pria berjubah

9 3 2
                                    

Haii man teman.. aku balik lagi bawa cerita baru. Sebenernya cerita ini cuma pengisi di kala otak aku blank aja. Di saat kehabisan ide buat nulis cerita yang udah ada di profil aku.

Jujur aku gak pernah suka nulis atau baca cerita genre horor psikopat kaya gini cuma gak tau kenapa ide ini meronta-ronta minta di jadiin cerita hehe (lebay maapken).

Happy reading yups guys ❤️

WARNING 18+

               'PSYCHO DEVIL'

Bulan September terkenal dengan bulan hujan bagi sebagian masyarakat indonesia. Bulan yang berat bagi beberapa bidang pekerjaan terutama pekerja bagian lapangan.

  Dari kejauhan nampak 2 orang tangah duduk memanggut di sebuah halte bus. Mereka adalah Tasya dan Rafi, reporter berita di salah satu stasiun televisi swasta. Sepulangnya dari tugas mencari berita mereka pun terjebak hujan cukup lama.

“mau sampe kapan kita disini raf.? Udah mulai malem nih. Hujan juga ga berenti dari tadi” tanya tasya yang mulai geram.

“bentar lagi juga reda sya. Tunggu dulu aja daripada kita pulang ujan ujanan trus sakit” jawab rafi sembari memeluk tangan nya dengan mata yang masih tak mau terbuka.

“lo kalo mau tidur di rumah aja raf, serem tau ga disini. Mana sepi banget lagi. Pulang yok raf gue takut!”

Rafi tak menghiraukan ucapan tasya dan malah tertidur.

Melihat itu tasya pun menjadi kesal dan mengalihkan pandangan nya ke depan. Ia melihat lihat sekitar sembari mengelus elus tangan atas nya yang mulai kedinginan.

Pandangan tasya terhenti ketika ia melihat dari ujung jalan samar samar terlihat seperti seseorang dengan jubah serba hitam menatap tajam ke arahnya dan rafi. Di tangan nya telihat sebuah benda berukuran sedang melengkung seperti sebuah cerulit.

Tasya menelan ludahnya dengan sangat sulit karna rasa takut yang ia rasakan saat ini.

“Raf” panggil tasya pelan tanpa menoleh ke arah Rafi.

“hmm”

“Raf, bangun!!” suara tasya pelan seolah tak memiliki tenaga sama sekali.

“apa sayang”

“Rafi. Jangan becanda”

Rafi membuka mata lalu menoleh pada tasya. Keningnya berkerut heran ketika ia melihat tasya yang seolah sangat ketakutan.

Tasya menarik narik tangan rafi sembari terus menengok ke depan dan belakang.

“lo kenapa sya?”

“pulang ayok raf, gue takut please pulang yuk sekarang” tasya memohon, matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis.

“iyaah iyaah iyaaah ayok kita pulang”

Rafi tak berani lagi bertanya ada apa sebenarnya dengan gadis di hadangan nya itu hingga terlihat sangat ketakutan. Ia pun memilih menuruti tasya dan bergegas pergi dari tempat itu.

****

Rafi dan Tasya kini sudah berada di depan pintu kontrakan milik tasya.

Tasya menoleh ke kanan dan ke kiri seolah memastikan sesuatu.

“kenapa sih sya?” tanya rafi heran.

“Lo gak usah bawel, mending sekarang lo masuk dulu ke kontrakan gue!”

“hah?” mata Rafi membelalak terkejut.

Ia melihat waktu pada arlojinya yang sudah menunjukan pukul 21.20 malam.

PSYCHO DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang