Chapter 14

5.4K 583 6
                                    

Sore hari yang cerah, tidak panas tidak pula hujan melainkan berawan.

Cuaca yang bagus untuk bersantai, seperti sepasang bocah berbeda gender yang tengah duduk dipinggiran danau beralaskan tikar dengan berbagai macam camilan dan teh di tengahnya. Juga pemandangan sekitar danau yang mendukung.

 Juga pemandangan sekitar danau yang mendukung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Piknik sore yang dijanjikan siang tadi dengan adiknya benar benar ditepati oleh Peter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Piknik sore yang dijanjikan siang tadi dengan adiknya benar benar ditepati oleh Peter.

#Peter POV

Ia malas sebenarnya, tapi apa boleh buat, dia ini seorang lelaki sejati jika sudah berjanji maka harus ditepati!

Haah~

Sebenarnya apa yang kulakukan disini? Menatapinya menyantap camilan? Lihatlah pipinya begitu bulat menggembung menampung begitu banyak makanan didalamnya, dasar rakus.

Peter yang melihatnya hanya dapat memutar bola matanya dalam diam

#Peter POV end

Mengapa dia mentapku begitu? Pikir Anna sembari terus mengunyah mulutnya yang begitu penuh

Mungkinkah dia mau camilannya? Aku tawari saja!
Tapi... Semuanya terlihat enak! Yang mana kira kira akan ku berikan?

Anna berpikir keras. Dia menatapi satu persatu kue di atas piring yang tersusun rapi.

Bagaimana inii.. yang itu enak! Yang itu juga enak! Apalagi yang ini! Aahh aku menyukai semuanya!!

"Umm.. Kakak mau?" Anna menyodorkan kue yang sedang dipegangnya dan sudah tergigit sedikit

Nah kalau begini dia pasti akan menolak, hehe.. aku tau sikapku buruk tapi.. tapi.. ugh!

Peter menatap datar, "dia bahkan memberikan yang sudah tergigit, dan menawarkannya dengan ragu? Sebegitu enakkah? Atau dia tidak ingin aku memakannya, dan membiarkan semua itu keperutnya? Hehe dia pikir aku akan menolak?"

"Ya, suapi aku!" Ucap Peter menunjuk ke arah mulutnya.

Hah?

Anna menatap sayang kuenya yang sudah tergigit sedikit itu ditangannya, tak apa! Hanya sedikit, demi menjadi adik yang manis!

[END] Little Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang