Selamat membaca!
Pintu besar sudah ada di hadapannya, jaehyun mengatur nafasnya. Dalam hati, dengan penuh keyakinan keponakannya ada di depannya sekarang.
Peluk dan cium akan ia sertakan pada cucu kedua keluarga Seo ini, akan ia sampaikan kepada anak kesayangan semua anggota keluarga jika ia sangat cemas dan menyayanginya.
Sebelumnya kakaknya kembali menelpon ,ia kira jika kakaknya akan kembali menanyakan sang keponakan namun yang ia dengar malah isak tangis si cucu pertama keluarga Seo. Ia terus menyebutkan nama adiknya dan memintanya membawa pulang kembali sang adik tercinta.
Haechan sampai menangis histeris saat mengetahui jika adiknya hilang, rasa bersalah itu terus menghampirinya karena ia yang terakhir bersama sang adik.
Bahkan ia sudah berjanji pada dirinya sendiri dan bibinya untuk menjaga jisung, tapi alangkah terkejutnya haechan saat ia bangun dan mendapati sang ayah yang sedang menghubungi pamanya jika jisung hilang.
Tapi kini semua cemas itu akan segera berakhir, akhirnya jaehyun bisa mengabarkan kepulangan keponakannya pada adiknya dan kakaknya, jangan lupakan si anak gembul keponakan kesayangannya.
Jaehyun membuka pintunya dengan semangat, kedua pintu besar itu terbuka menampilkan sesosok pria kecil dengan nafas yang memburu.Jaehyun langsung membawanya kedalam pelukannya, namun jisung terus meronta di pelukan jaehyun. Jisung terus berusaha melepaskan pelukan sang paman, hingga jaehyun melepaskan pelukannya dan jisung berlari ke dalam.
"JISUNG!"
Jaehyun ikut berlari mengejar jisung yang berlari menaiki tangga dengan terburu-buru membuat jaehyun cemas.
"JISUNG HATI-HATI!"
Jisung membuka dengan kasar pintu kamar ibunya.
Wanita cantik itu terbaring di atas ranjang dengan mata yang sembab. Jisung berdiri memperhatikan sang ibu di sisi ranjang, melihat dengan jelas wajah sendu wanita cantik yang selalu tersenyum lembut padanya.Tangan mungilnya mengusap kepala sang ibu lembut, mulutnya terus mengucapkan kata 'eomma' walaupun tak ada satupun suara yang keluar dari mulutnya.
Air matanya turun melihat ibunya yang tak kunjung bangun. Hatinya sakit saat melihat ibunya pingsan karena terlalu banyak menangis.
Jisung naik ke atas ranjang, memeluk ibunya sambil menangis, menyimpan kepalanya tepat di dada sang ibu mendengarkan detak jantung ibunya.
"Eomma"
"Eomma bangun"
Jisung terus memanggil ibunya sambil menangis. ia tau ibunya tak akan mendengarnya tapi jisung berharap dari pelukannya ibunya akan bangun karena merasakan seseorang mendekapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is Gonna Be Okay
FanfictionKita akan belajar penyesalan dari sebuah kesalahan. Banyaknya pilihan dan perasaan ragu. Jisung hadir karna kesalahan kedua orangtuanya, tapi apakah jisung pantas di benci? Tentu tidak. Bagi ahra jisung adalah sebuah anugerah walau datang dari keb...