Chapter 15

5.4K 554 6
                                    

Sudah tiga tahun berlalu sejak kejadian nyawaku hampir melayang karena kebodohanku, kebodohan Stella. Tapi tidak apa, aku mendapatkan balasan yang setimpal.

Sikap Peter mulai sedikit membaik padaku belakangan ini, tidak seperti sebelumnya.

Tahun tahun berlalu begitu saja, yaah~ tidak ada yang spesial, hanya terus hidup bersama 4 manusia tsundere dan sistem yang bodoh, menyelesaikan misi misi tidak masuk akal, sedikit memuakkan memang..

"Dan itu semua tidak ada chapter nya, dasar author sok sibuk!"

Author: ...

Hm.. sudah berapa lama tepatnya sejak aku disini? Hampir 4 tahun? Sudah 4 tahun? Atau bahkan sudah 5 tahun? Aku lupa! Tidak usah diingat, aku tidak peduli. Lagi pula tidak ada yang menungguku kembali ke sana (dunia sebelumnya).

Keluarga? Aku yatim piatu, teman? Kalaupun ada, mereka hanya temanku bukan sahabatku, mana peduli mereka denganku. Mereka hanyalah sekelompok orang yang ingin tahu tentang hidupku bukan peduli.

Poin utamanya adalah, disana hidupku MISKIN, berbeda dengan disini, banyak maid yang melayaniku bagaikan seorang putri raja.

"Nona, ini saya buatkan pie kesukaan anda" ucap maid tersebut tersenyum lalu mengundurkan diri keluar ruangan

"Pie strawberry!!!" Anna memekik senang dengan ekspresi wajahnya yang terlihat imut, Joan yang berdiri disamping tuannya yang sedang memangku nona muda tertawa gemas melihatnya.

Tunggu.. 'memangku'? Iyaa! Aku dipangku oleh 'tuan' yang dimaksud Joan, siapa lagi jika bukan ayahku si duda anak 4 yang tampan nan menggoda! Ada banyak sekali bangsawan wanita yang ingin menjadi ibu tiriku, mulai dari para gadis sampai janda berkumpul untuk mendaftar, kalian juga mau?

Ekhem.. posisi pangku memangku ini agak sedikit ambigu sebenarnya, dengan aku duduk di atas pahanya yang keras berotot menghadap ke arah dada bidangnya dan pundaknya yang lebar, haa~ terlihat nyaman untuk bersandar.

Plak! Aku menampar diriku sendiri dalam pikiranku! Astaga tidak lucu jika aku ketahuan memikirkan hal mesum seperti itu tentang ayahku, maksudku ayahnya Anna!

Tapi jiwa ini bahkan berumur.. berapa umurku? Bagus! Aku lupa, aku rasa.. dua puluhan? Mungkin saja.. NAH itu hal wajar kan?? Aku ini gadis berusia sekitar dua puluhan!

Terlihat wajar jika kalian bayangkan seorang ayah yang memangku putrinya yang berusia sekitar hampir 8 tahun sambil mengerjakan berkas dimeja kerjanya.

Aku mengunyah pie ku dengan semangat tanpa memedulikan remahannya yang berjatuhan kesana kemari mengotori bajuku dan Duke, Duke juga sama sekali tidak peduli.

"CK, Kau seperti bayi" ucap Duke, lalu dia mengambil sapu tangan dan mengelapkannya pada mulut Anna yang berantakan karena pie. Manis sekali~

"ayah.. kau menggosoknya terlalu kencang" ya ampun bibirku bisa terkelupas jika begini

"Diam, Itu agar kotorannya hilang"

hei tenagamu terlalu besar tuan! Apa semua ayah begini? Kasar sekali~
Malangnya bibirku yang kecil~
__________

Bruk

Ting

Sring

Tring

Tang

Tring

Tak

Gubrak

Author: pengen nangis saya ngetiknya ಥ‿ಥ

Bunyi gaduh tersebut berasal dari Barak kesatria di kediaman Duke Benedict. para kesatria yang sedang berlatih sibuk memfokuskan diri melatih kemampuan mereka dengan sangat serius, mereka semua terlihat sangar saat dalam pertarungan.

Seperti biasa mereka berlatih dengan bertelanjang dada, tentu saja tidak ketinggalan pula MC kita yang satu ini sedang mengamati dengan mata yang bercahaya dan nampak seperti akan keluar.

"Wuahh, visual dunia ini tidak main main" Anna terkagum dan menggelengkan kepalanya, ah bahkan dirinya tidak membiarkan mulutnya tertutup rapat sejak tadi.

Namun kesenangan itu harus terhenti sekejap, karena tiba-tiba saja ada sepasang tangan besar yang menutupi pandangannya dari pemandangan segar sore hari ini.

"Bisakah anda berhenti terlihat seperti orang mesum?"

"Aah apasih!" Anna menepis kasar tangan yang menutupi pandangannya tadi.

"Pergi sana! Kau mengganggu! Syuh syuh!" Anna mengibaskan tangannya seperti mengusir seekor ayam.

"Nona muda.. atau haruskah saya memanggil anda tuan rumah? Bisakah anda lebih memperhatikan sikap anda sebagai seorang nona bangsawan"

"Paman Zoe atau haruskah ku panggil sistem? Bisakah.Kau.Tidak.Menggangguku.Sekarang!" Ucap Anna penuh penekanan dalam setiap kata-nya

"Hah, anda selalu saja begitu. Saya kan hanya mencoba melindungi mata suci pemilik asli tubuh ini" Sistem atau bisa kita sebut Zoe yang saat ini memiliki wujud laki laki dewasa mendudukkan diri disebelah Anna.

"Hei, mana ada bawahan yang duduk sejajar dengan tuannya. Sekarang aku ini nona mudamu, tu.an.mu!" Ucap Anna menunjuk Zoe dengan telunjuk kecilnya

"Lalu?" Zoe mengerenyit bingung

"Apa lagi? Tentu saja.. duduk di rumput!" Anna menyipitkan matanya, lalu mendengus dan membuang muka.

"Astaga teganya~" meski begitu Zoe tetap patuh turun dari tempatnya duduk, dan menduduki rumput dibawah.

Bletak!

"Aw-shh" Zoe menoleh mengusap dahinya yang tersentil oleh jari kecil, siapa lagi jika bukan tuannya yang selalu membuat orang naik darah itu?

"Ada apa lagi nona mudaku~" Zoe tetap mempertahankan senyumnya yang terlihat sangat amat terpaksa, meski sudah jengkel setengah mati.

"Kau bodoh hah?! Kau menurut saja saat ku suruh duduk di rumput? Haih aku tidak sejahat itu, hanya bercanda~ aku hanya sedikit kesal denganmu. kemari.. duduk di sebelahku!" Anna melambaikan tangannya menyuruh Zoe mendekat

"Ya Tuhan, sebenarnya apa mau gadis kecil ini! Maksudku- gadis besar yang berada di tubuh kecil. Haa~ Zoe selalu sabar.." Zoe tetap mempertahankan senyumnya dan kembali duduk sejajar disebelah tuannya yang menyebalkan tingkat dewa.

"Aku tidak dapat mengerti pemikiran bocah random ini"

-
-
-

(End of this chapter)

hot Papa kita :)

Anna: Ayahku yang terbaik!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna: Ayahku yang terbaik!

Author: um.. lebih mirip mafia sih..
( ̄ヘ ̄;)

[END] Little Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang