Chapter 2

11.6K 1.1K 43
                                    

"Aku mencari yang bernama Nianna Fawkes"

__________

Mata hampir semua orang di ruangan itu tertuju pada Anna, mereka semua menengok kan kepala mereka ke belakang dengan serempak.

# Anna POV #

Yarp! Aku di belakang, karena aku memiliki tubuh paling kecil dia antara yang lain yang didepanku mau tidak mau aku dan beberapa bocah kecil kurang tinggi lainnya bersusah payah berjinjit ria di barisan belakang.

harus kuakui aku menyesal tidak mensyukuri tubuh tinggi ku yang aku punya di kehidupan lalu.

Mengapa mereka semua menatap ku? Aku tahu aku cantik, imut, dan lucu tapi kenapa tiba tiba?

Bahkan orang orang yang tadi menutupi pandanganku seakan-akan memberi jalan, ada apa? Hei apa aku ketinggalan sesuatu??

Ibu panti pun juga sama, bahkan dengan pandangan yang sulit diartikan?

"Anna?" Ucap ibu panti

"Aku?" Jawabku

"Apa ada Anna lain selain diriku disini?" Batinku

"Ahh anda mencari Anna Fawkes Duke? Dia tepat di depan anda".

Saat ini aku dihadapkan oleh seorang pria tampan yang sempat aku deskripsikan rupa-nya

"Sangat tampan.."
Mataku tak dapat mengalihkan pandanganku darinya--

Ahk tunggu tunggu!! Plot ini?! Anna Fawkes?! Duke Benedict?! Panti asuhan?! INI NOVEL ITU?!!! T-TIDAK MUNGKIN!!

"Kau.."

"Putriku?"

"Kecil sekali kau.."

"Tentu saja aku masih berumur 4 setengah tahun" gumamku

Duke Benedict mengerutkan dahi dan menyipitkan matanya dengan pandangan menyelidik kearah ku.

Hei tatapan macam apa itu kawan? Tolong aku tersinggung..

Aahh apa ini? Apa sekarang aku mempunyai hot daddy? Apa angan ku yang tidak terwujud di masa lalu di wujudkan disini? Astagaa kebaikan macam apa yang pernah ku perbuat hehe..

Tapi menurut plot yang aku ingat memang Duke Benedict mejemput seorang gadis kecil di panti asuhan yang di duga putrinya.

Ah iya aku ingat sekarang, ibu dari pemilik asli tubuh ini adalah seorang duchess Benedict, ibunya meninggalkannya disini pada saat dukedom Benedict di serang, karena musuh merasa saat duchess hamil adalah saat saat ter-lengah Duke Benedict.

Dan Duke baru mengetahui kalau istrinya mengorbankan nyawanya demi keselamatan putri bungsunya, tadinya Duke akan membiarkan Anna berada di panti asuhan selamanya, ia tidak peduli tentang itu, dan tidak ingin tahu. Rasa sakit hati saat mengetahui istrinya meninggal karena anak itu masih terasa sampai saat ini sebelum akhirnya ia membaca surat terakhir yang di tuliskan istrinya untuknya yang berisi..

"Tolong jaga anak anak, terutama satu satunya putrimu.. Anna Fawkes. Jangan membencinya, dia tidak bersalah.. jangan buat pengorbanan ku sia sia David.."

[END] Little Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang