5. Panggil adek Maya

46 37 2
                                    

Suasana rumah Mahen begitu ramai, karena sahabat Mahen untuk pertama kalinya berkunjung ke rumah barunya, di ketahui hubungan kedua sahabat itu sudah dari kecil, keluarga Mahen pun begitu senang dengan kedatangan sahabat Mahen, bagaimana tidak senang? rumahnya di kunjungi seorang artis cantik, terlebih lagi Maya--- adik perempuan Mahen sangat nge fans, meskipun sudah sering kali bertemu tetapi Maya tetaplah Maya, ia akan sangat heboh ketika bertemu idol nya.

Mahen mempunyai dua orang adik, laki-laki dan perempuan, kebetulan malam ini Mannaf--- adik Mahen yang baru berumur 14 tahun, kebetulan Mannaf sedang mengikuti acara lomba memanah, dia sangat jago dalam hal memanah.

Maya mematikan televisi dengan kesal, menurutnya acara televisi sekarang sangat tidak menarik dan monoton, Maya lebih suka menonton vlog di aplikasi youtoub, meskipun sering di marahi bundanya karena terlalu sering menonton yang mengakibatkan mata Maya menjadi minus dan terpaksa harus memakai kacamata, hal tersebut tidak memuat gadis itu kapok, karena katanya cita-cita Maya adalah menjadi seorang blogger terkenal.

"Bang Mahen, kenapa gak langsung slebew ke kak Keke nya? " tanya Maya sambil selfie di depan akuarium.

"Kenapa harus di slebew, emang kak Keke salah apa?" sahut Mahen polos. Mahen bukan type cowo gaul memang.

Maya mendengkus pelan, memelototi Mahen gemas, "Maksud Bang Mahen? Slebew itu artinya kaya ayo langsung deketin gas jangan kasih kendor." jawab Maya semangat 45.

Mahen memicingkan matanya geli menatap Maya memasang gaya yang menurut cowo itu alay, bibir di manyunkan 5 meter serta mata kiri berkedip genit, imut engga jelek iya, begitulah pendapat Mahen tentang adik nya. Mungkin memang di mata cowo di luaran sana menilai Maya adalah gadis yang sangat imut dan cantik tetapi bagi Mahen adiknya itu hanya bocah ingusan yang cerewet dan petakilan.

"Panjang banget artinya May."

Maya melemparkan satu bantal ke arah Mahen, masalahnya Maya tidak suka jika Mahen memanggil namanya tanpa embel-embel adik, Maya kan mau juga jadi adek-adek gemes yang di manja Kakaknya, tapi mustahil jika Kakaknya adalah seorang Mahen.

"Dahlah gue mau ketemuan sama Keke di cafe aja," ancam Mahen sambil membalas lemparan bantal Maya.

"BACOT LO BANG, GUE UDAH SUSAH-SUSAH BUAT KUE NYA BUAT KAK KEKE, AWAS AJA LO KABUR."

Akibat teriakan Maya sampai terdengar ke Uruguay, Anita dengan Andi, suaminya yang sedang menyeduh teh bersama di teras langsung ikut bersuara, perlu di ketahui Anita itu sosok Ibu yang tegas, ia tidak suka anak nya berbicara kasar.

"SIAPA YANG NGOMONG KAYA BINATANG ITU?" sambar Anita, Bunda Mahen dari luar rumah.

"tapi Bun, binatang gak bisa ngomong!" balas Maya sedikit teriak.

"DUH, GOLOK BUNDA TADI MANA YA!?" kata Anita nge gas,

Maya refleks menutup mulut nya dan berlari bersembunyi di punggung Mahen, takut-takut jika Anita melakukan kejadian saat dirinya masih sekolah TK menyerahkan golok satu-satu untuk Mahen dan Maya ketika sedang bertengkar.

"Kenapa gue yang lo jadiin tumbal?"

"Anggap aja ini sebagai pengorbanan seorang Abang kepada seorang Adik." ucap Maya menutup matanya dengan kaos hitam Mahen.

Savage Girl Love (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang