9

4 1 1
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kyna dan Vanya sedang berada di parkiran.

"Ini 2 anak lama bener. Katanya disrh nunggu di parkiran tapi ga muncul-muncul batang hidungnya,"

"Mungkin sebentar lagi mereka sampai. Kyna tunggu aja,"

Tak lama kemudian, Raka datang.

"Oi monyet! Lama bener lu. Udah lumutan kita ini nungguin,"

"Sorry, gue tadi mampir ke kamar mandi,"

Vanya menoleh ke belakang Raka. "Lho, Evan mana?"

"Tadi dia bilang bakal nyusul. Ada urusan dikit katanya,"

"Ya Tuhan, mengapa hamba dipertemukan dengan orang-orang yang selalu membuat hamba naik darah. Apa salah hamba sehingga Engkau menghukum hamba seperti ini," ucap Kyna dengan nada memelas.

"Gausa alay lu. Lagian kalo lu dipertemukan dengan Raka berarti lu orang paling beruntung sedunia,"

"Beruntung your eyes,"

Mereka kembali berselisih seperti biasa. Vanya hanya menonton seperti biasa. Emang dia yang paling kalem.

Disisi lain, saat Evan hendak keluar kelas ia dihadang Satria.

"Lo ada hubungan apa sama Kyna?"

Evan terdiam. Ia menatap wajah Satria datar.

"Heh gue nanya sama lo, lo ada hubungan apa sama Kyna?" ulang Satria.

Evan tetap terdiam.

"LO TULI YA? APA BISU?" Satria mulai kesal.

"Oh iya tadi temen lo bilang kalo lo bisa ngomong lagi. Lo pernah bisu ya? Sekarang jadi bisu lagi?" Satria tersenyum mengejek.

Evan tetap diam.

"Kenapa sih tinggal jawab aja susah amat,"

"Lu ga penting."

Setelah mengatakan itu Evan buru-buru pergi keluar kelas.

Satria mengepalkan tangannya. "Tunggu aja lo nanti,"

***

"Ohh jadi gitu," Raka mengangguk-angguk.

"Gue belom cerita monyet!" Kyna memukul kepala Raka.

"Ya jangan mukul neng. KDRT ini namanya,"

"KDRT YOUR EYES!"

"Udah Kyna, Raka emang gitu kan. Biarin aja. Sekarang cerita sini,"

"Emang cuma Vanya yang bisa ngertiin gue," Raka mengusap air mata palsunya.

Kyna hanya memutar bola matanya. Setelah itu, ia duduk di sebelah Vanya. Ia menatap teman-temannya.

"Jadi, gue dulu pernah pacaran sama Satria waktu SMP. Terus ada masalah. Jadinya gue agak trauma kalo ketemu dia,"

"Masalah apa tuh?" tanya Raka.

"Masalahnya tuh.... ga cukup lanjut part 2,"

"Eh setan, lu lagi cerita langsung ya bukan cerita di toktok,"

"Emang apa masalahnya sama lu?"

"Kaga usah ada part part an lah,"

"Suka-suka gue dong kan gue yang cerita,"

•Ephemeral•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang