"Dia pernah bilang, punya mantan namanya bagas ya?"
"Oh si anjing, kenape ryn?"
"Kamu kenal dia?"
"Kenal, tapi kaga deket. Dulu die satu sekolah sama gue."
"Kamu tau, apa alasan mereka berpisah?"
"Tau, intinya si Bagas lebih milih ngejar popularitas dah dari pada kesetiaan. Tapi alesannya kaga logis bat buat minta putus. Sorry bukan hak gue buat cerita nih, nungguin Delta cerita sendiri ya ryn."
"Ah iya, saya ga masalah. Saya cuma mau tau sedikit aja. Soalnya sama sekali dia ga ceritain detail."
"Nunggu aja, ga di minta nanti dia cerita ke lu ryn."
"Saya akan nunggu. Oh iya ngomong-ngomong kamu tau siapa yang punya cafe ini?"
"Oh iye ada ni, kenapa ryn?"
"Saya boleh minta nomornya?"
"Boleh, ntar gue kasih ya ryn."
"Tapi ini saya buru-buru pergi, Ga. Saya minta nomor kamu ke Delta nanti ya?"
"Yoi dah gampang nanti"
Kathryn beranjak dari tempatnya dan mendekati Delta.
"Cantik saya duluan ya, nanti kabarin saya ya?" Delta mengangguk dan melambaikan tangannya pada Kathryn.
"Hati-hati ya kak"
"Iya, duluan ya Ga" pamitnya juga kepada Arga.
"Ati-ati ya ryn"
Kathryn mulai menjauh dari cafe menggunakan mobilnya.
Seperti yang dia bicarakan tadi, dia meminta kontaknya Arga. Tak lama setelah itu dia langsung menghubungi Arga.
Back to Cafe"Udah del itu tamunya?" Tanya Arga.
"Udah kak, cuman nanya nanya alamat aja" jawabku.
"Gue kira kenapa" sambil meneguk segelas minuan yang ada di hadapannya, Arga menyambung kalimatnya. "Del, lu kenal Kathryn berapa lama?"
"Baru beberapa hari sih kak deketnya, cuma dia sering mampir kesini"
"Iya kah? Emang lu sering ya pulangnya bareng sama dia?"
"Enggak juga sih kak, tapi dia kaya mau nemenin aku terus. Dia kaya kakak, mau jagain aku terus" ucapku sambil tertawa.
"Dasar bocah" ledek kak Arga. Setelah terdiam beberapa saat, aku mulai berbicara lagi.
"Kak Kayin juga orangnya easy going, nyambung di ajak ngobrol. Eh enggaj sih aku yang banyak bicara dia selalu dengerin aku terus hehe" ucapku sambil nyengir.
"Terus? Apa lagi?" Tanya kak Arga.
"Waktu itu dia dateng ke cafe pagi banget, dia bantuin aku siap siap buka cafe juga, sampe malem aku di temenin. Bener bener sehari kak dia disini. Waktu itu juga aku mulai cerita banyak banget sama dia, dia juga sebaliknya"
"Oh, lu cerita soal apaan del? Ada gue ya?" Kak Arga sambil tertawa.
"Ada sih, aku gibahin kakak wlee. Oh iya kakak gimana kerjanya?" Tanyaku.
"Udah mulai nyaman gue, meski gitu gitu aja gue harus banyak belajar juga. Nanti pulang mampir martabak dulu ya. Gue beliin deh."
"Asikk, yeaayy oke kak hehe. Makasih banyak!"
"Sama-sama, sini dah cerita lagi"
"Oh iya kan kak...."
Aku dan kak Arga melanjutkan percakapan kita sampai cafe tutup, hari ini lumayan sepi. Kak Arga juga bantuin buat beberapa pesanan pelanggan. Hari ini bisa di bilang hari bahagiaku, aku bisa bersama dengan kak Arga lagi. Rasa rinduku sudah terbayar.
Membuat sedikit laporan, biar enggak khawatir.
"Kak aku abis foto ke kak Kayin, aku bilang lagi beli martabak sama kakak" ucapku ke kak Arga.
"Iya? Udah belum?"
"Udah hehehe"
"Loh kok ga ngajak gue fotonya?"
"Engga wlee, ga mau foto sama kakak, tadi kan udah"
Ditengah Delta dan Arga sedang ngobrol sambil bercanda, hp Arga berbunyi ada pesan masuk.
Kathryn meninggal room chat Arga begitu saja. Mungkin orang yang dia temui sangatlah penting, jadi chat dari Arga tidak ia pedulikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mean A Lot [KarinSelle]
Fanfiction"Orang itu sangat berarti bagiku, dia yang mengubah cara pikir dan membentuk diriku yang lebih berani. Orang itu banyak mengajariku dengan tindakan tersirat. Tolong jangan ambil atau menyingkirkan dia dari hidupku." Ucapan yang sangat mendalam dari...