"Iya nih aku cerita kak. Dulu tuh aku punya temen namanya Aska, dia cewek"
"Heem terus?" Delta mulai bercerita tentang lelaki yang dulu pernah berada dalam kehidupannya.
"Oh gitu ternyata proses deketnya, Aska kenal Bagas dari mana?" Tanya Kathryn penasaran.
"Mamanya Aska temennya Papa Bagas, kak. Terus pas Aska satu kelas nih sama Bagas mereka jadi makin deket"
"Terus abis itu, kenapa kok kalian putus?"
"Mungkin aku emang udah ga menarik lagi buat dia, ada yang lebih bisa buat dia nyaman. Tapi banyak temenku bilang, he's cheating from me. Dan dia lebih milih ketenaran"
"Hah kok bisa?"
"Iya, semenjak dia ga sama aku, ku liat-liat cewenya serba lebih dari aku. I mean, gaya hidup mereka. Dan makin keliatan, dia ngejar popularitas di sekolah, kak. Sampai gonta-ganti pasangan."
"Terus kamu gimana?"
"Aku enggak ngerasa kehilangan, pas pacaran pun dia jarang ada waktu buat aku, jadi that's okay. Emang dia bukan buat aku. Se-enggaknya aku udah ngelakuin hal yang terbaik buat dia." Delta tersenyum lebar menatap Kathryn.
"Good girl. Sebenarnya orang yang dapetin kamu itu harusnya bersyukur. Oh iya bentar lagi kita sampe nih" Kathryn sambil menunjuk jalan di depannya.
"Bersyukur?" Batin Delta. "Oh iya kak ayo, aku udah agak ngantuk" ucap Delta, meski di pikirannya masih terlintas kata 'bersyukur' ia seolah tidak mengetahui jika Kathryn mengucapkan hal itu.
"Iya udah ayo, bobo cepet nanti" setibanya di parkiran, tanpa ada kendala mereka berdua langsung menuju tempat dimana Kathryn tinggal.
"Aduh punggungku" keluh Delta saat dia meniduri kasur yang berada disana.
"Capek ya?" Ucap Kathryn sambil terkekeh pelan.
"Iya kak, pegel banget aku kaya udah jompo" ucap Delta sambil tertawa.
"Saya tinggal mandi dulu ya?"
"Iya kak, aku males mandi deh" Delta berucap demikian, setelah beberapa saat dia sudah tertidur pulas.
Setelah 1 jam lamanya, Kathryn keluar dari kamar mandi. Dia melihat Delta yang tertidur.
"Lucunya kalau tertidur, diem gemesin ah" Kathryn mendekat dan mengelus pelan pipi Delta.
"Rasanya pengen dideketnya terus, saya nyaman sama dia" Kathryn memberanikan diri mengecup kening Delta, lalu beralih ke pipinya.
"Gembulnyaa" Kathryn mencubit pipi Delta dengan gemas. Delta terbangun karena tindakan Kathryn itu.
"Ii kakak kenapa" ucap Delta langsung terbangun. Karena posisi mereka yang tidak mengenakan.
"Eh loh maaf kok jadi kebangun, ayo bobo lagi"
"Kakak sih ngapain tadi, aku di apain tadi" ucap Delta sambil mengusap matanya.
"Ga di apa-apain juga" Kathryn sambil tertawa. "Mau di apain emangnya?" Goda Kathryn.
"Eengg.. aku mau bobo kak" ucap Delta sambil tidur dan memposisikan badan membelakangi Kathryn. Tanpa babibu Kathryn langsung memeluk Delta dari belakang. Kathryn mulai mencium pipi Delta dengan lembut.
"Katanya mau peluk?" Tanya Kathryn, yang di tanyain pun malu malu.
"Enggak ya"
"Kalau saya mau gimana?" Delta terdiam saking malunya.
"Kok diem aja?" Kathryn tertawa pelan "udah diem ya saya peluk" Kathryn mencium leher belakang Delta.
"Kakak ihh.." Delta membalikkan badannya dan menatap Kathryn sambil menjauhkan pelan tubuhnya, namun makin erat pelukannya.
"Kenapa?" Bibir Kathryn mendarat di bibir Delta. Yang di cium pun juga diam tanpa reaksi. "Delta, saya pengen di deket kamu terus. Ga mau rasanya saya jauh sama kamu". Lantas Kathryn mulai melumat bibir Delta dengan lembut. Dan biarkan mereka berdua melanjutkan apa yang mereka inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mean A Lot [KarinSelle]
Fanfiction"Orang itu sangat berarti bagiku, dia yang mengubah cara pikir dan membentuk diriku yang lebih berani. Orang itu banyak mengajariku dengan tindakan tersirat. Tolong jangan ambil atau menyingkirkan dia dari hidupku." Ucapan yang sangat mendalam dari...