MINI CHAPTER

1.9K 351 91
                                    

"Tahun Baru"

*

*

*
_____________________________________

"Dah taun balu, ya?"

Mew menggeleng. "Masih belum."

"Dah boyeh mayin tembang api?"

"Belum."

"Mayin yiyin?" (Main lilin?)

Memutar bola matanya, Mew kembali menggelengkan kepala. "Belum boleh, Mbul!"

"Dah jam duwa beyac belum?"

Hela napas kasar Mew terdengar. Remaja tersebut menaruh ponselnya ke atas meja lalu menatap Kana yang duduk disamping. Balita itu berkedip polos seraya mengunyah roti panggang.

Pipi bulat itu Mew tarik hingga empunya terpekik.

"Aduh!"

"Cerewet banget sih! Kalau dibilang belum ya tandanya belum mulai! Ngerti gak?"

Kana geleng-geleng. Mew menepuk dahinya, merasa frustasi atas kekepoan si Kecil.

"Intinya malam tahun baru itu masih lama. Jadi berhenti bertanya atau aku akan menggigit pipimu!"

Ancaman Mew sukses membuat Kana diam tak berkutik.

"Bu... Aku berangkat sekolah dulu," teriak Mew usai menghabiskan segelas susu.

"Iya, hati-hati. Uang jajanmu di atas rak buku." Ibu menyahut dari dalam kamarnya.

"Oke."

Disaat Mew bersiap-siap hendak pergi sekolah. Kana cuma manyun di dekat meja makan. Hari ini sedang libur makanya ia numpang sarapan di rumah Mew.

Padahal Mama juga memasak sarapan. Tapi Kana keburu kabur duluan ketika Papa lengah saat memanaskan mobil. Mau dikejar pun percuma, nanti yang ada anaknya nangis histeris kalau dibawa pulang secara paksa.

Usapan lembut di puncak kepalanya menyadarkan Kana dari lamunan.

"Napa?" tanya Kana bete.

Mew terkekeh.

"Mau Phi antar pulang? Kamu pasti belum mandi," tukas Mew meraih tisu dan mengelap sudut mulut Kana yang kotor.

"Gendong ya?"

"Iya."

Masih memegang sisa roti di tangan, Kana pun berdiri dari kursi. Tubuhnya diangkat lalu didekap erat.

"Pamit sama Ibu dulu," suruh Mew sebelum keluar. Kana menurut.

"Anteee... Kana puyang ke lumah, ya?"

"Pulang sama siapa, Nak? Tunggu Tante sebentar."

"Aku yang antar Bu."

Mendengar itu Ibu langsung mengiyakan. Beliau pikir Mew telah berangkat sekolah dan Kana mau pulang sendiri. Jika tidak dipantau takutnya tuh anak malah keluyuran gak jelas.

Sesampainya di pagar rumah Kana. Mew menurunkan anak itu lalu membiarkannya masuk ke pekarangan.

"Bubye Phi~"

"Bye."

Mew berlalu pergi setelah menutup pagar. Meninggalkan si Kecil yang kembali memakan sisa roti panggang di tangan.

"Oho... Disini kamu rupanya." Itu suara Papa. "Lengah sedikit kamunya langsung hilang!"

"Uwaaaaa~"

Tubuh Kana melayang, Papa mengayunkan dirinya keatas udara beberapa kali.

"Bikin kaget aja nih si bayi!"

Wajah Kana dicium Papa, pria dewasa tersebut menahan diri agar tidak menggigit pipi sang anak lantaran tidak kuasa menahan gemas.

"Papa?"

"Kenapa hmm?"

"Tapan malam taun baluna dimulai?"

Dua orang tersebut memasuki rumah dengan Kana berada di gendongan Tn. Traipipattanapong.

Dahi Papa mengernyit. Malam tahun baru?"

"Kok kamu nanya malam tahun baru, memangnya kenapa?"

"Au mayin tembang api lah," jawab Kana lugu.

Langkah Papa berhenti, ia menatap Kana lalu memasang wajah prihatin. "Sayang..."

"Iyya?"

"Malam tahun baru berlangsung sekitar 4 bulan lagi. Sekarang masih bulan Agustus, Nak."

Kana melongo. "Hah?"

End..

*

*

*


Happy New Year 🎇🎇🎇

Gak nyangka tahun 2021 udah berlalu gitu aja. Masih serasa tahun 2019 weh😭😭😭.

Waktu cepat amat rasanya😫.

Haha... Dah itu aja, wkwkwk... Bubye👋

BEING KIDS   ||   KANA'S ADVENTURE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang