Prolog #1

274 10 0
                                    

Haii temen-temen ini cerita pertama
Yang aku buat jadi mohon maaf ya
Kalok kosa katanya masih berantakan🙏

Jangan lupa vote dan komen ya😉🙏
Happy Enjoy💜

~~~~~~~💜

Vivi Nirmala

Namaku Vivi Nirmala usiaku 23 tahun. Ayahku bernama Suratman dan ibuku bernama Hayati. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana dan rumahku terletak dipedesaan yang lumayan jauh dari kota besar. Hobiku mendengarkan musik, bernyanyi (yah walaupun suaraku tidak terlalu bagus), dan hal yang paling kusuka adalah rebahan + nonton film + cemilan. Wahhh itu adalah hal yang amat sangat sempurna.

Aku merupakan mahasiswa di salah satu Universitas Negri yang jauh dari tempat tinggalku, jadi mau tidak mau aku harus ngekos. Sebenarnya aku tidak pernah jauh dari keluargaku, pendidikan TK SD SMP dan SMA ku di desa tempatku tinggal, jadi ini pertama kalinya aku berpisah dengan keluarga.

Kos-kosan yang kutempati lumayan nyaman walaupun dengan harga yang bisa dibilang murah. Sudah ada wifi, kipas dan dapur umum kamar mandinya juga ada didalam kamar jadi enak kalau malem malem kebelet gak perlu keluar kamar, yah walaupun sebenarnya aku bukan anak yang penakut si.

Oh iya perlu diketahui hubunganku dan ibuku tidak terlalu baik, bukan karena aku tidak sayang kepada ibuku ya, itu karena ibuku yang selalu melarang ini dan itu padahal aku sudah dewasa, dan aku paling tidak suka dilarang-larang. Yah bisa dibilang aku anak yang cukup keras kepala, tetapi hubunganku dan ayahku sangat baik karena ayah selalu mendukung apapun yang kulakukan.

Kalau dengan ibu aku sering berdebat dan berbeda pendapat, sebenarnya aku tahu apa alasan ibuku seperti itu. Aku adalah anak tunggal jadi ibuku sangat menghawatirkanku hingga kadang menurutku itu terlalu berlebihan.

Pagi hari sebelum berangkat ke kampus ibuku menelvon

"Nak, sudah lama kok engga pulang? Emang engga kangen sama Ayah dan Ibu?"

"Ya jelas kangen banget bu, tapi ya mau gimana lagi belum liburan"

"Kalok pulang pas engga liburan cuma bisa hari jumat, sabtu, minggu aja capek dijalan jadinya" lanjutku

"Yaudah kalok belom bisa pulang, jangan lupa sarapan sebelum berangkat kuliah, kalo mau berangkat matiin dulu lampu sama kipasnya jangan lupa"

"Iya ibuu"

"Yaudah bu Vivi mau berangkat dulu Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam hati-hati ya nak"

Seperti itulah ibuku selalu saja khawatir yang berlebihan, ya walaupun itu karena ibuku sayang padaku. Akupun berangkat ke kampus menggunakan angkutan umum karena jarak kos ku dan kampus tidak terlalu jauh, akupun turun dari angkutan umum kuambil uang 2ribu rupiah dan ku berikan kepada sopir angkut nya, jalanan sangat ramai karena ini hari senin pagi banyak kendaraan berlalu lalang.

Banyak kendaraan berkalu lalang, ada yang hendak berangkat bekerja ada juga remaja-remaja yang menggunakan seragam SMA naik motor kebut-kebutan sepertinya karna hendak upacara jadi dia takut terlambat. Itu mengingatkan ku pada masa-masa Sekolah menengahku dulu, memang benar kata orang masa paling indah itu adalah masa Putih Abu-abu.

Akupun hendak menyeberang karena kampusnya terletak diseberang jalan, dengan pikiran yang sedang membayangkan masa-masa SMA yang sangat menyenangkan bersama sahabat-sabatku dulu, bukan kenangan indah bersama pacar karena aku adalah jomblo dari lahir😂.

Hingga tiba-tiba ada mobil yang melaju sangat kencang menabrak tubuhku, akupun terpental menubruk grobak penjual makanan ditrotoar. Penglihatanku mulai buram yang terdengar hanya suara orang-orang yang tengah mengerumuniku, dalam keadaan setengah sadar aku teringat ibu yang menelevon tadi pagi apakah ibu sudah mempunyai firasat bahwa akan terjadi sesuatu padaku, karena tidak biasanya ibuku menelvon pagi-pagi dan mengatakan hati-hati, tapi ibu bahkan tidak bilang apa-apa pagi tadi.

Akupun menangis dan hanya bisa memanggil nama ibu dan ayahku disertai rasa penyesalan karena belum bisa menjadi anak yang berbakti dan belum sempat membahagiakan orang tuaku. Apakah semua akan berakhir seperti ini? Apakah hidupku hanya sampai disini?

Banyak pertanyaan-pertanyaan muncul didalam kepalaku. Pandanganku mulai melemah akupun sudah tak memiliki tenaga untuk sekedar meminta tolong, akupun menutup mata dalam hatiku tak pernah berhenti meminta maaf kepada kedua orang tuaku.

Kupikir hidupku sudah berakhir tetapi hal yang mustahil terjadi. Ketika membuka mata aku tiba-tiba sudah terduduk bersimpuh menggunakan rok warna abu-abu sesang menangis tersedu-sedu

"Udah paham sekarang"

Terdengar suara laki-laki yang tidak pernah kudengar sebelumnya

"Pergi lo sekarang! Gue jijik liat muka lo" Lanjut laki-laki tadi

Aku yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa diam

"Ini dimana? Dia siapa?" Kataku dalam hati

Aku kenapa ada disiniiiiiiiiii!!!!!

______________

Nantikan kelanjutan ceritanya 💜

Terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk mambaca cerita yang masih berantakan ini 🙏🙏🙃

31 Desember 2021

Dia Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang