Zee menghela nafas berat dan mencoba tetap fokus pada presentasi yang disampaikan oleh asisten rekan kerjanya, ini adalah proyek besar, bagaimanapun proyek ini akan sangat berpengaruh pada kedua perusahaan, tapi sepertinya rekan kerjanya tidak perpikiran sama sepertinya." cukup.." suara beratnya sontak membuat sang asisten yang sedang menjelaskan tentang proyek kerja sama itu terdiam.
Zee menatap tajam rekan kerjanyanya yang tampak sibuk dengan dunianya sendiri.
Tapi tatapan menakutkan itu sepertinya sama sekali tidak berpengaruh pada orang yang ada dihadapannya itu.
Rekan kerja sekaligus sahabatnya sejak high school itu masih asyik dengan ponsel nya sambil tersenyum layaknya seperti idiot baginya.
Zee mendengus kesal, ayolah dia sudah menghabiskan waktunya yang berharga hanya untuk melihat wajah idiot sahabatnya itu.
" ck, sepertinya kamu harus memeriksakan otakmu, semakin lama kamu semakin terlihat mengkhawatirkan"
Bukannya marah, sahabatnya yang biasanya memasang wajah es nya itu malah menatap Zee seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare
FanfictionBerawal dari permainan Truth or Dare, 2 orang sahabat mengalami berbagai peristiwa yang merubah hidupnya. Thank untuk @momonbluediary atas poster unyu nya 😁😁😁