kelulusan

314 34 1
                                    

Seorang gadis dengan mata emerald yang indah sedang berfoto bersama paman dan bibinya yang hadir pada kelulusan kuliahnya dengan membawakan sebuket bunga untuknya. Gadis cerdas itu mengambil jurusan manajemen dengan mendapatkan gelar sarjana dan banyak penghargaan yang tinggi.

Haruno Sakura nama gadis cantik itu yang memiliki surai rambut berwana gulali bahkan memiliki wajah yang cukup mungil di umurnya yang sekarang sudah menginjak dua puluh tahun. Sakura adalah anak satu satunya dari keluarga Haruno, sekarang ia hidup sendiri dirumah yang cukup besar yang merupakan peninggalan terakhir dari kedua orangtuanya.

Sakura hanya bekerja sebagai pelayan di cafe hyuga milik sahabatnya hinata, ia bekerja keras untuk menghidupi dirinya yang hidup sendiri sekarang. Terkadang keluarga Jiraya dan Tsunade adik dari ibunya membantunya dengan sesekali memberinya uang.

"Selamat atas kelulusanmu ponakan cantikku, bibi sangat bangga padamu nak" ucap bibinya Tsunade sambil memeluk Sakura dan Sakura membalas pelukan bibinya.

"aku yakin disana orang tuamu akan bangga karena kau lulus dengan banyak penghargaan" ucap pamannya memuji Sakura

"Sakura... maaf mengganggu paman bibi, boleh aku pinjam sakura sebentar, aku ingin mengajaknya untuk berfoto bersama teman yang lain" ucap Ino yang tiba tiba datang menghampiri sakura.

Yamanaka Ino adalah sahabat kecilnya yang sudah Sakura anggap seperti keluarga baginya, Ino banyak membantu dirinya dulu saat kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan hingga sampai kini Ino masih selalu membantunya jika terkadang ia membutuhkan uang.

"Tentu saja boleh kau bisa mengajaknya, bibi juga akan pulang duluan karena acara sudah hampir selesai sepertinya, oh ya Sakura bibi ingin membicarakan sesuatu saat kau pulang nanti" sakura menjawab dengan mengiyakan bibinya.

"Baiklah Sakura, paman dan bibi pulang duluan ya... sekali lagi selamat atas kelulusanmu" pamit bibinya pergi

"Ya bibi dan paman hati hati dijalan.." ucap Sakura melihat bibi dan pamannya.

Ino dan Sakura berjalan menuju teman temannya yang sudah siap untuk berfoto bersama. Setelah selesai dengan acara fotonya mereka menuju kantin untuk makan dan memilih duduk di kursi dekat jendela

"Hey pig setelah ini apakah kau sudah merencanakan sesuatu?" Tanya Sakura sambil melihat pemandangan diluar jendela.

"aku berencana untuk liburan dengan keluargaku di hawaii, mereka bilang ini adalah hadiah atas kelulusanku. Bagaimana denganmu jidat apa kau mempunyai rencana setelah ini?" Tanya ino balik dengan nada yang senang.

"Entahlah aku baru ingin merencanakannya" jawab sakura lalu melanjutkan memakan makanannya.

hari semakin sore acara pun sudah selesai. Sakura memilih untuk langsung berpamit pulang dengan Ino, ia harus menemui bibinya yang ingin berbicara dengannya di rumah.

Saat tiba dirumah Sakura mengetuk pintu kemudian pintu terbuka yang disambut oleh bibinya rumahnya "Kau sudah pulang nak? Cepat kau mandi sana, lalu jika sudah selesai langsung kebawah bibi akan memasak untukmu hari ini" ucap bibinya mendorong sakura untuk menuju kamarnya "Baiklah bi, aku akan kamar" ucapnya menaiki tangga keatas

Tak terasa sakura sudah berendam dengan air hangat selama setengah jam. Sakura bangun dari bathtub lalu membilas badannya kemudian memakai baju santai nya.
"Aku sangat segar.." ucap sakura berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan.

Di ruang makan sudah ada bibinya yang sedang membawa piring ke meja makan. Terlihat pamannya yang duduk di bangku tengah menikmati kopi yang sudah ada diatas meja.

Sakura sedikit terkejut karena banyak sekali makanan yang tersaji. Bibinya Tsunade melihatnya datang "Kau terlihat sangat segar sakura, mari kita makan bersama bibi sudah memasak banyak untuk kita" ucap Tsunade menarik kursi untuk duduk.

Sakura menarik bangku duduk di sebrang bibinya "wahh bibi kau masak banyak sekali apa ini semua akan habis?" Tanya Sakura "Tenang saja Sakura bibi sengaja memasak banyak untuk hari kelulusan mu" jawab bibinya senang. Jiraya hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya

" Baiklah kalau begitu selamat makan" ucap sakura lalu menyuapkan makanan ke mulutnya. " Ini sangat lezat bi, rasanya seperti masakan ibu.. aku jadi kangen dengan masakan ibu" ucap sakura tiba tiba sedih.

"Benarkah? Bibi senang jika kau suka, dulu juga bibi selalu belajar masak dengan ibumu jika kau ingin tau" ucap Tsunade agar sakura tak merasa sedih

"Masakan bibi mu memang begitu enak makannya paman selalu memilih untuk selalu makan di rumah dibanding makan di luar haha.." puji jiraya yang sedikit gombal pada Tsunade.

Selanjutnya hanya ada suara dentingan alat makan hingga sakura sudah selesai dengan makannya.

"Sakura bibi punya hadiah untukmu" ucap bibinya memberikan sebuah tiket padanya.
"apa ini bibi? Sakura sudah sangat senang saat bibi mau mewakili sebagai orang tuaku saat kelulusan tadi" ucap sakura dengan nada tak enak.

"Kau pantas mendapatkan nya sakura, paman dan bibi berpikir kau harus berlibur untuk bersenang senang menikmati hasil ujianmu saat kelulusan" ucap jiraya pada sakura.

"Aku tidak bisa menolak jika paman dan bibi sudah berbicara seperti itu. Terimakasih banyak paman bibi aku sangat senang" ucap sakura memeluk bibinya.

*-*

Setelah dua hari dari kelulusannya Sakura terlihat sudah siap dengan penampilannya yang menggunakan jeans dan sweater lengkap dengan tas gendongnya untuk berlibur keluar negeri. Sakura juga memeriksa kopernya supaya tak ada barang yang akan tertinggal.

Saat ini sakura sudah sampai di bandara tokyo. Supirnya sedang menurunkan kopernya dari bagasi, setelah selesai Sakura membayar dan mengucapkan terimakasih.

Di lain tempat Jiraya dan Tsunade terlihat sedang mengurusi perihal tentang penjualan terhadap rumah sakura. Adik dari mebuki haruno itu dengan tega membohongi sakura dengan mengirimnya keluar negeri untuk menjual rumahnya tanpa sepengetahuan sakura.

"Baiklah nyonya rumah ini sudah menjadi hak milik bank, saya akan mentransfer uangnya melalui rekening jika kau mempunyainya" ucap seorang petugas pria.

"Tentu saja aku punya, kau bisa mengirimnya di rekeningku" jawab tsunade dengan nada senang.

"Kalau begitu saya permisi tuan dan nyonya" ucap petugas pria itu pergi.

" Maafkan kami sakura aku terpaksa melakukan ini, aku mendoakan mu agar kau selalu bahagia". Ucap Tsunade membatin.

Sakura berjalan untuk masuk kedalam pesawat sambil mencari paspor ditasnya. tanpa sakura sadari ia menabrak seorang pria dari belakang.

"Ahh.. maaf tuan aku tidak sengaja" ucap sakura pada pria yang ia tabrak didepannya, lalu tiba tiba terpesona melihat pria yang seperti pahatan dewa yunani.

"Hn jika kau punya mata gunakan itu dengan baik" ucap dingin pria itu meninggalkan sakura. "Sombong sekali orang itu, akupun tak ada niatan untuk menabraknya jika tidak sengaja" ucap sakura kesal

Sakura sudah berada di bangku pesawat ia merasa gugup karena takut jika akan melakukan hal yang ceroboh seperti tadi. Terdengar suara petugas yang memberitahu semua penumpang untuk menggunakan pengaman karena pesawat akan lepas landas. Sakura sudah mengikuti apa yang diperintahkan ia memilih mendengarkan musik di telinganya lalu tak beberapa lama pesawat pun lepas landas menuju tujuan.

Sakura terbangun dari tidurnya ketika mendengarkan suara petugas yang memberi tahu bahwa pesawat akan sampai dalam waktu 20 menit lagi, ia pun bergegas merapikan diri.

TBC

Hallo semua! Maaf jika ada kesalahan pada penulisan, aku akan sangat senang jika kalian suka dengan ceritaku

love growsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang