Cooperate 1

31 4 3
                                    

Semua sudah teratur dengan rapi, meski kerap kali kita menghakimi, tanpa tahu akhir yang pasti.

-Cooperate-

"Sal, habis kelas langsung ngerjain tugas kalkulus yuk" Ajak Nafisa kepada Salsa teman sekelasnya yang merangkap menjadi sahabat dari awal mereka bertemu waktu Ospek dulu.

Salsa yang sedang memasukkan binder kedalam tote bag menoleh kearah Nafisa.

"Gercep banget lo Fis, baru aja di kasih tugas udah langsung mau ngerjain aja. "

" Ya habisnya tugas yang di kasing pak Bambang susah, mana banyak banget, kalo diangurin takutnya malah ketumpuk sama tugas yang lain, aku udah kapok ya, tadi malem begadang sampai jam 3 karena kemarin kemarin mager nugas." Jawab Nafisa ngedumel. Bayangin saja, tugas yang di kasih pak Bambang itu gak nanggung - nangung, udah di suruh ngerjain tugas kalkulus sebanyak 30 soal, ditambah lagi gak boleh tulis tangan. Nulis rumus kalkulus di leptop, ngetiknya harus pakek fitur equation, beh lamanya minta ampun!.

"Gue tadi malem sampe jam setengah empat malah. Tapi hari ini gue belum bisa deh Fis, soalnya habis kelas ini gue sama Yoga mau ke Mall, mau nyari kado buat acara pernikahan tente gue ntar malem." Jelas Salsa.

"Yahhh, gitu ya, oke okee." Balas Nafisa, sambil berjalan beriringan dengan Salsa keluar dari kelas yang sudah tampak sepi.

"Dari pada lo ngerjain tugas sendirian, mending lo ikut gue aja ke Mall."

"Kamu sama Yoga? gak lah, yang ada aku jadi nyamuk lagi."

"Halah, biasanya juga gitu kan?" Goda Salsa.

"Ya itu dulu, sekarang mana mau aku."

"Makanya Fis, cari pacar, biar lo juga bisa ngerasain gimana enaknya punya pacar, seru tau."

"Seru apanya, pusing iya"

"Coba aja dulu, kan banyak yang ngantri pengen jadi pacar lo."

Nafisa mulai lelah jika terus-terusan di suruh punya pacar. Ga sekali dua kali, salsa menyuruh Nafisa untuk segera mencari pacar. Entahlah, sampai umur segini, Nafisa masih betah mempertahankan status mulianya, jomblo.

"Gue do'ain biar lo cepet dapet pacar deh Fis" Ucap Salsa sambil mengedipkan matanya, menggoda Nafisa.

"Ya kalo udah ketemu, langsung aku ajak nikah, biar asik" Jawab Nafisa sambil mesam mesem gak jelas.

"Yeeeee, di suruh pacaran ga mau, tapi maunya langsung kawin aja lo, Fis"

" Nikah mbak bukan kawin"

Keduanya kompak tertawa, Sepanjang jalan menuju tempat parkir motor, Nafisa dan Salsa masih asik membicarakan tentang pacaran. Sampai dering ponsel Nafisa berbunyi.

"Bentar dulu Sal." Ucap Nafisa kepada salsa yang di angukin oleh Salsa.

"Halo, Assalamu'alaikum, ini siapa ya?" Tanya Nafisa berurutan, pasalnya nomor tersebut tidak ter-save di Handphone Nafisa.

" Waalaikumsalam, ini bude Jum, Fis."

"Bude Jum temen Bunda?" Tanya Nafisa memastikan.

"Iya Fis, ini bude mau ngabarin kamu, Ibu mu tadi pingsan di tempat kerja, sekarang sudah di bawa kerumah sakit, tapi belum siuman, kamu bisa kesini Fis?, Bude ga bisa jagain ibu mu, bude masih harus lanjut kerja lagi." Ucap Bude Jum di sebrang sana.

Astaghfirullah.

"Bisa Bude, tolong kirim alamat rumah sakitnya ya." Ucapnya yang di balas anggukan di sebrang sana oleh Bude Jum.

CooperateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang