"Tahun baru kali ini sepi banget kayak hati," ucap Changbin sambil duduk di sofa dengan sebatang rokok di tangannya. Bercanda, maksudnya sebatang kayu manis entah untuk apa."Jones," sahut Felix dengan julid.
"Jones gini juga kamu sayang."
"Ya karena jones itu makanya aku sayang, biar kakak nggak miris-miris banget."
"Jahat banget bikin pengen ngunyel kayak squishy."
Changbin mulai merepet dengan tengil dan Felix hanya melirik tak minat sambil menyamankan kakinya yang dengan lancang ada di atas pangkuan Changbin. Iya, selonjoran begitu di atas paha Changbin. Agak kurang ajar tapi Changbin pasrah, jadi biarkan saja.
"Kalau diliat lagi muka kamu mirip sesuatu ya dek."
"Nggak usah mulai deh kak."
"Yah anaknya lagi nggak bisa diajak seneng-seneng. Susah mulu kamu tuh bawaannya kayak penumpang metro tv."
"Metromini."
"Salah dikit ini," kata Changbin sambil mengedikkan bahunya tak peduli.
"Salah dikit juga bisa fatal kak."
"Contohnya?"
"Bebek goreng tanpa B jadi nggak enak lagi," ucap Felix membuat Changbin terpingkal sampai menggelinding di karpet.
"Jelek banget candaannya kayak bapak-bapak facebook."
"Tapi kakak ketawa tuh."
"Ya iya lah, kan kakak masuk ke grup bapak-bapak receh facebook."
Felix melirik tak minat kemudian anak itu membaringkan dirinya di sofa dengan kaki terangkat sebelah untuk diletakkan di sandaran sofa. Posisi ternyaman untuk bersantai menurutnya.
"Heh anak perawan rebahannya yang sopan," ucap Changbin sambil meletakkan bantal sofa di antara selangkangan Felix.
"Perjaka kak," jawab Felix meralat ucapan Changbin untuk yang kesekian kalinya.
"Kan sekarang lagi rame penyetaraan gender, jadi anggep aja sama."
"Terserah lah, ngomong sama kakak emang bikin capek kayak lagi syuting uang kaget."
"Apa hubungannya?"
"Nggak usah banyak nanya, kakak bukan wartawan."
Felix sedang dalam mode julid tapi Changbin yang memang pada dasarnya tidak tau malu dan tidak peka terus saja berceloteh tidak penting. Sudah biasa kan?
"Siapapun kakak yang penting kakak selalu sayang kamu dek."
"Ih gelay," ucap Felix sambil mengusap lengannya karena merinding mendengar ucapan kakaknya yang lebay.
"Nggak usah gelay-gelay kamu bukan Nissa Sabyan."
"Hm."
Sesaat keadaan di ruangan itu menjadi hening hingga Changbin berseru semangat sambil menatap Felix yang masih berbaring malas di sofa.
"Tahun baru harus ada yang beda nih. Nanti makan malam romantis sama kakak yuk?"
"Nggak mau kalau nggak dikasih cincin berlian."
"Lah you think you flower?"
"Kakak ngomong sekali lagi aku pukul ya bibirnya?"
Changbin kicep namun bibirnya mencebik kesal dalam diam. Felix tidak romantis!
"Hari ini kamu tugas ngepel kan?" Tanya Changbin setelah berpikir keras untuk mencari bahan obrolan.
"Nggak asik banget tahun baru disuruh ngepel rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana [ChangLix]
FanfictionKeseharian sepasang sepupu beda perawakan yang tinggal bersama. Yang lebih tua sangat iseng, dan adik sepupunya yang berwajah manis tapi sangat galak. Rusuh! "Dek." "Apaan?" "Tebak kakak pake sempak warna apa." ⚠️BxB AREA⚠️ Local au Romance/comedy