Diruang kerja yang terlihat mewah itu, terlihat Dun fokus dengan berkas kerjanya, sesekali dia membubuhkan tanda tangan saat dirasa tidak ada kesalahan dalam lembaran kertas kerja itu.Dihadapannya tampak sang asisten sekaligus sekertaris nya duduk dengan sabar menunggu seluruh berkas ditanda tangani sang Bos. Dia cukup lega karena hari ini Bosnya dengan serius mengerjakan semua pekerjaannya, dengan begitu dia juga bisa cepat menyelesaikan pekerjaannya dan pulang.
Dia bisa membayangkan betapa nikmatnya rebahan di kasur king sizenya sambil nonton drama korea favoritnya.
"Tok.. Tok.."
Suara ketukan pintu seketika membuyarkan lamunan Jet akan kasur king sizenya.
" Masuk!" ucap Dun tanpa mengalihkan tatapannya dari kertas yang ada dihadapannya.
Terlihat seorang laki-laki dengan senyum tengilnya memasuki ruangan mewah itu, dia mengedipkan mata jahil kearah Jet yang melotot horor kearahnya.
Jet sangat kenal sosok pemuda itu, dia adalah James, dia salah satu kaki tangan bosnya didunia bawah.
Dibalik wajah tengil dan senyum konyolnya, dia adalah seorang psikopat gila yang tidak segan-segan membunuh hanya untuk kesenangannya. Dan hanya Bosnya lah yang bisa mengendalikannya, maklum saja, mereka punya sifat yang tak jauh berbeda.
" Hei jet, kamu semakin manis saja"
Jet hanya memutar mata malas melihat rayuan memuakkan keluar dari mulut manis james.
"James, duduklah.. Aku punya tugas untukmu"
Dengan patuh James duduk, wajahnya berubah serius, Dun pun menyerahkan sebuah map yang berisi sebuah foto seorang pria.
" Cari laki-laki itu, dalam seminggu kamu harus bisa membawanya kehadapanku"
" ini mudah, apa perlu aku langsung mengesekusi ditempat"
"Tidak perlu, aku sendiri yang menanganinya"
" Ok, dalam 3 hari, aku pasti akan membawanya kehadapanmu bos, ah..rasanya sudah lama aku tidak bersenang-senang" ucap James dengan seringainya.
Jet yang ada disampingnya langsung bergedik ngeri melihat itu. Dia tidak mengerti apa yang dilakukan laki-laki itu sampai membuat bosnya sampai menurunkan seorang James. Percayalah jika sampai seorang James sampai turun tangan, berarti semua tidak akan baik-baik saja.
🍒🍒🍒🍒🍒
Dengan wajah dingin Dun keluar dari mobilnya, dia menatap gedung kosong miliknya yang sudah lama tidak dikunjunginya.
Dilangkahkan kakinya memasuki gedung yang tampak tidak penghuni itu, dibelakangnya para bodyguard dengan setia mengikutinya.
"Hei Bos, akhirnya kamu datang juga" sapa James dengan senyum konyolnya.
Dari wajahnya terlihat sekali dia baru bersenang-senang.
" Dimana dia?"
"Didalam Bos"
" Kamu tidak membunuhnya kan?"
" Tidak, hanya memberikan sedikit goresan"
Dun pun tanpa banyak bicara mengulurkan tangannya, salah satu anak buahnya langsung menaruh sebuah tongkat bisbol ditanganya.
Dengan Aura dingin, Dun memasuki sebuah ruangan, dia memilih duduk dihadapan seorang pemuda yang tampak tidak berdaya terikat dikursi dengan luka cambuk ditubuhnya, dia cukup puas melihat James tidak melukai wajahnya.
"Angkat kepalamu" ucap Dun dingin
Dengan lemas pemuda itu mengangkat kepalanya, dia langsung merinding melihat tatapan membunuh Dun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare
FanfictionBerawal dari permainan Truth or Dare, 2 orang sahabat mengalami berbagai peristiwa yang merubah hidupnya. Thank untuk @momonbluediary atas poster unyu nya 😁😁😁