Seperti Seekor Rubah

3K 277 9
                                    

Duke Marvello memandang wanita di hadapannya. Gadis yang selalu ia temani, kadang berbagi keluh kesah, menemani harinya. Namun semuanya harus berakhir dengan sebuah pernikahan. Ia baru mengetahui gadis kecil yang baru kemarin ia genggam tangan kecilnya telah mencintainya dan menyebabkan dirinya harus bertanggung jawab.

Baru tadi pagi ia menggelar pernikahannya setelah kedua orang tuanya tahu sekaligus sahabatnya yang kecewa padanya.

"Kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Tanya Duke Marvello. Ia ingat, sebelum kejadian itu kedua tengah meminum anggur. Tubuhnya tidak akan tumbang hanya beberapa gelas anggur yang ia minum.

"Kamu memberikan obat itu pada ku kan, kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Duke Marvello meremas rambutnya. "Aku memiliki seorang kekasih, wanita yang aku cintai. Dia sedang berjuang antara hidup dan mati. Aku," Duke Marvello menunjuk dadanya. "Aku memperjuangkan hidupnya."

Duke Marvello memejamkan matanya, kekasihnya, Eliana sudah lama sakit-sakitan. Jika kekasihnya tahu dan membuat keadaannya memburuk, dirinyalah yang pertama kali di salahkan. "Selama ini aku merahasiakannya karena aku takut musuh-musuh ku menyerang Eliana. Dialah kelemahan ku dan sekarang akulah penyebabnya, kamu puas!" Rahang Duke Marvello mengeras.

"Aku sudah menjelaskan, aku menolak mu, bukan karena aku membenci mu atau aku tidak menyukainya. Aku menyukai mu, hanya saja suka itu sebatas aku ingin menjaga anak dari sahabat ku, Roseline."

"Ma-maaf, aku hanya bermain-main saja. Aku, aku tidak tahu kalau kekasih paman sakit."

"Walaupun kekasih ku tidak sakit, lalu kamu seenaknya saja."

"Roseline, aku kecewa pada mu."

Tok
Tok
Tok

"Masuk!" Teriak Duke Marvello.

Seorang laki-laki memakai jubah besinya, berbadan kekar itu memberikan hormat. "Tuan, saya sudah memindahkan nona Eliana sudah di pindahkan di Villa Tuan. Nona Eliana juga bertanya tentang kepindahannya. Jadi saya hanya menjawab bahwa nona Eliana butuh suasana baru dan saya juga menyediakan Dokter khusus."

Duke Marvello bernafas lega, untuk saat ini, tidak baik jika Eliana tahu bahwa dirinya sudah menikah, ia ingin menyembunyikannya seumur hidup.

"Duke, aku minta maaf."

"Kata maaf mu tidak bisa membuat semuanya kembali, camkan itu!" Tunjuk Duke Marvello ke arah Roseline. Wanita itu hanya mampu menangis dan tidak bisa mengatakan apapun.

Duke Marvello keluar dari ruangan itu di ikuti sang kesatria.

Hiks
Hiks
Hiks

Tubuh mungil dengan kepala menunduk itu, tak lagi bisa menahan isakannya. Tubuhnya bergetar, aliran darahnya terasa panas. Tangan kanannya memegang sisi meja kerja itu, perlahan tubuhnya luruh.

"Aku tidak tahu, aku tidak tahu. Seandainya aku tahu, bahwa Duke memiliki kekasih yang sedang sakit, mungkin aku tidak akan melakukannya, tapi selama ini privasinya sangat tertutup."

"Tuhan, sakit, ini sangat sakit. Kuatkan aku, jika memang tidak bisa di pertahankan, hancurkan pernikahan ini. Aku tidak mau menjadi duri dalam hubungan Duke, aku iklas, aku merelakannya."

Waktu pun terus berputar, hubungan Duke Marvello dan Duchess Roseline semakin merenggang, seolah ada tembok besar yang membentenginya. Duchess Roseline selalu berusaha yang terbaik. Dia memberikan senyumannya, seolah tidak terjadi apa-apa. Tiap pagi, siang dan malam selalu membuatkan teh, namun tidak di sentuh oleh Duke Marvello.

Setiap seminggu sekali, kadang setengah bulan. Duke Marvello akan pergi, ia tahu, sangat tahu. Duke Marvello menjenguk kekasihnya. Mau cemburu seperti apapun, inilah kesalahannya.

Laki-laki seolah sangat jijik apapun yang berkaitan dengannya, namun ia sadar. Salahnya, ia terlalu egois dan mementingkan diri sendiri.

Hingga saat ini, seperti biasa. Ia menyiapkan sebuah camilan biskuit dan teh.

Prang

Secangkir teh panas yang ia seduh sendiri dan piring putih yang berisi biskuit itu berserakah ke lantai. Dengan kasarnya, suami yang ia hormati menepisnya.

"Aku sudah katakan, tidak perlu baik dan menampilkan wajah polosnya, nyatanya, dirimu seperti seekor rubah."

Duchess Roseline diam, ia selalu mengatakan pada hatinya agar kuat. Mencoba bertahan dan selalu berdoa, bahwa Duke Marvello akan melihatnya, walaupun tidak ada rasa cinta.

Judul : Permainan Harem Sang Mafia.
Aplikasi gratis di Fizzo

#Benih Kakak Ipar (Pinjam Rahim) Bercerita tentang Reinkarnasi & Time Travel.
Di benci oleh ayah kandungnya dan ibu tirinya, kini Laurent Luwis harus menjadi titipan benih dari kakak iparnya. Selain sikap benci dari sang kakak dan di benci oleh suaminya yang sekaligus kakak iparnya. Laurent Luwis mati karena di bunuh oleh kakak tirinya hingga di gantikan oleh jiwa Lu Xixi. Namun beberapa tahun kemudian setelah perceraian, mantan suaminya baru mengetahui jika Laurent Luwis mengandung









Patah! Uncle, DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang