Hello readers🤗🤗🤗
Apakabar semua🥰🥰🥰?
Absensi dulu kuy!!!
Kalo untuk sekarang aku belum bisa menentukan jumlah vote dan comment tapi aku harap kalian jangan jadi silent readers ya🤭🤭🤭🤭
Kalo ada kritikkk silahkan, karena dari sana saya bisa berkembang menjadi lebih baik😊😊😊😊
Enjoy🥰🥰🥰
***
Savier duduk ditempat duduknya dengan emosi yang masih tertahan. Suasana hatinya sangat tidak terkontrol. Ia bisa meledak lagi kapan saja.
Semua teman sekelasnya menatapnya dengan tatapan takut dan gugup. Mereka lebih memilih mengurus urusan mereka sendiri daripada mencampuri urusan Savier.
"Sav, lo kenapa sih sebenarnya?" tanya Lorenzo sambil duduk diseberang Savier.
"Iya, lo kenapa sih sampai kasar sama cewek? Kalo jaket lo kotor kan masih bisa dicuci," ujar Arwana, merasa tidak biasa dengan kelakuan Savier.
Romeo dan Joseph hanya diam bahkan Savier tidak mau menjawab pertanyaan Lorenzo dan Arwana. Romeo yakin pasti dirumahnya ada masalah dan ia tidak mau membuat suasana hati Savier bertambah buruk.
"Udah-udah," ucap Joseph menengahi, "udah bel, buruan duduk nanti kita ditegur sama Bu Bertha."Arwana duduk disebelah Savier, ia menatap wajah sahabatnya itu dari samping dengan kening berkerut. "Kenapa?" Pertanyaan Savier membuat Arwana menggeleng lalu menatap kedepan.
Pagi ini pembelajaran dimulai dengan pelajaran Matematika yang sangat membosankan. Tidak sedikit dari teman sekelas Savier yang tidur dalam kelas ini.
Bel istirahat membuat semua siswa berbondong-bondong memenuhi kantin. Bahkan mereka sudah berebutan antrian dan meja.
Para inti Salvanior menduduki meja mereka. Seluruh siswa disekolah mereka tidak akan berani menduduki meja anggota Salvanior.
"Hei, lo junior," panggil Lorenzo pada adik kelasnya yang berkacamata. "Sini!"
"Ke-kenapa kak?" tanya adik kelas itu sambil menunduk.
"Pesenin gue makanan, gue mau nasi bungkus sama es teh manis." Lorenzo mengeluarkan uang berwarna merah dan menyerahkan kepada adik kelas itu.
"Lo semua mau makan apa?" tanya Lorenzo.
"Samain aja."
"Oh, ok, duitnya jangan lupa!"
Mereka semua mengeluarkan uang dan menyerahkannya pada adik kelas itu.
"Ok, jadi nasi bungkus 6 sama es teh manis 6. Gak pake lama! Kembaliannya buat lo aja," ucap Joseph.
"Kak, tapi ini kebanyakan kembaliannya," ujar adik kelas itu.
"Udah buat lo aja. Buruan gak pake lama!" balas Arwana sambil menepuk bahu adik kelas itu.
"Ok kak."
"Rame bener nih kantin," komen Joseph. "Lihat noh, sampai gado-gado Bu Santi diserbu, nguleknya pake tenaga kerbau apa kuda ya? Cepat beut!"
"Ngasal loh, itu mah pake tenaga beruang," kata Kenzo.
"Ngadi-ngadi lo berdua," balas Arwana sambil merapikan rambutnya menggunakan sisir.
YOU ARE READING
SAVIER
Teen FictionSavier Kosalev. Ketua geng Salvanior yang terkenal tampan dan pemberani. Bahkan ia sangat ditakuti dan jarang ada yang berani mengusiknya. Savier tidak pernah merasakan jatuh cinta ataupun tertarik dengan lawan jenisnya namun saat bertemu dengan seo...