23. Kejutan Sumber Emosi

911 177 18
                                    


Felix duduk di karpet ruang tengah menghadap ke arah televisi. Lampu di ruangan itu dimatikan dan wajah datar Felix terlihat karena pantulan cahaya dari televisi yang menyala. Di samping anak manis itu ada sesepuh rumah alias kakak sepupunya, ya siapa lagi jika bukan Changbin yang selalu menguji kesabaran Felix.

"Ayo cepet make a wish sebelum lilinnya mati," ucap Changbin dengan semangat.

Felix masih diam sembari menatap lilin yang menyala di layar televisi. Oh benar, Felix sedang emosi. Kakak sepupunya yang mengaku paling ganteng di dunia itu berulah lagi. Kali ini dengan sok menyiapkan kejutan ulang tahun, tapi yang Felix dapatkan hanyalah sebuah video lilin yang ditampilkan di televisi. Ide siapa? Tentu saja Seo Changbin seorang.

"Mau aku niup sampe sesek nafas juga nggak bakal mati lilinnya kak," ucap Felix dengan masih mencoba bersabar.

"Coba dulu lah dek."

"Nggak bakal mati apinya kak."

"Bakal mati kok, tapi nanti di menit kesepuluh. Kakak udah nonton videonya kok," ucap Changbin dengan tanpa dosa membuat Felix seketika mencubit kesal lengan kakak sepupunya.

"Nggak boleh cubit-cubit kayak gitu! Kakak kan bukan kue cubit, eh apa sih namanya itu? Kue tete ya?" Tanya Changbin sebelum kemudian tertawa terpingkal hingga menggelinding di karpet.

"Tau gini aku abisin aja isi ATM kakak," ucap Felix dengan bibir cemberut karena ngambek.

"Jelek banget ah bibirnya kayak bebek."

"Bagusan kejutan dari aku kemana-mana deh daripada ini. Kakak nggak niat banget mau ngerayain ulang tahun aku," ucap Felix yang jadinya semakin ngambek.

"Ngambek nih ceritanya? Padahal belum bikin permohonan, nanti keburu api lilinnya mati loh dek."

"Udah lah nggak usah ngerayain, mending aku tidur aja," ucap Felix yang bersiap bangun dari duduknya namun Changbin dengan sigap menahan Felix dan memeluk tubuh adik sepupunya itu dengan gemas.

"Kakak cuma bercanda sayang.. Jangan ngambek dong, kejutannya udah kakak siapin kok," ucap Changbin sembari mengeratkan pelukannya.

"Bohong nggak nih?"

"Emang kakak pernah bohong sama kamu?"

"Sering," jawab Felix dengan jujur membuat Changbin meringis tanpa merasa bersalah.

"Tunggu sini ya biar kakak siapin kejutannya."

Felix mengangguk antusias dan anak manis itu menunggu sembari memikirkan kejutan apa yang akan kakak sepupunya berikan tahun ini. Tahun lalu kakaknya memberikan sebuah jam tangan mahal yang ia idam-idamkan beserta bonus kolor gambar hello kitty, katanya sih memanfaatkan uang kembalian dari membeli jam tangan. Semoga saja tahun ini hadiahnya lebih spesial. Felix tidak pernah meminta barang mahal, yang penting adalah kakak sepupunya memberikan sesuatu dengan tulus maka Felix sudah senang mendapatkannya.

"Dek tutup mata dulu!" Teriak Changbin dari arah dapur.

"Kakak nggak bakal ngerjain aku kan?"

"Nggak kok, cepet tutup matanya! Kalau ngintip bintitan loh ya."

Felix patuh dengan menutup matanya dan dia bisa mendengar langkah kaki kakaknya mendekat. Felix jadi makin antusias sekarang.

"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.."

Changbin bernyanyi dengan nada sumbang tapi Felix tidak masalah karena dia sudah merasa senang hanya dengan merayakan pertambahan umurnya dengan kakak sepupunya yang paling dia sayang.

Renjana [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang