All X Jeno [NCT WayV]

Raped by My Teachers

Pairing: Kepo ente, pokoknya gangbang
.
.
.
.
.
.

👨‍🏫👨‍🏫👨‍🏫

Pagi sekali sekitar pukul 06.30 Jeno sudah menunggu angkutan kota menuju sekolahan nya, jarak sekolahnya tidak terlalu jauh sekitar 5 km. Apalagi nanti ada upacara. Tiba-tiba ketika Jeno sedang asyik-asyiknya jalan sendiri sambil baca buku pelajaran, ada seorang naik mobil menghampirinya.

“Halo Jeno kok jalan?”, tanya si pengendara mobil itu yang ternyata adalah Sungchan, guru Fisikanya.
“Lho ssaem kok jam segini sudah berangkat?” tanya Jeno spontan.
“Iya saya habis nginap di tempat saudara, takutnya telat. Kalau mau ke sekolah, ayo ikut ssaem saja” ajak Sungchan.

Karena Jeno sudah kenal benar dengan yang namanya Sungchan. Akhirnya mau juga ikut dengan gurunya. Tapi Ia tidak tahu disitulah awal bencana baginya.

“Kamu nggak keberatan kan kalau kita mampir dulu ke rumah adik saya, soalnya saya baru ingat kalau buku laporan saya tertinggal di sana?” Sungchan membuat alasan.
“Iya ssaem tapi cepetan yah, biar nggak telat”

Tiba-tiba Sungchan mempercepat kecepatan mobilnya dengan sangat tinggi dan arahnya ke rumah kosong di pedesaan yang jarang terjamah orang.

👨‍🏫👨‍🏫👨‍🏫

Sesampainya di sana Jeno  ditarik dengan paksa masuk ke dalam rumah kosong dan disitu sudah ada Shotaro, dan juga Haechan yang merupakan wali kelas Jeno yang sudah lama mengamati dirinya dan tidak ketinggalan kepala sekolah Taeil dan wakil kepala sekolahnya yang bernama Doyoung. Mereka semua nampaknya sudah menunggu semenjak tadi.

“Halo Jeno, sudah ditunggu dari tadi lho?”, seru salah seorang dari mereka.
“Apa-apaan nih? Apa yang kalian lakukan disini?”, Jeno mulai kebingungan.

Jeno menjerit karena dia mulai digerayangi.
“Bangsat tua bangka jangan coba-coba sentuh saya”.
“Diam, kamu ingin lulus, tidak? Berani melawan perintah gurumu yah”, kata Taeil.

Jeno mencoba melawan dengan memukuli dan menendang gurunya. Tapi Ia kalah setelah Ia dihantam perutnya oleh Haechan guru olahraganya, dan digampar pipinya berkali-kali sampai Jeno merasakan pusing dibagian pipinya hingga merah dan bibirnya berdarah. Jeno meringis kesakitan.
“Nah sekarang emut dan hisap penis kami, yang kencang hisapnya, kalo nggak saya obrak-abrik lubang pantat kamu, mau?”,

Karena ketakutan akhirnya Jeno mengulum penis para gurunya. Jeno menyedot penis mereka satu-persatu dengan bibirnya yang merah dan mulutnya yang mungil, sambil tangannya menggenggam penis para guru sambil mengocok-ngocoknya.

“Nah gitu terus yang enak ayo jangan berhenti, telen spermanya biar kamu tambah pinter”, seru Sungchan.

“Mmmphh, slerrpp, mmhh” Dengan terpaksa Jeno menghisap penis-penis mereka sampai mereka semua pada orgasme.

“Wow, nih cowok hisapannya mantep banget, kamu pasti sudah sering oral penis temen-temen mu yah? Hahaha”.

Mereka satu persatu menyemburkan sperma mereka ke dalam mulut Jeno, dan mengalir ke tenggorokannya. Walaupun Jeno hampir muntah Ia memaksakan untuk menelan sperma kelima guru tersebut. Ia masih tak percaya mengoral gurunya sendiri. Wajahnya mulai terlihat memerah lagi, sepertinya Ia mabuk sperma, merasakan mual pada perutnya.