ღ
Kelas XI IPA 1
Di kelas sudah ada pak Didik menulis nama siswa yang lolos ulangan matematika. Ada Putri, Adit, Viki, Beni, dan Camella tentunya.
Pak Didik melihat daftar nilai sambil menghela napas, "Baik, nilai kalian belum mencapai kkm, bapak harap kalian lebih semangat belajar lagi."
"Siap pak guru.. " jawab murid yang berada di baris meja depan saja.
"Ada yang di tanyakan dari soal ulangan?" tanya pak Didik lembut, bisa dikatakan langka jika mempunyai guru matematika yang kalem seperti pak Didik.
"Pak tadi orang yang nyebur dari perahu siapa ya? kok gak di tolongin sih? malah suruh cari kecepatanya, gak punya hati ya?" tanya Oliv, musuh terbesar gadis itu adalah matematika.
Semua murid pun tertawa kecuali Camella, gadis itu gabut lalu memilih mengerjakan soal fisika dari paket.
Pak Didik menggeleng tak habis pikir dengan pertanyaan muridnya, "Pak guru juga tidak tahu Oliv, mungkin mereka psikopat."
"Coba limbad ikut ngerjain mtk, pasti teriak juga dia." celetuk Bondan,
Murid pun kembali tertawa, lagi-lagi Camella tidak tertawa, sibuk mencari jawaban.
"Kalau kalian kesusahan kalian bisa belajar kelompok sama Camella, dia juaranya." saran pak Didik, sambil melirik Camella.
"Pak saya masih sayang nyawa."
"Takut di banting pak."
"Gak mau omg hello.. kalo pas di jelasin gue gak paham-paham bisa cekik gue."
desas desus semua murid yang ada di kelas, tentunya dengan suara pelan, jangan sampai terdengar oleh Camella.
"Gimana kalian setuju kan?"
Semua murid menggeleng kaku, sambil mengawasi Camella, jaga-jaga.
Pak Didik akhirnya peka, lalu mengambil jalan keluar untuk murid kesayanganya, kebetulan pak Didik wali kelas mereka.
"Yasudah untuk kalian yang remidi, saya adakan jam tambahan kelas, jangan sampai kita kalah sama kelas lain."
Sudah tradisi di sekolah ini, wajib bersaing dengan kelas lain, kelas yang berhasil mendapatkan nilai yang tertinggi daripada kelas lain wali kelas akan di beri penghargaan karena berhasil membina murid-murid nya dengan baik.
Bukan itu saja kepala sekolah juga akan memberi uang Rp100.000 per murid.
Jika menggunakan sistem tersebut semua murid mudah termotivasi untuk belajar, tentunya itu peraturan dari Anang- Papi Camella, pemilik sekolah sekaligus kepala sekolah.Jadi, jangan heran jika Camella gadis yang pintar, sifat itu menurun dari papi nya.
Bel bunyi pulang berdering, semua siswa merapikan semua buku yang ada di meja,
Camella menatap teman sebangkunya, Rere. "Lo ikut jam tambahan?"
Rere mengangguk, mulutnya molo-molo penuh dengan roti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Savage Girl Love (On Going)
HumorYang tak pernah bisa di hindari dari cinta ialah kehilangan Selalu ada yang hilang × -gadis_unta/♥