Satu

101 15 7
                                    

Hwang Jaehyun adalah putra sulung dari keluarga konglomerat asal Korea Selatan yang menetap di Seoul. Pria berusia dua puluh delapan tahun yang memiliki paras menawan serta latar belakang pendidikan tinggi itu berstatus sebagai ahli waris generasi ke empat dari kekayaan keluarga Hwang, pendiri sekaligus pemilik Minji group. Minji group merupakan perusahaan raksasa yang bergerak di bidang fashion, kosmetik, farmasi, rumah sakit, taman hiburan serta perhotelan.

Jaehyun merupakan wajah bagi Minji group saat ini. Tak hanya parasnya yang tampan, tapi sifatnya yang hangat dan santun serta kerendahan hati yang dia miliki membuat siapapun yang mengenalnya pasti jatuh hati. Itulah sebabnya meskipun ketua Hwang belum secara resmi mengumumkan Jaehyun sebagai penerus, seluruh pemegang saham Minji group sudah menaruh kepercayaan kepada sang pangeran Hwang Jaehyun.

Namun siapa yang akan menyangka bahwa sosok karismatik sesempurna Jaehyun ternyata adalah anak penurut dalam keluarga. Jaehyun sangat menyayangi keluarga Hwang, pria itu juga selalu menunjukkan cintanya kepada setiap anggota keluarga. Terutama kepada ibu, nenek serta adik perempuannya. Ya, Jaehyun memiliki satu adik perempuan yang saat ini berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di Seoul university. Namanya Hwang Jihan, bungsu keluarga Hwang yang hanya tahu cara bersenang-senang sepanjang hidupnya. Jihan adalah gadis manja, visi misi hidupnya adalah bergantung kepada sang kakak. Gadis cantik itu bahkan pernah berkata, "Meskipun nanti aku sudah keriput, aku akan tetap menempel kepada Kak Jaehyun. Aku tidak akan pernah pergi meskipun Kak Jaehyun mengusirku!"

Jaehyun sendiri tak pernah ambil pusing perihal tingkah laku adiknya. Dia tidak keberatan kalau sang adik akan menempel dengannya sampai kapan pun.
Jaehyun juga tak pernah tega mengabaikan sang adik.

Seperti sore ini, saat Jaehyun sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan di kantor pusat Minji group, sang adik menghubunginya. Awalnya Jaehyun berniat mengabaikan panggilan sang adik untuk sesaat, namun akhirnya hati nurani pria itu kalah. Setelah menghela napas panjang, Jaehyun menjawab panggilan masuk di ponselnya.
"Ada apa, Jihan? Aku sedang sibuk sekali," ujar Jaehyun tepat sebelum Jihan bersuara.

"Kak Jaehyuuunnn," rengek Jihan.

"Ada apa?"

"Bisakah kau menjemputku? Aku baru keluar dari kampus dan tidak ada satu pun teman yang bisa kutumpangi."

"Tidak, aku sedang sangat sibuk. Minta saja paman Taejon untuk menjemputmu!" suruh Jaehyun sambil menyebut nama orang yang bekerja sebagai tangan kanan sekaligus orang kepercayaan ayahnya.

Jihan mendengus kesal, "Paman Taejon pergi ke Busan bersama ayah."

"Ke Busan? Kapan?"

Jihan berdecak, "Sesibuk apa kau sampai tak tahu kapan ayah pergi ke Busan? Ayah pergi kemarin dan baru akan kembali lusa."

"Urusan pekerjaan?"

"Bagaimana aku tahu ayah pergi karena urusan pekerjaan atau sekedar ingin memancing ikan untuk dijadikan Sashimi?" rutuk Jihan, "jangan terlalu banyak bertanya, Kak! Jemput aku sekarang juga sebelum aku melompat ke jalanan!"

Jaehyun memijat pelipisnya, "Hwang Jihan! Berhentilah mengancamku dengan hal seperti itu! Hubungi saja pekerja yang lain, minta salah satu dari mereka untuk menjemputmu!"

"HWANG JAEHYUN AKU MEMBENCIMU!" maki Jihan sebelum memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Tak ingin ambil pusing, Jaehyun meletakkan ponselnya ke atas meja kemudian kembali fokus pada layar komputer di hadapannya. Namun baru beberapa saat, pikiran pria itu terus tertuju kepada sang adik yang pasti saat ini sedang mengomel memaki dan bersumpah serapah ingin membunuh Jaehyun. Baiklah, Jaehyun semakin gelisah. Memilih menyerah, pria itu berdecak sembari melepaskan kacamatanya kemudian bangkit sambil menyambar ponsel dan melangkah meninggalkan kantor.

Dandelion [Jaehyun-Jungkook✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang