Mereka tadi jadi membeli family set dress bewarna maroon sesuai dengan pilihan Olive. Kemudian Violetta menambah 6 setelan baju lainnya untuk dipakai gantian. Dia tidak tahu setelah 7 harian papanya bakal kepakai lagi atau tidak.
Ketika di butik Violetta tidak mau sama sekali mencoba setelan yang dia pilih. Dia malu, dia sudah lama tidak menggunakan baju tertutup seperti itu. Mungkin terakhir kali saat dia SD acara maulid nabi. Setelah itu dia tidak pernah karena SMP dan SMA Violetta sekolah di sekolah internasional.
Sesampainya di rumah Violetta langsung menaruh benda itu di kasurnya. Masih tidak ada niatan untuk mencoba atau bahkan menaruh lebih rapi. Dia harus membersihkan rumahnya karena habis ini pasti tetangga dan anak karang taruna berdatangan untuk menyiapkan karpet, sound, dan tenda juga yang akan dipasang sore ini karena kemarin masih berada di RT lain.
Suara Olive di depan bermain dengan anak komplek lainnya mulai terdengar. Awalnya Violetta kesal dengan kebisingan ini, tetapi lama-kelamaan dia jadi terbiasa.
Saat pintu rumah Violetta terbuka semua kompak menyapanya. Violetta jadi ingat dia masih mempunyai banyak cookies yang dia buat pagi tadi.
Violetta membuka pagar lalu menginterupsi anak kecil untuk mendekat ke arahnya.
"Ive tadi pagi udah makan. Ive boleh makan lagi?" tanya Olive polos. Karena setelah matang tadi Violetta langsung membagi beberapa cookies untuk tetangga terdekatnya.
Tubuhnya merendah menyejajarkan dengan tinggi Olive. Dia mengelus rambut anak kecil itu pelan. "Nggak papa dong. Ive suka nggak?"
Olive mengangguk. Dia sudah makan 2 cookies berukuran besar ini apalagi saat dimakan coklatnya lumer di mulut. Tidak salah jika dia suka.
Nebiru diam-diam mengamati dari balkon rumahnya. Dia mengamati semua interaksi Violetta kepada adiknya dan anak komplek sekitar. Dia tersenyum melihat tangannya yang juga memegang cookies buatan Violetta. Dia menikmati ini semua dari atas balkon kamarnya.
Pertama kali saat Nebiru memegang ponsel setelah mandi langsung meluncur ke instagram guna mencari akun @skyletta. Nebiru terkejut karena postingannya sangat rapi dan colourful, Violetta ternyata menjadi model di beberapa produk baju y2k yang sedang trend dan digandrungi banyak kaum dari remaja hingga dewasa.
Pertama kali memencet postingan Violetta yang baru diunggah 3 hari yang lalu membuatnya salfok dengan komentar para followersnya yang memanggilnya dengan sebutan Letta. Dia paham sekarang mengapa bionya tertulis 'Call me Letta not Latte.'
Di instagram @skyletta juga Nebiru tidak menemukan Violetta mengumbar tentang keluarganya. Bahkan foto dengan satu keluarganya pun tidak ada. Pantas saja orang tidak tahu jika papa Violetta meninggal.
"Nih, jari lancang banget."
Nebiru tidak sadar jarinya mengetuk dua kali postingan terakhir Violetta. Nebiru mendongakkan kepalanya berusaha melihat ke bawah, di sana sudah tidak ada lagi Violetta. Mampus, dia panik. Bagaimana jika Violetta memegang ponsel dan notif dari Nebiru masuk.
"Unlike nggak, ya? Nggak usah, deh. Nggak mungkin ke notice juga." Nebiru berusaha positif thinking karena pasti bakalan tertimbun juga notifnya.
@skyletta started following you. 1m|Follow|
Tangan Nebiru spontan menutup mulut karena melihat notif yang masuk. Dia ketahuan stalker.
[Neblue]skyletta
ini Nebiru?Lagi-lagi Nebiru terbelalak kaget melihat notifikasi masuk. Dia di dm oleh akun dengan followers 500k. Ini sulit dipercaya. Nebiru tidak akan membalasnya.
•••
Violetta berdiri di depan kaca hampir 30 menit lamanya. Dia tidak yakin keluar dengan memakai baju seperti ini. Ini bukan Violetta sekali.
"Neng, piring yang kemarin, Neng Vio simpen di mana?" Suara Ibu Nebiru terdengar jelas di depan pintu kamarnya.
Violetta langsung membuka kain berbentuk segitiga yang sempat melilit kepalanya lalu membuka sedikit pintunya. Kamarnya sedang berantakan karena bajunya.
"Vio taruh di sebelah kulkas, Bu."
Ibu Nebiru tidak menjawab melainkan salah fokus dengan pakaian yang dikenakan Violetta hari ini.
"Ini yang beli tadi, Neng?" Violetta mengangguk ragu. Pasti ibu Nebiru akan mengomentari jika pakaian ini tidak pantas dikenakan di badannya.
"Cantik, Neng. Ibu suka lihatnya. Ayo keluar ibu pengen lihat." Ibu Nebiru tersenyum simpul. Violetta kelihatan berbeda sekali memakai baju tersebut.
"Vio ganti aja ya, Bu?" rengeknya pelan. Semakin dipuji dia semakin tidak PD.
"Loh ... ibu nggak perez ini beneran cantik, loh! Neng masuk dulu pakai kerudungnya habis itu keluar. Ibu tunggu di dapur, ya ... jangan ke depan! Banyak anak laki-laki." Ibu Nebiru seakan tidak rela Violetta menunjukkan kecantikannya di depan banyak lelaki.
Violetta tersenyum lalu pamit masuk ke kamar. Dia memutar badannya pelan di depan kaca lalu tersenyum melihat dirinya memakai baju ini.
Iya, sih. Gue emang cantik. 7 hari jadi Vio dulu. Letta masih tidur di sana.
Dengan modal 1 peniti kecil saja penampilan Violetta menjadi sangat sempurna.
Dia lalu keluar mengendap-endap takut jika ada yang mengenalinya. Ketika ingin menginjakkan kaki ke dapur Violetta melihat Nebiru dengan ibunya. Otomatis dia langsung berbalik dan bersembunyi di dalam musholla kecil yang dimiliki.
Dia tidak siap. Di telinganya seolah ada yang berbisik untuk pergi ke kamar dan ganti baju, tetapi telinga satunya lagi menyuruh Violetta terus menggunakan baju ini.
"Neng, ngapain di situ?"
Violetta mengelus dadanya terkejut mendapat pertanyaan dari ibu Nebiru.
"Ibu, Vio kaget ...."
Ibu Nebiru langsung menggandeng tangan Violetta dan membawanya ke dapur. Tetangga yang berada di dapur pun ikut terkejut lalu banyak memberikan pujian. Ini pertama kali bagi Violetta tapi sudah perfect sekali. Banyak yang diam-diam mendoakan Violetta agar bisa lebih baik lagi ke depannya. Tetangganya pun tidak ada yang tahu jika Violetta menjadi model di beberapa fashion anak muda yang banyak digandrungi.
•••
Setelah acara selesai dan banyak tetangga yang mulai pulang Violetta baru memberanikan diri untuk keluar. Dia juga harus memberikan hidangan kepada anak karang taruna dan bapak-bapak yang masih tinggal di situ.
"Biru, follow back instagram gue dong. Kan yang terkenal gue kok yang sombong lo, sih!" Bulu kuduk Nebiru berdiri karena Violetta berbicara tepat di samping telinganya.
Dia tidak tahu jika perempuan yang daritadi menaruh makanan di meja adalah Violetta. Dia berbalik dan mulai memperhatikan Violetta dari atas hingga bawah.
Cantik."Wih, Sasya udah ada yang ngegantiin, nih, habis ini," celetuk salah satu teman Nebiru, yang lainnya pun ikut tertawa menyahuti.
Ngegantiin Sasya? Siapa Sasya?
"I–iya, gue nanti follback."
Beri banyak cinta untuk cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [END]
Short Story⚠️ Cerita serupa di wattpad maupun lapak lainnya itu plagiat. Usia Nebiru sudah menginjak kepala dua dan punya keinginan besar untuk segera menikah dengan kekasihnya, tetapi justru sang kekasih diam-diam menyusun rapi persiapan pernikahan dengan or...