Felix masuk ke rumahnya setelah seharian kabur ke rumah Jisung. Sebenarnya Changbin sudah datang ke rumah Jisung untuk mencari adiknya, tapi Jisung jelas menuruti kemauan Felix untuk berbohong pada kakaknya. Jadilah aksi kabur Felix kali ini berhasil dengan sempurna meski ia sedikit merasa bersalah pada kakaknya."Nginep dimana?" Tanya Changbin yang sudah menunggu adiknya di ruang tamu rumah mereka.
"Nggak usah kepo deh."
"Kamu kok ketus gitu sama kakak? Siapa yang ngajarin?"
Felix tidak menjawab dan anak itu justru melewati kakaknya begitu saja tanpa melirik ke arah pemuda itu sedikitpun membuat amarah Changbin terpancing.
"Iya kakak yang salah karena keasikan main game sampai nyuekin kamu, tapi apa cara kamu kabur gini bikin kamu keliatan keren? Kamu pikir bagus pergi seenaknya kayak gitu? Kakak nggak pernah ya ngajarin kamu buat bertingkah seenaknya."
"Aku lagi nggak pengen ngomong sama kakak."
"Felix!"
Felix tersentak kaget mendengar bentakan kakaknya. Ini pertama kalinya Changbin bersikap sangat keras padanya dan itu membuatnya terkejut.
"Dek, kakak nggak maksud–"
BRAK
Changbin menghela nafas ketika Felix berlari ke kamar dan mengunci pintunya. Ia berniat menunggu adiknya sampai perasaan kesalnya sedikit berkurang tapi mengingat ekspresi Felix yang terlihat terluka ketika ia membentaknya tadi membuatnya jadi tidak tega.
Changbin akhirnya memutuskan untuk menunggu di ruang tengah namun setelah satu jam berlalu Felix belum juga keluar dari kamar membuatnya kepikiran. Pemuda itu kemudian mendekati kamar Felix dan mencoba membujuk anak itu untuk bicara dengannya.
Tok tok
"Dek, kakak minta maaf. Bukain pintunya sayang kakak mau ngomong sama kamu."
Changbin hanya bisa menelan ludah ketika Felix sama sekali tidak menanggapinya. Jika diingat lagi, ini adalah pertengkaran mereka yang paling parah selama mereka hidup bersama. Biasanya Felix mudah luluh, tapi Felix sudah makin dewasa sehingga perasaannya semakin kompleks dan membuat kemarahannya bertahan lama.
Changbin merasa kepalanya pening, semalam ia hanya bisa tidur 2 jam karena mengkhawatirkan adiknya yang tidak pulang. Badannya lelah dan itu membuatnya tidak bisa mengontrol emosinya dan berakhir dengan membuat pertengkaran mereka menjadi semakin parah.
"Dek, kamu udah makan?" Tanya Changbin lagi berusaha mengajak Felix bicara, tapi tetap saja anak itu tidak mau menjawabnya.
"Dek, kakak minta maaf. Kamu boleh deh marah sama kakak, tapi jangan lupa makan ya? Kalo mau makan bilang kakak biar kakak siapin, kakak janji nggak bakal ganggu kamu."
Felix masih diam membuat Changbin perlahan mundur dan masuk ke kamarnya untuk mengistirahatkan diri sejenak. Kepalanya sangat pusing sehingga mau tidak mau ia harus beristirahat.
Changbin baru saja membaringkan diri di ranjang dan notifikasi pesan masuk mengalihkan perhatiannya yang sebenarnya sudah hampir memejamkan mata.
Chan
0110-xxxxx|Bin
|Felix udah pulang?Udah|
Makasih udah bantu cari||Sorry Bin
|Kalau gue nggak keceplosan
soal kelas kosong Felix pasti
nggak marah sama loIni salah gue yang nggak|
perhatiin Felix
Tenang aja|
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana [ChangLix]
FanficKeseharian sepasang sepupu beda perawakan yang tinggal bersama. Yang lebih tua sangat iseng, dan adik sepupunya yang berwajah manis tapi sangat galak. Rusuh! "Dek." "Apaan?" "Tebak kakak pake sempak warna apa." ⚠️BxB AREA⚠️ Local au Romance/comedy