PROLOG

4.9K 579 155
                                    

__________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________


Krrrrrrrrrrr~

Suara kayuhan sepeda kecil berwarna hitam tersebut terdengar memecah keheningan jalanan komplek perumahan.

Bright selaku pengemudi, segera menarik rem dan memberhentikan sepedanya tepat di depan minimarket simpang jalan.

"Dah campai, ya?" tanya Kana yang berprofesi sebagai penumpang. Bright mengangguk-angguk.

"Udah, sana turun." Bright menahan sepeda menggunakan kedua kaki agar tetap seimbang, sementara Kana lekas menuruni sepeda.

"Maacih ya, Bait. Udah nantelin aku kecini," ujar Kana berterima kasih. Anak itu membenarkan tali ransel mininya kemudian tersenyum lucu.

"Sama-sama, kalo gitu aku lanjut ke lapangan ya? Udah ditungguin sama anggota tim."

"Iyah, hati-hati Bait..." Kana berdadah ria sembari melihat kepergian Bright yang kembali mengayuh sepeda. "Bubye~"

"Bye~"

Bright memutar sepeda menuju seberang jalan sambil membalas lambaian teman lucunya tersebut. Seharusnya Bright mengantar Kana hingga ke depan rumah anak itu sendiri namun tidak jadi. Pasalnya Kana minta singgah ke minimarket buat beli jajan dan beberapa es krim serta membelikan pesanan Mama.

Dirasa Bright telah menjauh, Kana mulai memasuki area minimarket lalu menyapa Paman Jie.

"Hai, Paman Jie."

Pria paruh baya yang mendengar radio sambil terkantuk-kantuk itu terperanjat. Ia otomatis berdiri dengan keadaan wajah yang kaget akibat mendengar suara cempreng Kana.

"E-eh... Hai juga, Nak!"

Kana malah terkikik, wajah Paman Jie terlihat konyol sekali.

☀❤🌻

"Ini saja?" Paman Jie mengecek belanjaan Kana menggunakan alat pendeteksi barcode.

"Kana au eshtim juga, tapi wang aku cuma cegini, dapat ndak?"

Paman Jie melirik uang pemberian Kana. Dengan jumlah nominal segitu, Kana bisa membeli banyak es krim.

"Tentu saja dapat. Kana mau es krim berapa buah? Biar Paman bantu ambilkan," tawar pemilik minimarket perumahan komplek tersebut.

"Dua ajah, kalau manyak-manyak nanti batuk."

"Baiklah, mau es krim rasa apa?"

Kana berpikir sejenak. Panas-panas begini enaknya menikmati es krim rasa buah yang segar.

"Laca meyon ama manda," putus si Kecil mantap. Selain enak dan manis, varian rasa tersebut memiliki bentuk paling besar diantara es krim yang lain. Jadi ia pilih rasa itu saja biar puas.

"Melon dan mangga?"

"Hu'um."

"Oke, dihitung dulu ya."

"Iyaaaa~"

☀❤🌻

Waktu pulang, Kana berjalan santai sembari menikmati es krim rasa melon. Pada tangan kirinya, Kana menenteng kantong plastik belanjaan pesanan Mama yang isinya berupa, tofu, bawang bombai, gula, dan tepung serbaguna.

Tadi sewaktu asik bermain di rumah Lisa, tiba-tiba jam tangan Kana berbunyi tanda ada yang menelepon.

Setelah diperiksa rupanya Mama yang menghubunginya dan minta tolong untuk dibelikan bahan-bahan masakan saat Kana pulang bermain nanti. Kana tentu dengan senang hati mengiyakan. Buat Mama, apasih yang tidak.

Setengah perjalanan, entah Kana salah dengar atau tidak. Tiba-tiba ada sebuah suara kecil yang berasal dari arah belakang. Bunyinya seperti sesuatu yang berjalan namun lebih ringan.

Apa itu?

Tep.. Tep.. Tep.. Tep..

Tuh kan!

Bunyinya jelas sekali. Malah semakin mendekat. Kana hendak mengabaikan suara tersebut sebelum kantong belanjaan yang ia pegang dipatuk oleh sesuatu.

Tuk!

Kana terkejut. Ia mencoba berbalik dan...

Petookkk~

"AYAMMMM!" Kana memekik.

Rupanya, suara derap langkah kecil itu berasal dari seekor ayam bangkok jantan berukuran besar. Tingginya bahkan mencapai dada Kana. Jadi yang mengikutinya itu adalah ayam?

Tuk!

Si ayam jantan mematuk plastik belanjaannya membuat Kana menjerit ketakutan.

"Aaaaaaaaa! Pelgi kamu ayam! Shoo! Shoo!"

Tangan si Kecil terangkat tinggi berupaya untuk menjauhkan belanjaannya dari si ayam.

Bukannya menjauh, ayam bangkok yang berasal dari antah berantah itu malah melompat sembari mengepak sayap sehingga es krim Kana jadi terjatuh.

"Iiii, ayamm. Janan ambik esh tim aku!"

Mata bulat Kana berkaca-kaca. Nih ayam punya siapa sih? Nakal banget curi-curi barang orang!

Kukuruyuk~

Si ayam berkokok kencang, kemudian mematuk plastik kepunyaan Kana hingga koyak dan isinya berhamburan ke tanah.

"Huwaaaaaa Mamaaaa!!!"

Tidak berhasil menjaga barang titipan Mama. Akhirnya Kana terduduk di tepi jalan sembari menangis kencang. Meratapi hasil belanjaannya yang telah dibawa kabur oleh si ayam. Sekarang yang tersisa cuma sobekan plastik di genggaman jemari kecilnya.

"AYAMMMMMMMM!" jerit Kana pilu.






Tbc...

*

*

*

Baru juga prolog, eh anak aku udah nangis gegara dikejar ayam😭. Maapkeun saya mama2 onlinenya bayikk🥺.

Dan... Karena aku gabut, mending update Baby Kana season 2. Seneng gak? 😁

Chapter 1 bakal update kalo votenya mencapai 300 dan komen 100, heuheu😏.

Kuyla di vomment😍

09-08-2021

BEING KIDS   ||   KANA'S ADVENTURE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang