Jungkook jarang sekali mendapati Sassi pergi ke kuliah. Memang hari ini akhir minggu karena sebentar lagi weekend, nilai juga sudah keluar. Semester pendekpun di mulai
Hanya beberapa orang yang ingin mengulang mata kuliah saja yang ikut semester pendek ini.
Sassi orang yang cerdas Jungkook tahu itu, pastinya dia tidak akan mengikuti semester pendek. Hanya saja, biasanya Sassi tetap datang ke kampus, kadang hanya untuk belajar di perpustakaan.
Tapi akhir-akhir ini dia benar-benar tidak bisa menemuinya. Hanya bertukar pesan singkat saja dan mengatakan dia baik-baik saja.
Sassi akan segera lulus, dia bilang dia akan pergi ke luar kota. Sepertinya dia memutuskan untuk menghindari keduanya
Jungkook sebenarnya tidak berani menemuinya karena Sassi melarangnya untuk bertemu, dia takut kalau Yoongi bertindak nekad kepada Jungkook. Tapi bagaimanapun dia tetap harus menemuinya, dia tidak mau harus bersembunyi terus-terusan seperti ini.
“Noona?” Jungkook tiba-tiba saja di depan Sassi, kebetulan saat Sassi membuka pintu apartemennya.
“Jung?” Buru-buru dia menyembunyikan apa yang ada di tangannya. Dia baru saja menebus vitamin untuk ibu hamil dan niatnya membaca komposisinya sambil keluar apartemen membuang sampah-sampah dari rumah
“Itu apa?”
“Eoh. Hanya vitamin. Aku sedang tidak enak badan. Jadi butuh booster saja kok.”
Tapi melihat gelagat Sassi yang mencurigakan Jungkook langsung meraih obat yang ada di tangan Sassi
“Vitamin?” Di lihatnya botol plastik itu dengan cermat, dan membacanya perlahan
“Ini vitamin ibu hamil.. Jangan-jangan noona..”
“Bukan urusanmu.” disambarnya kembali botol plastik itu dan menaruhnya ke saku
“Kau hamil?”
Sassi yang sudah ketahuan dan kepalang akhirnya mengaku
“Benar. Lalu kau mau apa?”
Jungkook terdiam, Sassi melewatinya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia melanjutkan membuang sampah dan masuk ke apartemennya, diikuti oleh Jungkook
“Aku akan mencari pekerjaan sampingan dan menyelesaikan kuliahku. Kita bisa menikah dan membesarkan bersama.”
Sassi terkekeh,”Kau yakin ini bayimu? Aku sendiri saja tidak yakin lho.”
“Aku tidak peduli.”
“Aku peduli. Aku juga peduli dengan masa depanmu Jungkook~ah.”
“Kau tidak pernah memaksaku dari awal, jadi jangan terlalu terbeban oleh kehadiran bayi ini.”
“La-lalu? Apakah kau akan memberitahu Yoongi masalah ini? Kau ingin dia menikahimu?”
“Menikah dengannya sama saja menyerahkan hidup kepada neraka. Aku tidak mau.”
“Aku akan membesarkan bayi ini sendiri. Aku akan pergi menjauhinya, dan tidak akan pernah memberitahunya kalau aku sedang hamil.”
“Noona tenang saja, semua akan kita hadapi bersama.”
“Seandainya aku bisa tenang hanya dengan ucapanmu Jung.”
***
**
*Irene tampak duduk sedikit tegang di kursi ruangan dimana Yoongi berada. Dia menunggu Yoongi menyelesaikan pekerjaannya
Kemudian setelah pekerjaan Yoongi selesai, dia mendekati Irene, duduk di depannya.
“Ada perlu apa?” ucapnya sambil melihat gelagat aneh Irene karena sepertinya dia sangat gugup. Seperti berhadapan dengan dosen killer saja, apa dia sudah melakukan kesalahan?
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC end √√
RomanceMature 21+!! Entahlah, apakah aku harus bersyukur atau harus mengutukinya? Dia terlihat seperti penyelamatku. Malam itu aku ingat jelas bagaimana ibu tiriku menjualku ke sebuah club malam. Aku ketakutan, mucikari itu menganiaya aku karena aku tidak...