CHAPTER 03

3 0 0
                                    

Sudah sebulan lamanya Monica setia menjadi fangirl dari grup Enhypen itu. Tepat malam ini dirinya sedang menjajah salah satu apk untuk memesan album pertama dari grup yang baru debut itu. Tidak banyak, dirinya hanya membeli 30 pcs album dengan uang jajannya sebulan ini.

"Astaghfirullah lumayan juga harganya, untung gue hemat bulan ini. Eh tapikan di ATM masih banyak, yaudah gas aja lah nanggung". Celoteh Monica sambil terus menggulir layar ponselnya

"Sssht aduh sakit". Ringisan Monica yang memegang dada sebelah kanannya

" Gak biasanya nih dada tiba-tiba sakit gini". Gumam Maura

Drttt.... Drttt...

Terpampang kontak dengan nama "mama" Dilayar ponsel Monica

"Hallo, Assalamu'alaikum". Sapa Monica kepada mamanya

" Hallo, Walaikumsalam. El gimana kabar kamu? ". Terdengar suara mamanya di sebrang sana

" Baik ko mah, kalo mama sama papa gimana kabarnya disana? ".

" Alhamdulillah baik juga, kamu ga kekurangan apa-apa kan selama disana? Apa mama perlu transfer ke rekening kamu sekarang? ". Monica yang mendengar mamanya berbicara seperti itu, hanya mampu tersenyum kecut. Dirinya hanya butuh perhatian bukan uang yang melimpah seperti sekarang.

"Masih banyak ko mah, gaperlu mama kirim lagi untuk sekarang cukup mama sama papa jaga kesehatan dan cepet pulang, Monica kangen kalian".

" Iya sayangg mama sama papa pasti jaga kesehatan buat kamu, mama usahain bakal cepet pulang sama papa. Kalo gitu mama tutup dulu teleponnya, jaga diri baik-baik disana ya sayang. Assalamu'alaikum".

" Iya ma, waalaikumsalam ".

Tidak mau banyak berpikir, Monica lantas merebahkan dirinya dan tertidur di kasur kesayangannya itu.

Dilain tempat di kediaman keluarga Weslay, Rafael sedang menghabiskan waktunya di balkon kamar menikmati indahnya langit di malam hari. Sudah sebulan ini dirinya menjadi bagian dari murid SMA NUSA BANGSA, sangat asik memang kembali berkumpul dengan teman lamanya walaupun pelajaran yang diberikan sedikit berbeda dengan sekolahnya dulu di luar negeri.

" Ngapain lo jam segini masih diluar? ". Tiba-tiba Angga datang tanpa mengetuk pintu kamar terlebih dahulu

" Ck, kebiasaan lo ga ngetuk pintu dulu". Decak Rafael

"Ya maaf, jawab pertanyaan gue yang tadi woy". Ucap Angga

" Penting buat gue jawab?". Tanya balik Rafael yang membuat Angga hanya mendengus

"Perkembangan lo di sekolah selama sebulan gimana? ". Tanya Angga mulai serius

" Ya asik sih, cuma sistem belajarnya berbeda sedikit sama di Ausie". Jawab Rafael jujur

"Iyalah namanya juga di luar negeri. Oh ya, lo deket sama si Monica ga? ". Tanya Angga mulai kepo

" Dibilang deket engga, dibilang temen jauh juga engga. Soalnya kalo pada ngumpul suka sama mereka. Emang kenapa lo suka? ". Tanya balik Rafael menebak

" Jujur sih emang dia paling cantik. Tapi masalahnya bukan itu. Kalo sama kalian gue liat dia agak cuek sama pendiem ya. Tapi kalo pas belajar sama gue nyeritain about Korean, dia selalu excited dari matanya aja beda banyak ngomong pula. Kalo menurut lo dia gimana? ".

"Dari pandangan gue sih, dia cenderung introvert gitu. Susah buat akrab sama dia". Jelas Rafael jujur

" Nah kan beda pendapat sama gue. Dia bisa terbuka sama orang yang sefrekuensi sama dia. Diliat-liat juga kayanya dia pembohong yang handal ya, nyembunyiin masalahnya dan bertingkah seolah olah ga peduli. Lo ngertikan maksud gue? ". Ungkap Angga dengan serius

SATU CINTA DUA IMAN{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang