Chapter 10

6.5K 769 7
                                    

Waktu makan malam telah tiba.

Dalam perjalanan menuju ruang makan terlihat si gadis kecil atau yang biasa dipanggil Anna berjalan sambil menundukkan kepalanya. Dia tampak sedikit kesal.

"Huh tertidur lagi.."

"Waktu itu kakak pertama, sekarang terjadi lagi pada kakak kedua"

"Kenapa tiap habis menangis dan di dekap seperti itu aku tertidur begitu saja" tampak wajahnya yang agak kesal

"Itu semua salahnya karena menepuk punggungku seperti itu!" Lanjutnya sambil memanyunkan bibir

"Yah walaupun memang nyaman sih.." batinnya menambahkan

Anna sedang berjalan sendirian, dia susah payah meminta pada Jean agar jalan sendiri.

Sambil menikmati kesendirian ini dia menatapi lukisan lukisan yang terpampang di dinding mansion.

Tiba tiba ada suara langkah kaki mendekat, bahkan sebelum Anna menengokkan kepalanya badannya sudah terlebih dahulu terangkat.

"Ee..." Melihat ekspresi lucu nonanya Joan terkekeh, tapi tidak dengan pria yang disampingnya itu, terlihat dingin namun nampak sedikit lembut.

Anna yang berada dalam gendongan Duke terkejut tapi tidak terlalu menampakkannya

"Ayah?" suara loli nya yang terdengar imut

"Hm" Dan hanya disahuti dengan deheman berat khas pria dewasa

"Dimana pelayanmu? Mengapa berjalan sendirian" Duke sedikit mengerenyitkan dahinya.

"Aku yang menginginkannya ayah, hehe" ucap Anna lalu mengaitkan tangannya ke leher sang ayah.

Duke yang terkejut tersentak sesaat lalu perlahan mulai nyaman dengan itu.

"Tuan, makan malam akan segera dimulai" Suara Joan yang menginterupsi pembicaraan antara ayah dan anak mengalihkan atensi kedua manusia besar dan kecil  tersebut.

"Ah iya, terimakasih Joan sudah diingatkan. Ayo ayah" ucap gadis kecil itu terdengar manis.

lalu Anna mendongakkan kepalanya menatap wajah Duke yang tampan.

Duke juga menatapnya, dan pupil mata mereka bertemu.

"Aiyaaa hot daddy ku yang tampan~"

"Alice.."

Begitulah isi pikiran mereka saat ini
__________

Semua anggota keluarga telah di posisi masing masing di kursi mereka.

Makan malam pun di mulai dengan nikmat.

Tidak ada yang spesial, makan malam kali ini sama saja. Suasana yang hanya di penuhi suara alat makan masih sama, dan satu aura yang sangat berlawanan dengan ku seolah olah menolak keberadaanku juga masih sama saja. Kalian tahu dia..

Selama makan malam berlangsung, beberapa hidangan masih terus di sajikan.

Dan Anna melihat salah satu hidangan kesukaannya baru saja datang, itu adalah kue pie.

Duke pergi ke toilet.

Matanya berbinar, Anna ingin menggapainya, tapi makanan itu terlalu jauh.

Itu ada tepat di depan Aiden.

"Bagaimana ini, aku ingin itu.." batin Anna

Anna bersikeras mendapatkan maknan itu.

«tuan rumah, cobalah memakai garpu itu»

"Eh sistem? Aku hampir lupa keberadaanmu"

Sistem: ...

Si kecil tetap tidak menyerah dan mencoba lebih keras menggapainya menggunakan garpu yang dia pegang.

Tapi itu sia sia, tangannya terlalu pendek.

"Ugh.."

Anna mulai berkeringat.

Tidak ada yang memerhatikan tindakannya ini, semua orang makan dengan sibuk, ada yang sambil membaca buku di bawah meja, ada juga yang memainkan belatinya, kecuali satu orang.

Peter

Dia melihatnya, hanya melihat. Tidak ada niatan membantu sedikitpun, sedikit seringai terpampang di wajahnya tidak terlalu jelas.

Sepertinya dia senang si kecil kesusahan

Peter dengan sengaja mendorong piring menjauh, Anna tertegun.

Melihat piring pie itu semakin menjauh matanya sedikit berkaca kaca.

Aiden yang sadar piring di depannya bergerak melihat kedepannya.

"Ppfftt-" Aiden hampir meledakkan tawanya saat melihat ekspresi Anna yang menurutnya lucu.

Dan muncullah ide jahat menjahili adiknya.

Aiden mulai makan satu persatu pie di piring dan hanya tersisa dua.

Saat akan memakan satu lagi dia mengalihkan pandangannya pada Anna dan tertegun.

Mata Anna semakin berkaca kaca

Peter yang melihatnya, semakin menyeringai. menurutnya ini menjadi lucu karena dia menangis seperti itu hanya untuk sebuah kue.

Baiklah Aiden menyerah, sudah cukup mengerjai adiknya itu.

"Saudaraku, ini makanlah aku kenyang" Aiden memberikan piring pie kepada Peter

Si kecil yang melihatnya mulai meneteskan air matanya di mata kanan, mengerutkan bibirnya kebawah dan mulai bergetar

Aiden terkekeh
"Baiklah, baiklah, hanya bercanda.. ini milikmu"

Lalu Ia menaruh piring pie nya tepat di depan Anna

"Kalau merasa tidak mampu mintalah bantuan, dasar bodoh merepotkan"

"Aku selesai"

Aiden mendengus dan menepuk kepala Anna setelahnya berlalu begitu saja

"Aku duluan Anna"
Sam juga pergi dan tersenyum manis.

Peter meliriknya dengan dingin, masih dengan sedikit seringai di bibirnya. berlalu begitu saja setelah membisikkan sesuatu pada Anna.

"Bodoh"

yang tersisa hanya Anna dan piring pie nya, dia makan dengan acuh

«bodoh»

"Heiii kenapa kau bicara begitu juga"

«saya hanya mencoba meniru mereka 。◕‿◕。»

"Terserahlah, yang penting aku dapatkan pie ku" Anna melanjutkan makannya

Duke? Dia tidak kembali setelah dari toilet, dia sudah lebih dulu menyelesaikan makannya dan pergi ke ruang kerjanya karena urusan mendadak

(End of this chapter)
Aku jadi bingung sendiri sama alur Little Anna 😕
Ga bisa bikin konflik juga..

[END] Little Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang