Chapter 18

3.5K 351 12
                                    

Hai! Aku Anna.
Usiaku sekarang 19 tahun.

Aku telah menyelesaikan pendidikan ku di Calgarose Academy.

Aku juga telah melakukan pesta debutante ku, atau bisa juga kalian sebut sebagai upacara kedewasaan ku.

Dan...

Perlu kalian ketahui, Aku telah melewati semua plot yang ada di Academy itu!! Sangat melegakan untukku.

Bagaimana tidak? Di Academy aku telah menyandang gelar sebagai pemimpin serikat siswa. di masa depan mungkin sedikit mirip dengan OSIS. Dengan gelarku ini, aku sangat sangat sibuk, bahkan melihat adegan plotnya berjalan pun hanya sesekali.

Tidak bercanda! Aku benar benar menjadi orang yang sibuk disana.

Dan lagi terjadi perubahan plot yang cukup besar, si putra mahkota itu tidak memiliki hubungan sama sekali dengan famale lead. Dan malah bertunangan dengan Giselle Margareth sahabatku! Gila!

Dan bagaimana dengan kabar keluargaku?

Baik! Sangat baik! Bahagia (kurasa?)
Kak Sam yang sudah menikah dan memiliki dua buntut
Kak Aiden yang juga sudah menikah dan memiliki satu buntut

Dan Peter? Dia akan bertunangan dengan famale lead kita!
Lucyana Rosèlla

Tidak bisa berkata kata..
Ku akui ini cukup menjadi plot twist bagiku.

Hari ini adalah hari pertunangan Peter jadi aku hampir siap dengan riasan ku

Mansion sangat ramai hari ini, para pelayan berlarian kesana dan kemari sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Dan.. Siap.
inilah aku yang sekarang.

inilah aku yang sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Illustration

Acara pertunangan dilakukan dengan meriah, perjamuan sebagai tempat menjalin hubungan politik pun dimulai.

Semua Bangsawan mulai dari kalangan menengah, menengah atas, dan bahkan elite berkumpul di aula perjamuan ini, begitu banyak hal yang dibicarakan. Meskipun begitu, apapun topiknya hanyalah sebuah basa basi dan omong kosong belaka, percakapan utamanya tentu saja politik dan bisnis.

Seorang gadis terlihat tengah menyendiri dari keramaian.

berdiri di balkon mansion, sebelah tangan nya memegang segelas anggur dengan anggun.

Matanya sayu namun memiliki tatapan tajam dan terlihat elegan.

Cantik bagai patung porselen.

Pemandangan yang sangat sulit di abaikan..

Tatapannya kosong.

"Selamat malam nona" ucap suara bariton di belakangnya

Dia menoleh, dan menggerakkan sebelah alisnya.

"Halo sistem" sapa nya tersenyum.

Pria yang dipanggil 'sistem' tersebut hanya tersenyum. Dan berdiri di sebelahnya

"...."

"...."

Hening sementara, keduanya terdiam.

"Tak terasa waktu berlalu, sudah lebih dari satu dekade aku disini"

"...."

"Kapan aku akan 'kembali'?" Lanjutnya

Anna memulai pembicaraan dan bertanya.

"Akan ada waktunya." Jawabnya

"Kapan 'waktunya' itu?" Tanya nya lagi

"Apa kau tahu? Aku lelah.. aku mulai lelah dengan semua omong kosong yang aku alami ini, aku mengira bahwa hidupku akan bahagia selama aku punya keluarga baru dan harta berlimpah serta orang orang yang melayani ku disini, tapi semuanya tidaklah sama.. cara berpikirku sebagai manusia modern sangat tidak sesuai dengan gaya hidup disini"

"Aku merindukan kehidupan modern, aku merindukan alat elektronik yang kupunya, aku sadar bahwa aku terlalu naif dan kurang mensyukuri apa yang kupunya di masa lalu"

Anna menatap pria yang dipanggil 'sistem' di depannya.

"...."

"...."

Keheningan sementara terjadi lagi.

namun tak lama setelah itu perhatian nya teralihkan oleh cahaya ungu yang silau mengenai di ujung matanya.

Dia mengalihkan pandangannya ke arah taman di bawah balkon.

Matanya berkedut tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"I-itu.. portal?"
"Mengapa ada portal disana?" Lanjutnya bertanya tanya.

Tidak ada jawaban, garis bibir pria itu sedikit terangkat melihat reaksinya.

Setelah mengamati cahaya itu, suatu pikiran muncul dikepalanya dan itu membuatnya senang tak terkendali.

Dia bergegas masuk dari balkon dan berlari menuruni tangga lantai dua tempat perjamuan diadakan.

Berlari dan berlari

Dug.. dug.. dug..
Detak jantungnya terasa tidak normal.

"Permisi"

"permisi!"

"Tolong beri jalan"

Bruk-
"Ah! Maaf! Maaf!"
Melanjutkan jalannya yang terhenti sementara karena menabrak seseorang.

"Eh! Anna ada apa? Mengapa terburu buru?" Giselle yang tidak sengaja tersenggol memanggil nya

Namun tak ia hiraukan dan hanya terus berjalan dengan cepat di keramaian hiruk pikuk pesta

Tibalah dia di pintu keluar mansion

"Aku harus ketempat itu!"

Berlari dan berlari

Tanpa memperhatikan sekitarnya yang remang remang hanya di terangi lampu taman

Dahinya basah berkeringat

Dia menemukan balkon tempatnya berdiri sebelumnya.

Dan beralih menatap taman di tempatnya berdiri, matanya tampak tak tenang, mencari cari sesuatu yang hilang.

Nafasnya mulai ter-engah engah

Hah-ha.. hah hah..

"Dimana itu.. dimana.. Dimana!!"

Gumamnya yang terdengar bergetar

"Tidak ada"

Dia pergi ke sisi lain

"Disini juga.."

"Tidak ada! Dimana itu!"

Matanya memerah.

Ia jatuh terduduk di rerumputan taman, tubuhnya bergetar.

Mengubur kepalanya di antara kedua tangan dan kakinya.

Heuk-

Nafasnya tersendat.

"Hilang.. sudah hilang." Ucapnya dengan suara parau.

(End of this chapter)

[END] Little Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang