Lelucon

2K 220 14
                                    

Duchess Roseline tersenyum pahit, meskipun sepahit apapun ia akan menjalaninya dan ia akan buktikan, kalau ia bisa dan mampu bertahan, ia akan buktikan kalau dirinya adalah wanita yang kuat yang tidak akan mengemis karena cinta.

Ia menoleh ke arah tangannya yang ia hadapkan ke arah kedua matanya, mengepal kuat, hingga darah segar itu keluar. "Duke, kita awali permainan ini. Aku bukan Roseline yang mengemis, tapi aku adalah Hae-ran, seorang wanita yang tidak akan mengemis."

"Duchess! Tangan anda berdarah!" Pekik pelayan Bella yang baru saja sampai. Kedua bola mata wanita itu melotot dan langsung meraih tangan Duchess Roseline.

"Jika Roseline dulu mencintai mu 100% maka aku, Hae-Ran dengan raga ku Roseline akan mencintai mu 50% anggap saja, aku berterima kasih karena telah menempati tubuh ini."

"Dan aku bukan wanita bodoh yang akan memberikan seluruh cinta ku, akan sakit ketika seorang suami mengecewakan istrinya.

"Nyonya!"

Duchess Roseline akhirnya sadar, tatapannya hanya melihat betapa khawatirnya pelayan Bella. "Kamu tidak perlu khawatir," Duchess Roseline melihat sekelilingnya, "Dimana laki-laki itu?"

"Ah, maksud anda budak itu."

Pelayan Bella berlari kencang, sedetik kemudian dia telah membawa laki-laki yang tak lagi compang-camping itu, sepertinya pelayan itu tahu apa yang harus di lakukan.

"Budak ini..."

"Cukup! Jangan pernah mengatakan dia budak. Dia bukan budak."

Pria itu tertegun, selama ini tidak ada yang memandang dirinya. Ia hanyalah budak dan budak, tidak ada yang menghargainya. "Siapa nama mu?"

Hemm

Duchess Roseline menatap lembut. "Manusia itu sama, hanya status yang membedakannya. O iya, nanti kamu aku kirimkan pada ayah ku, di sana kamu akan menerima pembelajaran."

"Kenapa tidak di sini Nyonya?" tanya pelayan Bella.

"Kamu tidak melihatnya tadi, sehebat apapun guru di kediaman Duke ini. Aku tidak akan mengirimkannya, aku takut dia malah di tekan."

Ehem

"Nama saya... Davide."

"Terima kasih telah memberitahu nama mu. Aku sangat senang, jika butuh apa-apa katakan pada Bella dan jangan sungkan pada ku, aku menganggap mu teman."

"Ba-baik, terima kasih," ujar Davide, ia merasa senang di hargai oleh orang lain. Demi apapun ia merasa sangat berterima kasih pada Tuhan saat ini.

Ke esokan harinya.
Duchess Roseline bersantai sambil memakan sebuah biskuit di tangannya, rasa manis dan lemak sangat pas di lidahnya. Di kehidupan lalu ia tidak pernah di manjakan oleh siapapun dan saat ini hidupnya sangat sempurna, tidak perlu kekurangan uang dan masalah cinta.

"Apa wanita itu bisa sesantai itu?" Tanya Duke Marvello melihat Duchess Roseline yang sedang memanjakan mulutnya.

"Apa dia tidak khawatir sedikit pun? Oh, apa dia menjebak ku atau aku mengira aku akan datang padanya?"

"Atau wanita itu bermain tarik ulur,"

Duke Marvello keluar dari kamarnya, ia penasaran dengan Duchess Roseline setelah pertengkaran semalam. Wanita itu tak menunggunya sarapan, biasanya dia lah yang paling heboh menyiapkan sarapan untuknya. Telat sedikit saja, Duchess Roseline langsung datang ke kamarnya.

Ehem

Duchess Roseline melirik sekilas, kemudian menyeruput teh hangatnya.

Wanita ini, apa dia tidak akan menyapa ku, aku ingin lihat sampai kapan kamu akan bertahan.

"Apa Duchess sangat menikmati pagi ini?"

"Hidup itu harus di nikmati, di syukuri apa lagi ya..." Duchess Roseline berpura-pura berfikir. "O iya, melupakan yang orang menyebalkan maksudnya."

"Roseline, apa kamu tidak khawatir atau sedih jika aku membawa Eliana."

Duchess Roseline tertawa. "Oh ayolah, aku tidak ingin membahasnya, bawa saja. Aku tidak akan mencoleknya, justru aku merasa senang, madu ku memanjakan suami ku. Jadi aku tidak perlu repot-repot memanjakan suami ku, bukan begitu."

"Kamu, heh. Aku ingin lihat sampai kapan kamu tidak akan menangis pada ku?"

Hiks
Hiks
Hiks

Duchess Roseline beranjak dari kursinya, ia menghapus air mata palsunya itu. "Begini maksud Duke, lelucon. Hidupnya ku bukan lelucon Duke. Jika Duke tidak suka kebebasan ku atau apapun yang aku lakukan, bawa saja ke pengadilan."

"Kamu!" Hati Duke Marvello dongkol, ia tidak suka saat ada kata pengadilan yang di ucapkan oleh Roseline. "Apa kamu berniat menghancurkan hidup ku Roseline? Kamu sudah puas menghancurkannya."

"Semua kediaman ini pun tahu, Duke tidak mencintai ku," ujar Duchess Roseline seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Duke Marvello.

#Hey kak, ada yang bilang bab ini jangan terlalu panjang.
Ehem, gini loh kakak, aku update per bab itu 500 kata sampai 600 kata. Jadi total 50 episode itu hanya mencapai kisaran 30 ribu kata saja atau lebih. Sebenarnya kak, aku buat cerita itu gak pernah panjang, di Noveltoon saja paling lok panjang pasti ada Season 2nya. Jadi mohon di maklumi ya kakak-kakak❤️😘








Patah! Uncle, DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang