aωKantin.
Mella sudah duduk manis di kursi yang posisinya berada di tengah di antara meja-meja yang lain, sehingga para pria yang duduk di belakang, pojok, dan depan sekalipun diam-diam bebas memperhatikan Mella yang sedang memainkan ponsel.
Lagi dan lagi, kakak tirinya itu menelpon Mella. Gadis itu pun tanpa ragu membanting hapenya ke atas meja.
Murid yang ada di kantin pun memekik kaget melihat apa yang baru saja Mella lakukan,namun itu sudah menjadi hal biasa bagi mereka, Mella memang sudah terkenal sebagai sosok perempuan ganas di SMA Zeuss.
Di kantin yang sama, Mahen dan Kala duduk di kursi paling pojok kiri memperhatikan setiap gerak gerik dari Mella.
"Lihatin apa lo dari tadi?" tanya Kala yang mematikan hapenya kesal, mungkin kalah bermain game.
"Lihat dia." Mahen menunjuk ke arah Milla yang sedang minum dengan tampang datar.
Entah mengapa perasaan Mahen berubah menghangat ketika melihat wajah Mella, sekalipun melihat wajah datar, jutek, galak Mella sekalipun , Mahen tetap menilai Mella adalah wanita yang manis.
"Oh Mella si savage girl" sahut Kala sambil berdiri menggaruk pantatnya.
Mahen tersenyum manis, melirik Kala sebentar, lalu kembali menatap Mella, "pretty savage."
Rere berlari ngos-ngosan mengejar Oliv dan Cici yang meninggalkanya ketika beli telur gulung tadi.
Dengan muka cemberut, ia melempar jajanya sembarang arah, "Sialan ya kalian, main tinggal saja, gak tau apa gue lagi ngintip crush gue ganti baju."
Oliv terkekeh mendengar omelan Rere, "Dedek ih berdosa, kalau kelihatan anu nya gimana?" jangan kaget, disini yang paling menonjol dengan pikiran kotornya itu Oliv, queen nya. Kabetulan Rere member paling muda disini.
"Anu itu rambut ya Oliv?" tanya Rere memegang rambut yang ada di kepala, menunjukan pada Oliv polos.
Timpal Cici mengangguk ,"Ih dedek mah pintar."menepuk keras pelan kepala Rere, diam-diam Cici sekidikit menarik rambut Rere.
Oliv tak karuan menahan tawanya sehingga, ia tak sadar kakinya menginjak sepatu Milla, Oliv pun segera menarik kakinya, melihat raut wajah Mella yang terlihat dalam suasana buruk.
"Kenapa deh La?" tanya Cici.
"Iya kenapa deh La cerita lah sama kita, kalo ada apa-apa. Tapi jangan lupa kasih fulus, karena kita sebenarnya selain pelajar juga dukun yang bisa menyelesaikan masalah lo."cerocos Oliv,sepertinya Oliv ingin di cakar oleh Mella.
Mella memicingkan mata,"Ngelunjak."
Giliran Rere yang membuka suara,"Mella kenapa hari ini mukanya khawatir lagi mikirin apa ciiii?" ujar Rere sok imut, yang ada malah Mella ingin muntah.
"Mikirin gimana caranya ngabisin uang 100 juta dalam sehari? Aduh-aduh kasihan temen sultan lagi dilanda kegalauan."sahut cici penjilat.
Cici tiba-tiba berdiri, meskipun kakinya terkena pinggiran meja yang rasanya pasti sakit, semangatnya tetap berkobar,
"Sini, biar Cici teman sejatimu dengan senang hati,ikhlas membantu mengahabiskan uang 100 jutamu."kepalan kanan Cici menepuk-nepuk pundaknya bak seperti pahlawan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Savage Girl Love (On Going)
فكاهةYang tak pernah bisa di hindari dari cinta ialah kehilangan Selalu ada yang hilang × -gadis_unta/♥