Chapter 13

5.8K 644 10
                                    

Menduduki kursi tepat disamping ranjang

Dia memandangi gadis kecil yang nampak sedang tertidur dengan pulas-nya

Merasa cuaca malam ini sedikit dingin, dia pun menaikkan selimut yang membalut gadis kecil itu.
Dia tersenyum dalam tidurnya, membuat Duke yang menatapnya juga ikut tersenyum kecil.

"Apa yang kau lihat dalam mimpimu hm? Yang membuatmu tersenyum bahkan saat tidur?" Bisiknya

Setelah memperhatikannya cukup lama pria dewasa itu mendekatkan wajahnya dan mencium dahi gadis kecil-nya

Cup

Adegan yang hangat namun agak canggung
Duke sedikit terlihat gelagapan setelahnya "tidak apa apa kan? Ah aku baru saja terbawa suasana"

Lalu ia berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Seseorang yang mengintip dari celah pintu segera bersembunyi.

Saat Duke berjalan menjauh, ia juga keluar dari balik pintu lalu melangkah perlahan memasuki ruangan yang baru saja di masuki Duke.

"Hei" bisik seseorang di telinga Anna.

"Em.. aku.. itu.. anu.. ugh! Mengapa sulit sekali" dia mengacak rambutnya seakan frustasi.

"Yah bagaimana pun juga si bodoh ini hampir mati karena aku" ucapnya

Setelah terdiam cukup lama karena menyusun kata kata yang akan dia katakan, dia berbicara.

Anna membuka kedua matanya perlahan, karena merasa terganggu dengan suara seseorang yang sedang berbicara sendirian layaknya ODGJ

"Ekhem. baiklah, jadi begini.. ak- pftt"

Tawa Peter pecah saat melihat wajah Anna yang baru terbangun

"Wajah bantalmu terlihat sangat bodoh HAHAHA"

Anna mengerenyitkan dahinya
"Apa apaan baj*Ngan kecil ini?! aku baru saja bangun dan dia mengataiku" batinnya

Namun berbanding terbalik dengan ekspresi wajahnya saat ini yang mencoba tersenyum menahan mati matian untuk tidak menampakkan ekspresi jengkel yang sesungguhnya.

"Eh kakak, sedang apa dikamarku?" Anna bertanya dengan penuh senyum

"Eh? Ekhem maaf, jadi begini.." Peter termenung

"Dasar tidak jelas, cepatlah bicara! Mengapa bertele tele. Aku mengantuk s*alan" umpat Anna dalam hati

"Um aku lupa kata kata mutiara yang sudah kususun"ucap Peter dengan tampang bodohnya

"Sayang sekali walaupun terlihat bodoh dia tetap tampan, ahh dunia tidak adil" batin Anna

"Lalu intinya?" Anna bertanya dengan sedikit tergesa "oh ayolah, kau mengganggu jam tidur cantikku"

"Akumintamaaf" bocah laki-laki dihadapan Anna berkata dengan sangat cepat.

"Heh? Apa yang baru saja dia katakan?"

Bahasa di negeri ini tidak bisa di samakan dengan bahasa sehari-hari yang biasa Anna dengar di kehidupan sebelumnya, bahasanya sedikit rumit, jadi saat peter mengatakannya terdengar seperti orang kumur kumur di telinga Anna.

"Maaf kak aku kurang jelas mendengar apa yang kau katakan barusan, bisa kau ulangi?"

Peter mendengus
"Maaf, aku minta maaf tadi siang-"

"Eh tidak tidak, setidaknya setelah insiden itu aku mendapatkan imbalan ku. Lihatlah, aku senang sekarang aku bisa mengobrol dengan kakak seperti ini"

Peter yang melihat Anna mengucapkan itu sambil tersenyum membuatnya tersenyum kecut melihatnya.

"Tidak salah aku memanggil nya bodoh" gumam Peter

"Um.. kak! Apa kakak ingat janji kakak untuk menuruti semua keinginanku?" Tanya Anna

"Ternyata dia mendengar janji konyol itu, mampuslah kau Peter" batinnya

"Emh ya! Aku ingat, mengapa?"

"Aku.. ingin kakak menepatinya besok, bisakah?" Anna berucap sembari mengeluarkan jurus 'imut' andalannya dengan mata berkaca-kaca

Peter yang melihat ekspresi memohon adiknya itu sedikit mengerenyitkan dahinya karena tidak terbiasa, dan dia hanya membalasnya dengan deheman dan anggukan pertanda setuju.

Lalu tiba tiba saja Anna menguap dan matanya berair karena sedari tadi menahan kantuknya.

Peter yang peka menyadari usiran secara tidak langsung itu

"Hem,, sudah terlalu larut tidak baik untuk anak kecil. Aku akan pergi" Peter berjalan keluar sesudah mengucapkannya

"Heh, siapa yang sebenarnya anak kecil disini? Kau atau aku? Dasar bocah" cibir Anna, lalu dia melanjutkan aktivitas tidur cantiknya yang tertunda

__________

"Kakak bisakah kau memetik bunga dandelion itu untukku?"

"Hm"

Anna meniup bunga dandelion yang dipegangnya sehingga mahkota bunga itu beterbangan mengikuti angin
Anna tersenyum senang setelahnya

"Apa kakak tahu? Kata orang jika mengutarakan keinginan lalu meniup dandelion, maka keinginan tersebut akan terkabul" ucap Anna

"Huh? Begitukah? Lalu saat kau meniupnya barusan apa kau juga meminta sesuatu?" Tanya Peter

"Um!" Anna mengangguk dengan tegas

"Apa yang kau minta?" Peter menaikkan sebelah alisnya

"Rahasia!"

Peter mendengus
"Kekanakan" gumamnya

Sudah sejak pagi tadi Anna dan Peter berada di taman, pagi pagi setelah sarapan bersama, Anna langsung mendatangi Peter dan menagih janjinya.

"Hei"

"Ya?" Anna menyahuti dengan memiringkan kepalanya

"Kau sangat suka disini?" Ucap Peter bertanya

"Ya! Kenapa? Kakak tidak menyukainya?" Anna bertanya balik dengan ekspresi sedihnya

"Bukan itu maksudku, lihat saja matahari sudah benar benar diatas kepala!, apa kau benar benar tidak mau masuk? Bisa bisa mimisan jika berada di bawah matahari terlalu lama. Jika kau tidak masuk maka aku akan masuk sendiri! Terserah padamu!" Ucap Peter panjang lebar

Dia kesal, siapa pula yang akan tahan berlama-lama dibawah teriknya matahari

"Ahh benar, kalau begitu ayo kita masuk. Aku sampai lupa waktu hehe" ucap Anna dengan senyum kudanya

Peter hanya memutar bola matanya
"Merepotkan" gumamnya

"KAKAK! KAK! TUNGGU!" Anna memanggil Peter sedikit berteriak mengejar Peter yang sudah berjalan duluan

Peter menghentikan langkahnya lalu berbalik
"Apa?!" Ucapnya terdengar sedikit kesal

"Um.. nanti sore aku mau membuat piknik kecil untuk kita berdua, kakak mau kan?" Anna menautkan kedua jarinya dan lagi lagi mengeluarkan jurus 'imut' dengan mata berkaca-kaca

"Haahh" Peter membuang nafasnya dan memijit pangkalan hidungnya

Dia hanya berdehem sebagai jawaban. Lalu kembali berjalan meninggalkan Anna di belakang.

Anna melompat senang

"Jean! Kau lihat itu kan?" Ucap Anna berseri seri dan hanya diangguki oleh Jean

"Tolong siapkan untuk nanti Yaa!"

"Baik nona" ucap Jean sedikit membungkukkan badannya

"Aah manisnya nona kita"
"Aku ingin mencubit pipinya yang kembung"
"Terlalu menggemaskan! >.<"
Bisik bisik para pelayan yang melihatnya

_
_
_

(End of this chapter)

Sebenernya aku masih Hiatus, aku lagi sakit jadi nganggur (gabut) kebetulan mood ngetik lagi bagus haha
Aku jadi ngerasa ga enak Hiatus kelamaan, banyak komen yang nungguin katanya..
Mianhae 🥺

Kalo ada salah kata mohon dikoreksi ya..




[END] Little Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang