Congrats

13.3K 744 14
                                    

Gelap, bau, dan sunyi. Itu menjelaskan di mana Raquel berada, saat Raquel memperoleh kesadarannya, ia berada di tempat asing, pasokan udara juga terbatas.

Sudah sekitar 15 menit ia terbangun, tangannya terikat dikursi, matanya juga tertutup kain. Raquel takut, tapi ia tau panik hanya akan membuatnya semakin gegabah, jadi yang ia lakukan dari tadi hanyalah berpura-pura masih pingsan.

Tiba-tiba ada suara pintu terbuka, dan diteruskan dengan suara tapakkan kaki.

"Cih, belum bangun juga, emang cewe lemah" decihan perempuan terdengar.

Walaupun terdengar aneh, tapi rasanya Raquel mengenali suara perempuan tersebut, jadi ia lanjut menyimak.

"Sabar, bentar lagi dia bangun" sahut seorang lelaki.

"Yaudah, buka aja penutup matanya" si perempuan menyarankan.

Tapakkan kaki mendekat, dan Raquel bisa merasakan penutup matanya dibuka, lampu menyala, dan Raquel membuka matanya perlahan.

"Bangun juga lo, dasar jal*ng" Raquel menoleh ke sumber suara, dan betapa terkejutnya ia melihat sesosok yang sangat ia kenal.

Shafa.

"Kenapa, kaget? Takut kan lo, di sini ga bakal ada yang selametin lo" sinis Shafa.

"Cabut perekat mulutnya" perintah Shafa pada lelaki di sampingnya. Raquel semakin membelalakan matanya. Setelah lelaki itu mencabut penutup mulutnya, Raquel langsung menyentak,

"Daniel?!"

"Iya, gue, kenapa?" Balas Daniel tersenyum misterius.

"Kalian ngapain culik gue?" Tanya Raquel datar. Benar-benar tidak menyangka ketua osis andalan SMA AXELERON malah bertindak di luar akal.

"Kenapa lo tanya?! Lo itu udah ngerebut Lucas dari gue, gue udah suka dia dari dulu, dan dengan enaknya malah lo yang nikah sama dia?! Kalo gue ga bisa milikin dia, siapapun juga ga akan bisa."  Shafa menjelaskan berapi-api.

Shafa melangkah maju dan melayangkan tamparan ke pipi Raquel, wajah Raquel tertoleh ke samping dengan ujung bibir yang berdarah.

"Itu buat lo yang kecentilan"

Shafa lalu menjambak rambut Raquel kuat, membuatnya meringis.

"Ini buat lo yang udah ngambil Lucas"

Shafa memberikan banyak tamparan lagi, ia bahkan juga menonjok wajah Raquel, kepalanya juga sudah terasa kebas akibat jambakan Shafa.

"Shaf, udah, selebihnya gue aja" Daniel maju menghentikan Shafa yang ingin menonjok pipi Raquel.

Shafa menenangkan diri lalu mengangguk, ia melangkah mundur dan tersenyum miring menatap Raquel.

Kini giliran Daniel yang beraksi, Raquel merasa lemah dengan segala tamparan dan tonjokan Shafa, ia meringis, sangat sakit. Daniel membisikkan sesuatu ke telinganya.

"Hari ini gue bakal puasin lo sampe lo teriak keenakan"

Napas Raquel memburu marah mendengar kalimat itu. Daniel mengelus pelan wajah penuh luka Raquel, lalu tangannya turun membuka tali baju Raquel.

"Dasar bajingan biadab, gue benci sama lo!" Raquel berontak saat Daniel hendak menciumnya.

Daniel marah, kini sasarannya jatuh pada leher Raquel, tangannya juga mengelus-elus paha Raquel yang sedikit tersingkap karena gaun yang ia pakai.

Air mata Raquel sudah meluncur, ia memikirkan Lucas, ia memohon agar Lucas datang, ia kecewa pada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga tubuhnya.

LovesickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang