𝗢4 : 𝗔𝗡𝗘𝗛.

263 57 3
                                    

Padangannya pada sekolah hari ini berbeda dari biasanya, entah mengapa merasa seakan beban yang ditanggungnya akan berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padangannya pada sekolah hari ini berbeda dari biasanya, entah mengapa merasa seakan beban yang ditanggungnya akan berat. Menerima sebuah penurunan tingkatan tak mudah bagi siswa dan siswi sekolah ini.

Meski ditemani oleh Dobby yang merupakan pemilik pin zamrud tak membuat Jevie tenang. Semua mata memandang ke arahnya dengan tatapan hina. Seburuk itu jika dirimu tak memiliki sebuah kekuasaan di sekolah ini.

Siswa dan siswi yang tak mengenakan sebuah pin, termasuk Jevie. Disebut penghianat karena melanggar atau mengambil hak dari the leader, biasanya yang tak memiliki pin akan diperlakukan lebih buruk daripada pengemis sekali pun. The leader adalah dewanya.

Melihat ke arah mejanya yang penuh coretan membuat Jevie menghembuskan nafasnya panjang. Tak peduli, setelahnya ja duduk dengan sopan, lalu mengambil buku usang yang ia dapat dari sang ayah dari tasnya.

Banyak yang berbisik bahwa Jevie benar-benar turun derajatnya, stelah mereka semua melihat Jevie yang membaca buku yang sangat kuno dan jelek.

"Jevie, lo gak masalah?" Dobby menanyakan, sejak tadi ia diam untuk menghargai Jevie.

Jevie hanya tersenyum, lalu menggeleng sebagai jawaban tidak dari pertanyaan Dobby. "Kalau pun gue sampai terluka, sekolah ini gak akan tinggal diam. Gue salah satu siswi yang berpengaruh, kan?" ucap Jevie yang menutupi ketakutannya dengan menyombongkan dirinya.

"Walaupun begitu, hati-hati." Dobby mengingatkan sembari menengok ke arah buku yang dipegang Jevie. "Bentar, itu buku apa?" Dobby bertanya.

Jevie langsung melirik bukunya. "Oh, ini hadiah dari ayah," jawabnya sembari mengusap-usap buku itu.

Dobby mengangguk paham atas jawaban Jevie. Lelaki itu beranjak dari tempat duduknya, lalu menghampiri ketua kelasnya untuk menyimpan pesannya untuk menjaga Jevie.

Seperti biasa para leader dan eksekutif selalu akan melakukan rapat sebelum jam pelajaran dimulai. Tak masalah jika tidak menghadiri, tapi menyangkut nama keluarga yang harus dijaga dengan baik mau tak mau mereka harus menghadirinya dan selain itu ini menjadi kesempatan mereka untuk mengetahui kelemahan lawan bisnis keluarga mereka.

Setiap mata kini memandang Jevie. Gadis itu memang risih, tapi memilih acuh dan melihat-lihat kembali satu persatu halaman bukunya. Tiba di halaman ke 55 ia menemukan sebuah kalung berliontin kupu-kupu dengan warna ungu atau bisa disebut mauve.

 Tiba di halaman ke 55 ia menemukan sebuah kalung berliontin kupu-kupu dengan warna ungu atau bisa disebut mauve

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐣𝐞 𝐭'𝐚𝐢𝐦𝐞 𐀔 asahi. [ new ver ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang