"Kakak harus ikut!"Drama baru dimulai. Felix daritadi ribut memaksa Changbin ikut staycation ketika mereka sudah sampai di hotel. Pokoknya Felix mirip bocil sedang tantrum sampai bunda angkat tangan untuk membujuknya. Sekarang semuanya tergantung Changbin, dia harus pintar-pintar membujuk Felix agar mau pergi berdua dengan bundanya, kalau gagal ya terpaksa dia harus ikut daripada dia dimusuhi Felix sampai selamanya.
"Bunda check in dulu aja, aku mau ngomong dulu sama Felix," kata Changbin ketika mereka sampai di hotel.
"Ya udah, bunda tunggu di dalem ya?"
Changbin mengangguk kemudian setelah bunda pergi Changbin segera meraih tangan adik sepupu tersayangnya.
"Kamu kenapa? Coba cerita sama kakak."
"Aku mau kakak ikut."
Felix pasang wajah memelas membuat Changbin hampir khilaf, tapi dia sadar diri jadi si kakak sepupu itu memasang ekspresi sok dewasa agar kelihatan berwibawa.
"Gini lho dek, bunda kan lusa udah pulang, masa kamu tega mau begini ke bunda?"
"Kenapa kakak nggak mau ikut?"
"Bukannya kakak nggak mau, tapi lebih baiknya kamu habisin waktu sama bunda sebelum pulang."
"Kakak mau main kan?"
Oh begitu.. Ternyata Felix sedang dalam mode posesif tingkat akut. Mungkin Felix sudah berfirasat kalau kakak sepupu tersayangnya mau main-main sampai malam selama dia tidak di rumah. Apa ya istilahnya? Semacam takut diselingkuhi begitu. Paranoid. Duh repot.
"Nggak kok."
"Kakak ikut aja."
"Adek sayang... Kamu sama kakak udah tiap hari bareng, biarin bunda ngabisin waktu sama kamu sehari ya? Tau kan azab anak durhaka yang berubah jadi ikan pari? Kamu mau berubah jadi gepeng juga?"
Felix menggeleng ribut kemudian menarik lengan Changbin untuk mendusel-duselkan pipinya di lengan si kakak sepupu membuat pemuda itu senyum-senyum senang. Kapan lagi Felix manja begini? Biasanya kan galak mirip anakan macan.
"Jurus terakhir ya?" Tanya Changbin sambil menepuk-nepuk kepala Felix.
"Nggak, besok kakak jemput kesini kan?"
"Iya dong, makanya nginep berdua sama bunda ya?"
"Kakak nggak main kan?"
"Bentar doang paling sama Chan dan Minho. Nongkrong biasa kok."
"Jangan pulang malem-malem."
"Iya."
"Jangan genit."
"Iya."
"Jangan sama Sera."
"Iya adek sayang.. Apa lagi?"
"Peluk."
Changbin langsung memeluk Felix. Menepuk-nepuk kepala anak itu sambil memikirkan mau pergi kemana malam ini. Main sepuasnya sampai pagi! Hahaha akhirnya bebas dari jerat anakan macan yang posesif!
"Ciumnya enggak?" Tanya Changbin membuat Felix mendongak tanpa melepas pelukannya. Anak manis itu memonyongkan bibirnya membuat Changbin tersenyum senang. Menang banyak dia.
Cup
"Udah ya, sana turun. Kasian bunda nunggu lama."
Akhirnya setelah drama yang panjang Felix angkat kaki juga dari mobil itu. Changbin yang sebelumnya sok dewasa langsung berubah liar. Pemuda ganteng dan kekar itu langsung tancap gas menuju rumah Chan untuk mengajak nongkrong sampai dini hari. Oh indahnya kebebasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana [ChangLix]
FanfictionKeseharian sepasang sepupu beda perawakan yang tinggal bersama. Yang lebih tua sangat iseng, dan adik sepupunya yang berwajah manis tapi sangat galak. Rusuh! "Dek." "Apaan?" "Tebak kakak pake sempak warna apa." ⚠️BxB AREA⚠️ Local au Romance/comedy