayangkan raut wajah Haechan yang sedang ketakutan.
"kakak.. bolehin?"
"coba sebutin alasan kenapa kakak harus bolehin"
Haechan langsung melirik dua temannya yang ikutan menempelkan telinga ke handphone milik dirinya. Haechan meminta bantuan, karna sejujurnya Haechan sendiri tidak punya alasan yang harus membolehkan dirinya minum. Haechan bukannya takut alkohol, bagaimanapun teman sejatinya saat di bar ialah alkohol. namun ia takut dirinya kelewat batas karna menganggap alkohol sebagai sahabatnya. Haechan tidak bisa berhenti bila sudah menyentuh alkohol.
dituntut oleh bisikan Renjun, Haechan akhirnya berbicara "ini juga perayaan Haechan sebagai karyawan tetap kak Mark, lalu.. a-ada Renjun dan Jaemin juga kok yang nemenin! Haechan ga sendirian disini" ucap Haechan
Mark terkekeh "iya, boleh Haechan. tapi kalo kakak minta Haechan share location dan kakak temenin disana, boleh?" ucap Mark dengan nada sangat lembut. dirinya tidak mungkin bisa menolak Haechan, apalagi bila sudah inisiatif untuk izin terlebih dahulu seperti ini. daridulupun selalu seperti itu. namun Mark harus menemani Haechan, harus.
"IYAAA BOLEH!" ucap Haechan dengan nada tinggi, namun Renjun dan Jaemin yang mendengar itu reflek menutup bibir Haechan. bagaimana tidak?!! sekarang bukan hanya Renjun dan Jaemin tapi satu lantai kantor menoleh ke arah Haechan
"bacot banget bangsat, bisa ga kalo seneng teriaknya di tunda dulu" ucap Renjun yang masih di dengar oleh seseorang dari seberang telfon
"maaf kak, nanti Haechan sharelock yaa" ucap Haechan, Haechan langsung menekan tombol merah dan mengakhiri telfon dengan malu.
sedangkan Mark daritadi tidak berhentinya untuk tersenyum lebar, bila dengan Haechan selalu ada saja tingkah lucu yang membuat mulutnya berubah menjadi bulan sabit.
"ekhm, tuan. apa yang membuat anda tersenyum terus setelah menerima telfon tadi" tanya Kim —sekertaris pribadi Mark—
"bukan hal yang penting Kim. hanya bocah yang selalu bertingkah lucu, saya jadi tidak sabar untuk menyelesaikan kerjaan ini dan pergi untuk memeluk dirinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything [ MARKHYUCK ]
Fanfiction"beda sama kakak, emangnya kakak gak jijik sama orang yang kerjanya racik alkohol kaya Haechan ini??" "tidak sama sekali. lagipun kalau kamu memang ada alasan untuk tidak menerima perjodohan ini aku juga punya alasan untuk menerimanya, Seo Haechan."...