19

90 14 4
                                    

Beomgyu sudah kembali sehat dan ingin pulang bersama taehyun namun lagi-lagi ditahan oleh ibunya yeonjun dan kai, yaitu Jessi

"taehyun, beomgyu bisa bicara sebentar"

"ada apa ya tante?"

"setelah tante pertimbangkan akan lebih baik kalo kalian mau bantu tante disini jadi kalian gak perlu lagi kerja diluar"

"bantu apa tante?"

"kalo kalian mau, tante minta bantuan kalian buat jagain rumah tante yg disebelah kan itu kosong paling cuma ada barang-barang lama disana, dari pada tante cari orang lain yg gak dikenal mending kalian aja, jadi kalian juga gak susah-susah lagi kerja diluar sana"

"beneran?"

"iya beomgyu, taehyun kalian bisa lakuin apa aja disana dan kebutuhan kalian juga tante yg tanggung asal jaga rumahnya yg bener ya"

"makasih banyak tante"

"iya sama-sama kalo kalian mau ambil barang yg dirumah juga boleh nanti biar sopir yg anter"

***

Mereka pun kembali ke rumahnya untuk sekedar mengambil baju yg sekiranya masih bagus dipakai dan mereka sempatkan mengunjungi makam nenek taehyun sebelum pergi lagi

Taehyun dan beomgyu mulai mengemasi bajunya di dalam kantong besarnya

"taehyun ini baju siapa? kamu gak pernah pake ini" beomgyu bertanya pada taehyun mengenai hoodie yg dulu tak jadi diberikan pada kakaknya itu

"punya taehyun, dulu aku beli itu di penjual baju bekas tapi aku malu mau kasih ke kakak"

"kenapa gak bilang kalo kamu beliin aku baju, ini bagus taehyun kenapa kamu malu"

"karena waktu itu kakak dibelikan baju bagus sama kak yeonjun jadi aku ngerasa gak enak mau ngasihnya" taehyun tersenyum kikuk sembari menggaruk kepalanya

"padahal kalo kamu kasih saat itu aku bakal pake yg dari kamu lebih dulu" beomgyu masih menggenggam baju itu ditangannya

"udah kak gak usah di pake siniin aja kasih ke taehyun"

"nggak mau, ini buat aku kan? jadi jangan coba-coba mengambil balik barang yg udah jadi milik orang lain" beomgyu meletakan dibelakang tubuhnya saat taehyun ingin mengambil baju itu

"kak siniin aja" taehyun memaksa dan beomgyu pun tak mau kalah "ih jangan taehyun mau aku pake"  jadilah bahan tarik-tarikan antar keduanya dan membuat kain itu robek di potongan lengannya
"kaan jadi sobek" beomgyu menatapnya sedih  

"biarin aja sih kak kan emang ini baju bekas, harusnya aku beli yg baru tapi karena gak mampu jadi beli ini lagian baju kakak yg dikasih kak yeonjun kan bagus pake itu aja, ini tinggalin disini"

"ah gak mau.. kamu sih gitu" beomgyu malah cemberut dan menjauh dari taehyun ia membawa bajunya ke halaman depan dan duduk ditempat biasanya ia bersantai

"kak beomgyu, udah sih buang aja toh udah sobek juga" taehyun menyusul beomgyu namun siapa sangka ternyata beomgyu menangis disana "kak, kenapa malah nangis sih"

"ini baju pertama yg kamu beli buat aku, kamu satu-satunya orang yg aku punya sekarang tapi malah sobek hiks" beomgyu tetap menjawab meskipun air matanya membendung dibola matanya

Taehyun duduk lebih rendah didepan beomgyu, mendongak melihat wajah beomgyu hidungnya memerah bibirnya mengerucut lucu dimata taehyun

"aduh taehyun udah bikin kakak nangis, jadi taehyun harus apa sekarang? kakak mau aku berdiri diatas kelapa atau menghitung bulu domba? kelapa sih ada itu tinggal petik masalahnya dombanya gak ada kalo gak nyari dulu dipeternakan orang"

"ih gak lucu" beomgyu memukul bahu taehyun lalu mengelap kasar air matanya yg turun. taehyun mensejajarkan tubuhnya menangkup kedua pipi beomgyu yg sekarang sudah lumayan berisi dari sebelumnya membuat taehyun gemas

"jangan gemes-gemes kak bahaya"

"mana ada orang nangis gemes"

"ada, ini kak beomgyu buktinya"

"enggak"

"iya kak, kak beomgyu gemes, kak beomgyu manis, kak beomgyu lucu, kak beomgyu semuanya ada"

"kamu pikir aku toserba"

"kak.." jari telunjuk taehyun menusuk-nusuk pipi beomgyu setelah itu satu kecupan mendarat disana, beomgyu hanya tertegun tak mau melihat taehyun disampingnya

"kak beomgyu sih dibilang jangan gemes-gemes" ucap taehyun setelah itu

"IIH TAEHYUN KAMU CURI-CURI KESEMPATAN" beomgyu mendorong taehyun hingga membuatnya terjatuh dari kursi, niatnya hanya bercanda tapi jatuhnya beneran

"ih kakakk kok aku malah didorong sih, sakit nih" gerutunya sambil mengusap sikunya

Tanpa aba-aba beomgyu melingkar kan kedua tangannya dipunggung taehyun dan menyembunyikan wajah didadanya
"kenapa kamu cium aku... maluuu"

"emang kenapa? kemarin kak yeonjun juga cium kakak"

"tapi itu kan di kepala bukan pipi"

"sama aja cium namanya"

"udah ah ayo kita siap-siap lagi kan tadi katanya mau dijemput habis ini" beomgyu berjalan lebih dulu karena masih menahan malu

"iya kakak"

Taehyun mengekori beomgyu kembali masuk rumah kecilnya, tapi dia berhenti didepan pintu rasanya berat meninggalkan tempat itu meskipun sederhana namun banyak kenangan bersama neneknya disana ia memandangi tiap sudutnya

"taehyun?"

"hm.. "

"kenapa?"

"aku cuma ngerasa berat ninggalin rumah ini, aku tumbuh disini bersama nenek tapi saat nenek udah gak ada aku malah ninggalin tempat ini"

"apa kita gak usah kesana aja, terus kita seperti biasanya disini nanti kita bicara sama tante jessi"

"nggak kak, kita harus bisa perlahan mengubah nasib seenggaknya kalo kita disana keadaannya akan beda"

"tapi kakak gak mau kamu sedih"

"aku nggak apa-apa kak, ingat kan pesan nenek dulu kalo kita harus bisa hidup dengan baik"

"kamu yakin?"

"iya kak" taehyun tersenyum membuat beomgyu pun ikut menyunggingkan senyumnya

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang