Jungkook masih saja tidak menyerah untuk tidak mengintili Sassi kemanapun.
Dia selalu saja membuntutinya meskipun sering kali Sassi tidak menghiraukannya.
Seperti sekarangpun, seperti biasa dia menemui dan bercerita panjang lebar sementara Sassi masih sibuk dengan buku yang ditangannya.
“Kau baca apa sih?” Jungkook tampak jengkel karena Sassi sama sekali tidak mengalihkan atensinya dari bukunya
Jungkook memiringkan kepalanya, mengikuti buku yang dipegang Sassi. Sebuah buku tentang acara sosial
“Oh..” Jungkook hanya manggut-manggut sok mengerti.
Tapi tiba-tiba dia seperti mendapat angin segar
“Oh ya aku baru ingat. Minggu depan khan sudah libur semesteran, kau mau tidak kita menjadi volunteer di panti asuhan. Ini termasuk acara kemahasiswaan kok.”
“Kita pergi live in atas nama fakultas.”
Sassi tampak tertarik, “Live in? Menginap maksudmu?”
“Iya. Ini acara rutin yang diadakan kampus. Kita tinggal bersama dengan anak panti asuhan selama seminggu. Sebenarnya ini acara kepemimpinan sih.. Tapi kulihat kau begitu senang melakukan acara sosial jadi..”
“Tidak apa? Aku khan bukan anak himpunan mahasiswa..”
“Tenang saja. Semua beres. Jimin khan ketua Himpunan Mahasiswa, kurasa memasukan namamu tidak masalah.”
“Kau ini, kalau tidak punya teman seperti Jimin kau bisa apa sih. Semuanya Jimin.” ucap Sassi sambil tersenyum meremehkan
Tidak masalah di remehkan seperti itu, yang penting Sassi tersenyum. Itu sudah cukup bagi Jungkook
“Tapi.. Aku tidak tahu apakah bisa kalau harus menginap.”
“Coba saja izin saja ke lelaki itu..maksudku orangtuamu, atau siapalah yang tinggal bersamamu. Kalau kau tidak menanyakannya bagaimana kau tahu apakah dia mengizinkanmu atau tidak.”
“Lagian kegiatan sosial tidak akan aneh-aneh kok. Khan rombongan, ada dokumentasinya juga. Semua aman, tidak akan macam-macam.”
Sassi terdiam, tampak berpikir. Bagaimanapun dia sangat menyukai seperti ini. Melakukan kegiatan sosial, membantu anak-anak yang nasib nya tidak beruntung seperti dia. Setidaknya itu membuatnya bahagia.
******
*****
****
***
**
*
Sementara ditempat Yoongi kebalikannya. Yoongi tampak tidak mood karena proyek kerjasamanya dengan Pembangunan Perumahan Elite tidak berjalan lancar.
Mereka merasa Min Corps tidak bisa menanganinya. Jadi mereka membatalkan kerjasama nya
Memang perusahaan Yoongi tidak pernah menangani proyek pembangunan dan pengembangan gedung. Tapi appa Yoongi, Mr. Min mengingini usaha di bidang itu juga. Dia ingin menjadikan Min Corps satu-satunya perusahaan yang bisa menjangkau di sebuah bidang.
Dan tentu saja itu membuat Yoongi pusing bukan kepalang
“Kau ini bagaimana sih. Masa mengurus proyek seperti ini saja tidak becus!!” Mr. Min berteriak saat memasuki ruangan Yoongi. Suaranya keras sekali bahkan seisi ruangan kantor bisa mendengarnya
Yoongi hanya diam saja, sudah biasa
“Mianne appa. Aku akan melakukan semuanya terbaik untukmu.” sambil membungkuk
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC end √√
RomanceMature 21+!! Entahlah, apakah aku harus bersyukur atau harus mengutukinya? Dia terlihat seperti penyelamatku. Malam itu aku ingat jelas bagaimana ibu tiriku menjualku ke sebuah club malam. Aku ketakutan, mucikari itu menganiaya aku karena aku tidak...