#3 flashback

33 5 5
                                    

Axelga Hedra. Cowo terpopuler disekolah. Anak 11 Ipa 4. Semua ciwi-ciwi tergila-gila padanya, termasuk aku.

Aku bukan tipikal cewek yang meneriaki namanya ketika sedang menyaksikan dia bermain basket.
Aku lebih memilih diam seperti orang yang tak mengenalnya.

Satu-satunya manusia yang tahu kalau aku menyukainya hanyalah vika.

Aku menyukainya sejak duduk dibangku kelas 8 SMP. Awal aku mengenalnya dikantin sekolah. Aku duduk bersama Vika sambil menyantap makanan yang kusukai yaitu batagor.

Dari dulu kami selalu memutuskan untuk sekolah di sekolah yang sama. Tapi ketika SMA vika memilih jurusan IPS karena ia kurang menyukai hitung-hitungan.

Oke lanjut..

Terdengar dari meja ujung suara tertawa terbahak-bahak membuat seisi kantin tertuju pada suara bising tersebut.

"Itu siapa sih, berisik amat..?" Tanyaku pada vika

"Ohh itu teman-temannya si agaa."

"Agaa siapa?"

"Axelga hedra, anak kelas 8 d."

"Oohh." membuat mulut ku membentuk huruf O.

"Btw dia ganteng bet njirr, cool gitu, anak basket juga."

"Teruss?"
Menaikkan bibir kanan ku sambil menatap sinis dirinya. Begitulah sifat si Vika, melihat cowok bening sedikit saja seperti melihat Park Seo Joon.

"Truss trass truss, lu coba deh liat dia. Pasti bakal kepincut juga."

"Ya ya ya ya."

~ooo~

Ting!

Notif hp ku berbunyi, saat ku lihat itu ternyata dari sahabatku.

Vika
| oy!!

Acaa
Apaan? Ganggu tidur gua aja lu |

Vika
| Lu mau kontak aga gak? Gua punya lho, dikasi si Angel.

Acaa
Dikasi atau lu yang minta..?! |

Vika
| Iya deh gua yang mintaa. Lu mau gak? Momen langka
  lho ini.

Acaa
Gak makasi |
Gua mo tidur dulu |
Bye! |

Setelah membalas chat yang sangat tidak berfaedah itu. Aku lanjut tidur karena waktu juga telah menunjukkan 21.43 wib

*disekolah*

"Yakin lu masih gamau. Coba deh sekali aja dijamin auto kepincut deh"

"Udah ya Vika cantik" aku sangat muak karena dari kemarin dia selalu membahas tentang si Axelga Hedra.

"Dari pada lu kayak gitu terus mending kita ke kantin yuk, gw lapar nih" ajakku.

"Yuk gas, ngeng.."

*Kantin*

"Eh ada apa nih ko rame banget?"

"Yang namanya kantin pasti rame lah caa, tumben otak lu di bawah rata-rata sama kayak gua."

"Noh liat!! Buta lo mata lo! Jangan samain otak gua sama lu dong, ya jelas beda lah" Sambil menarik kepala si Vika yang sangat menyebalkan itu.

"Eh iya ya, kok ramenya beda ya. Yok kesana."

"Eh eh tunggu jan di tarik-tarik dong"
Seperti itu lah dia. Menarik tanpa memberi aba-aba adalah hal yang wajib ia lakukan.

Kami menuju ke kerumunan itu. Ternyata Haikal sedang melerai perkelahian antara Axelga dengan Nandan. Vika menanyakan apa yang terjadi kepada Haikal. Vika kenal dengan Haikal karena dia satu kelas.

Ternyata penyebab perkelahian itu berawal dari Nandan yang mengganggu anak-anak cewe yang lagi makan dikantin. Dia menggodanya, bahkan sekali-sekali ia tak segan-segan memegangnya.

Axelga yang memerhatikannya dari tadi sangat-sangat tidak menyukai tindakan si brengsek Nandan.

Ia menuju ke arah Nandan dan langsung memukul Nandan sambil menarik keras kerahnya hingga membuat Nandan tersungkur.

Mendengar kejadian yang dijelaskan Haikal, aku sangat respect dengan Agaa. Sebegitunya dia menghargai perempuan. Dari tindakan yang sangat bijak itu, aku mulai menyukai Agaa, bahkan sampai saat ini.

Tapi kalo boleh jujur Agaa juga masuk ke kriteria laki-laki tampan. Cowo yang tinggi sekisaran 181cm, dengan hidung mancung, berkulit putih, rambut hitam lurus dengan poni yang sedikit terbelah ditengahnya.

Bener sih apa yang dikatakan Vika. Bakal kepincut juga.

 Bakal kepincut juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Axelga Hedra

"My Crush"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang