PARTNER CRIME ' 01

705 113 11
                                    

DOR!

DOR!

DOR!

Suara bising pistol itu terdengar menggema di ruang salah satu tempat arena latihan menembak yang ada di seoul. Tempat ini adalah tempat latihan umum, dalam artian siapapun bisa kesini. Asalkan yaa bukan anak di bawah umur.

"Dahyun-ah, tolong bereskan ruang latihan yang sebelah sana yaa. Sepertinya tadi orang-orangnya sudah selesai semua" ucap seorang pria paruh baya.

"Nee"

Kim dahyun atau biasa di sapa dahyun, wanita berperawakan mungil tapi memiliki sifat yang cukup dingin itu berjalan menuju ruangan yang di maksud oleh si paman tadi.

DOR!

DOR!

"Mwoya.. Katanya orang-orang disini sudah selesai semua" gumam dahyun saat mendengar suara tembakan dari dalam ruangan yang ia tuju.

Tanpa mengubah niatnya, ia tetap memasuki ruangan itu untuk mengecek. Tapi ternyata hanya ada satu tempat yang sedang di gunakan. Tempat yang berada paling ujung ruangan.

Dari kejauhan dahyun melihat pria itu yang nampak sangat fokus pada bidikannya. Dan..

DOR!

DOR!

Dahyun menatap takjud, karena pria itu menembak tepat pada titik sasaran bahkan tidak ada satupun tembakan yang melenceng dari titik sasaran.

"Dia sniper yaa?" gumam dahyun.

Sampai ketika matanya tanpa sengaja bertemu dengan tatapan dingin dan tajam dari pria tersebut. Spontan dahyun langsung mengalihkan pandangnya dan memutuskan untuk membereskan beberapa tempat yang habis digunakan oleh beberapa pengunjung lain.

"Hei, kau!"

Dahyun yang sedang membereskan pistol-pistol dan senapan pun spontan menoleh ke arah si pria itu.

"Nee? Saya?"

Pria itu mengangguk sembari tangannya bergerak menyuruh dahyun untuk menghampirinya. Entah kenapa dahyun tidak ada keraguan sedikitpun untuk menghampiri pria itu. Hingga ia berdiri tepat di hadapan pria itu.

"Ada apa, tuan?" tanya dahyun.

Pria itu hanya diam menatap dahyun dengan ekspresi datar nan dingin. Dahyun sampai tidak bisa menafsirkan maksud dari tatapan itu.

"Tuan?"

"Pelurunya habis" ucap pria itu singkat sembari menunjukkan pistol yang ia pegang.

"Oh baik, tunggu sebentar"

Dahyun berjalan menuju sebuah lemari tempat penyimpanan isi peluru dan beberapa senapan.

"Kau anak baru ya? Sepertinya aku tidak pernah melihat wajahmu"

Dahyun tersenyum kecil, ia pikir pria itu hanya akan mengeluarkan sedikit kata. Tapi ternyata bisa bicara panjang juga.

"Saya sudah lama bekerja disini, hanya saja saya lebih sering berada di area depan" jawab dahyun sembari berjalan kembali ke arah pria itu.

"Ini isi pelurunya"

Pria itu mengambil isi peluru dari tangan dahyun dan memasukkannya ke dalam pistol yang ia pegang.

"Sering-seringlah bekerja di area belakang...."

"....karena aku akan sering datang" sambung pria itu sekilas melirik ke arah dahyun.

[𝐏𝐀𝐑𝐓𝐍𝐄𝐑 𝐂𝐑𝐈𝐌𝐄] 𝐉𝐉𝐇✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang