11| Pola Asuh

2.3K 380 85
                                    

Perilaku balita biasanya identik dengan kebiasaan sehari-hari kedua orang tua. Baik itu hal yang baik, maupun hal yang buruk.

Oleh karena itu, Tuan serta Nyonya Traipipattanapong sering berdiskusi bersama dokter sebelum mengambil keputusan memiliki seorang anak.

Karnchana yang dulu bekerja sebagai pramugari senior, memutuskan berhenti bekerja demi melangsungkan program kehamilannya. Sedangkan sang suami mulai mengurangi jam kerja di kantor untuk menemani prosedur kehamilan Karnchana.

Masalah finansial, Tn. Traipipattanapong telah menyiapkan dana dari jauh-jauh hari. Ia hanya menunggu kesiapan serta kemauan istrinya dalam mempunyai anak. Sebagai seorang suami, ia tidak ingin memaksa karena tahu betapa sulitnya melahirkan seorang bayi kecil nan mungil itu.

Berkat persiapan matang itulah mereka berdua bisa membentuk karakter Kana menjadi sosok anak yang baik, bertanggungjawab, mandiri, dan menyayangi antar sesama.

Flashback...

Di sebuah pagi nan damai, Tn. Trai duduk di teras rumah membaca koran ditemani secangkir kopi.

Dari dalam, sosok Kana yang kala itu baru berusia setahun 8 bulan, berjalan riang dengan boneka keropi di pelukannya. Kedua pipi anak itu berhiaskan remahan cokelat karena sebelumnya memakan brownies buatan Mama.

Mengetahui Papa ada di luar, ia pun menghampiri dan menunjuk koran tersebut.

"Nyi, pah?" (Ini, apa?)

Kana kecil cukup bingung, kenapa Papa sering membaca kertas usang yang dipegangnya itu? Apa ada sesuatu yang menarik disana?

"Ini namanya koran." Papa memberi tahu anaknya.

"Yan? Au iat.. Au iat!" (Koran? Mau lihat.. Mau lihat!)

Si Kecil menelusup melalui antara kaki Papa kemudian ikut membaca koran, walaupun dipandangannya hanya terlihat gambaran garis blur yang memusingkan. Kana tetap mencoba fokus terhadap kotak-kotak gambar dalam koran.

Hasilnya...

"Cing," keluh Kana seraya memegang kepala.

"Pusing?" kekeh Papa, "Baby pusing karena koran?

Kana mengangguk-angguk. " Ung!"

Selain kertasnya yang lusuh, tulisan koran juga terlalu kecil membuat pandangan Kana berkunang-kunang. Apalagi ia belum tahu cara membaca. Ia cuma suka baca buku yang bergambar!

"Tidak apa... Bacaan koran memang berat. Lebih baik kita cari bacaan yang cocok buat kamu." Papa mengajak Kana masuk ke dalam.

"Yok ipat ayii!" (Ayo cepat carii!)

***

"Habis makan kue atau nasi. Jika tangan kamu kotor, begini cara cucinya." Mama memperagakan cara menggosok tangan menggunakan sabun di wastafel.

"Kalau udah bersih, kibas tangannya sedikit lalu lap pakai kain. Bukan lap disiniii..."

Kana terkikik saat Mama menoel pakaiannya. Hehe... Ketahuan deh kalau Kana suka lap tangan pakai baju.

"Paham sayang?"

"Am!" (Paham!)

Selain mengajarkan kebersihan. Mama juga membiasakan anaknya bangun di pagi hari kemudian mengajak olah raga seperti jalan kaki selama sepuluh menit, meregangkan tubuh, bersenam ria (meskipun si Kecil cuma menggoyangkan pantat), dan olahraga santai lainnya.

BEING KIDS   ||   KANA'S ADVENTURE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang