Cooperate 5

12 3 3
                                    

Hati gak bisa dijadikan bahan bercandaan. Kalo belum siap, lebih baik bilang tidak. Kamu yang bercanda, orang lain yang nangung luka.

--cooperate--

Galen Mahadika, cowok ganteng yang sangat frandly kesemua orang, baik laki-laki, perempuan, tukang ojek, tukang bubur, semuanya. Suka gonta ganti cewek. Meski sering kali berganti pasangan, belum pernah sekalipun Galen merasa serius ketika menjalin hubungan dengan beberapa perempuan yang telah ia pacari. Hidup bergelimang harta, ditambah punya muka diatas rata-rata membuat banyak sekali kaum hawa terpesona bahkan tergila gila oleh ketampanan Galen. Tapi, sudah setahun terakhir ini, Galen insyaf dari kebiasaan buruknya yang 'gak bisa nolak cewek yang sudah menyatakan cinta dan mengajaknya pacaran'

Akibat kebiasaan buruknya itu, ada satu cewek yang sangat terobsesi oleh Galen. Dia Mika, mantan Galen satu tahun yang lalu. Mereka pacaran karena Mika yang meminta Galen menjadi pacarnya didepan banyak orang. Karena sifat Galen yang terlalu baik akhirnya Galen menerima Mika. Tapi, satu tahun yang lalu, Galen telah memutuskan Mika secara baik baik--fersi Galen. Bukannya menerima karena telah diputuskan oleh Galen, Mika dengan tak tahu malunya, masih saja menempeli Galen, membuat cowok itu risih, mungkin ini karma bagi Galen, dari sinilah, Galen berani menolak para cewek yang secara terang terangan memintanya berpacaran.

"Galen!!" Nah kan, baru saja diomongin, udah nongol aja si Mika.

Galen terus berjalan, menghiraukan teriakan Mika yang bahkan membuat beberapa mahasiswa yang sedang berada di Koridor anak FISIP menoleh kearah mereka berdua.

"Ih Galen, tungguin aku dong" Ucap Mika dengan nada manjanya yang telah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Galen.

"Gue sibuk, Mik, jangan ganggu gue dulu" Ucap Galen apa adanya. Hari ini dia sangat sibuk sekali, setelah tadi pagi mengantar motor Nafisa kebengkel, Galen cepat cepat berangkat ke kampus, bukan untuk masuk kelas, tapi untuk kesekre BEM, ada urusan yang harus dia selesaikan segera.

"Gal, balikkan yuk" Ajak Mika yang menghiraukan ucapan Galen tadi.

"Udah berapa kali gue bilang, gue gak bisa Mik, gue gak ada rasa sama lo"

"Ya makanya balikkan, biar aku buat kamu bisa cinta sama aku" Ucap Mika tanpa rasa malu.

"Gal, ih kok diem aja sih?!" Kesal Mika karena ucapannya tak dibalas oleh Galen, malah lelaki itu kian mempercepat langkahnya.

"Galen! Tungguin" Mika mencoba meraih lengan Galen, tapi Galen segera menghindar.

"Cukup ya Mik, lo gak malu apa?"

"Kenapa harus malu? Aku kan cinta sama kamu." Ucapnya dengan nada yang manja, menjijikkan.

Galen menghela nafas, setelah itu, dilihatnya diujung koridor ada Haikal yang tengah berbincang dengan rekannya.

"Kal!"

"Kok kamu malah manggil Haikal sih Gal!" Ucap Mika kelabakan.

"Sini lo, dicariin Mika nih!" Tanpa menghiraukan ucapan Mika, Galen malah berteriak kearah Haikal.

Haikal yang mendengar kata Mika, langsung saja berlari menghampiri Galen dan Mika.

"Haii babe" Ucap Haikal genit.

"Hai beb Hai beb, mau gue lempar sepatu muka pas pasan lo itu?!"

"Ih kok sadis amat sih Mik, gue kan jadi sedih" Ucap Haikal sambil mencoba meraih tangan Mika.

"Hus Hus sana, lo gak usah modus megang tangan gue!"

Berhasil! Setelah itu, Galen diam diam meninggalkan Haikal dan Mika yang sedang berdebat di Koridor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CooperateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang